Kilas Balik

Kisah Kopassus Ditempeleng Aparat & Ditembaki Kawannya Saat Menyusup ke Tubuh Pemberontak GAM

Seorang prajurit Kopassus pernah ditempeleng aparat hingga ditembaki kawannya sendiri saat menyusup dalam organisasi pemberontak GAM

Net
Ilustrasi prajurit Kopassus 

SURYA.co.id - Seorang prajurit Kopassus pernah ditempeleng aparat hingga ditembaki kawannya sendiri saat menyusup dalam organisasi pemberontak Gerakan Aceh Merdeka (GAM)

Melansir buku 'Kopassus untuk Indonesia, karangan Iwan Santosa dan EA Natanegara', prajurit kopassus itu bernama Sersan Badri, yang ditugaskan untuk masuk ke lingkaran utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2003

Sebelum ditumpas habis, GAM sempat beberapa kali melancarkan aksinya di Aceh dan basis militer mereka berada di Lhokseumawe.

Sebelum menjalankan misinya, selama satu tahun Sersan Badri memetakan situasi lapangan Aceh terlebih dahulu.

Bukan perkara yang mudah bagi Sersan Badri untuk memasuki organisasi pemberontak GAM.

Video Viral Perselingkuhan Pasangan Artis di Dalam Taksi, Ini Klarifikasi Jacqueline Wong di IG

Nasib Penumpang Pria yang Paksa 2 Pramugari EVA Air Bersihkan Bokongnya

Ilustrasi: Tim Nanggala
Ilustrasi: Tim Nanggala (IST/Bangka Pos)

KABAR DUKA dari Raisa Istri Hamish Daud: Semoga Mama Damai di Sana!

Sahabat Maia Estianty Beri Bukti soal Barang Mewah Syahrini, Fakta Baru Diungkap oleh Orang Dalam

Gempita Berani Skak Mat Gisella Anastasia dan Wijin Sampai Terdiam, Ucap 7 Kata ini Langsung Hening

Billy Syahputra Umbar Ciuman dengan Pacar Barunya di Depan Nikita Mirzani: Bukan Settingan

Misi yang dilakukan Sersan Badri bisa dibilang misi super rahasia, hanya pimpinannya saja yang mengetahui misi tersebut

Sersan Badri memutuskan menyamar sebagai seorang pedagang buah durian yang mengirim dagangannya dari Medan ke Lhokseumawe.

Sejumlah pengalaman unik pernah dialami oleh Sersan Badri seperti ditempeleng aparat saat melewati pos penjagaan karena diminta jatah durian.

Setelah berhasil menyusup masuk, Sersan Badri mendapat tantangan dari GAM. Ia beberapa kali harus mengecoh patroli TNI agar GAM tidak bisa disergap.

Bahkan, Sersan Badri diminta meloloskan anggota GAM ke Malaysia.

Yang paling gila adalah ketika Sersan Badri diminta menyembunyikan istri Panglima GAM.

Karena misinya yang sangat rahasia dan sedikit yang mengetahuinya, ia kerap ditembaki oleh temannya sendiri ketika GAM dikepung oleh prajurit TNI.

Serangan Kopassus Bikin Pemberontak PRRI Kocar-kacir
Serangan Kopassus Bikin Pemberontak PRRI Kocar-kacir (Angkasa : Indonesian Special Force)

Setelah Idul Fitri pada tahun 2004, turun perintah penangkapan hidup atau mati tiga pimpinan GAM yaitu Muzakir Manaf, Sofyan Dawood, dan Said Sanan diturunkan.

Sersan Badri memberikan informasi keberadaan tokoh-tokoh penting GAM itu.

Ia memberitahu kepada induk pasukan bahwa ketiganya berada di Cot Girek

Kopassus pun menyerbu markas GAM di rawa-rawa Cot Girek.

Said Adnan dan ajudannya seorang desersi TNI berhasil dilumpuhkan. Mereka tewas akibat tembakan di dada dan perut.

Namun, dua target lainnya berhasil lolos, yakni Muzakir Munaf dan Sofyan Dawood. Mereka berhasil lolos karena menyingkir ke kawasan Nisam.

Kendati demikian, Sersan Badri berhasil menemukan senjata yang digunakan dan sumber dana GAM.

Tim intelijen Kopassus berhasil menemukan bongkar muat sebanyak 125 pucuk senapan milik GAM yang berhasil diselundupkan dari Thailand ke Malaysia

Anggota Kopassus TNI AD.
Anggota Kopassus TNI AD. (Youtube)

Sumber dana GAM berasal dari perdagangan ganja kering yang berasal dari Aceh Timur dan Aceh Utara. Ganja tersebut dikirim melalui kapal kecil dari jalur laut ke Malaysia.

Selain itu, GAM juga menyedot dana dari perusahaan besar yang beroperasi di Aceh dan warga setempat.

Mereka diwajibkan memberi dana perjuangan GAM mulai dari hewan ternak, sawah, dan kebun dikenakan pajak.

Prajurit Kopassus Nekat Selamatkan Bocah di Tengah Tembakan GAM

Kisah kehebatan prajurit Kopassus dalam setiap pertempuran tak selalu berujung pada keberhasilan, tapi masih tetap menorehkan kenangan

Dilansir dari buku 'Kopassus untuk Indonesia' karya Iwan Santosa dan EA Natanegara terbitan R&W, hal ini pernah terjadi saat satu kompi Kopassus tengah bertempur melawan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)

Meski pertempuran Kopassus saat itu berujung pada kegagalan, tapi terdapat kisah haru di dalamnya yang menunjukkan kelebihan lain dari Kopassus selain dalam hal bertempur

Saat itu Letnan Satu Djon Afriadi memimpin 10 orang anggota Kopassus di Aceh.

Misi mereka jelas, rebut sebanyak-banyaknya senjata musuh dan tekan gerakan separatis

Anggota Kopassus TNI AD.
Anggota Kopassus TNI AD. (Youtube)

Tanggal 9 Mei 2001 tim yang dipimpin Lettu Afriadi terlibat kontak dengan sejumlah besar anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Afriadi optimistis timnya bisa menang dan merebut banyak senjata.

Namun, tiba-tiba di tengah sawah tempat pertempuran itu, seorang ibu berlari sambil menggendong anak perempuannya.

Prajurit Kopassus menghentikan tembakan. Mereka berteriak-teriak agar ibu itu menyingkir karena pihak GAM terus menerus menembak.

Namun nahas, sebelum tim Kopassus menyelamatkannya, sebutir peluru yang diduga dari pihak GAM mengenai ibu tersebut.

Melihat hal itu, seorang anak buah Lettu Afriadi yang bernama Pratu Stanley langsung merayap maju.

Tindakan yang dilakukan Pratu Stanley sungguh nekat.

Anggota Kopassus.
Anggota Kopassus. (TRIBUNNEWS)

Dia maju sampai 30 meter sambil terus menembak ke arah musuh dan melindungi anak perempuan itu.

Anak perempuan itu selamat dan dibawa ke Posko Parako untuk kemudian dicari sanak keluarganya.

Selama seminggu Pratu Stanley hanya bisa merenungi tindakannya itu. Tak percaya dengan keputusan dan keberanian yang diambilnya.

Sementara Letnan Afriadi menerima teguran keras dari komandannya.

Karena menyelamatkan anak perempuan itu, Afriadi terpaksa membiarkan ratusan prajurit GAM lolos.

Dia juga akhirnya tak berhasil membawa sepucuk senjata musuh satupun.

Menyesalkah Letnan Afriadi ?

kopassus
kopassus (Tribunnews.com)

Ternyata tidak. Dia menerima bulat-bulat semua teguran dari komandannya.

Dia juga memaklumi apa yang dilakukan Stanley. Semuanya karena hati nurani di tengah pertempuran.

"Itu adalah nurani setiap manusia. Saya sangat mengerti kenapa Stanley sampai melakukan hal itu. Buat saya dia tidak salah. Memang saya dimarahi banyak pihak karena seolah-olah tidak fokus pada tugas, tetapi saya tidak melihat ada yang salah. Stanley tidak pernah saya beri tahu mengenai teguran itu. Dia sudah cukup stres," tutup Lettu Afriadi.

Kesedihan AHY Soal Impian Ani Yudhoyono yang Belum Tercapai, Annisa Pohan: Terhalang Masalah Dana

Inilah Penyebab Prabowo & Sandiaga Uno Deklarasi Menang Pilpres 2019 & Jadi Presiden RI Lebih Awal

Potret Mulan Jameela Foto Bareng Titiek Soeharto, Pose Safeea Putri Ahmad Dhani Jadi Sorotan

Tetangga Luna Maya Bandingkan Sikap Mantan Kekasih Reino Barack dengan Syahrini: Gak Jauh Beda

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved