Berita Entertainment
Nikita Mirzani Dapat Ultimatum dari Denny Darko karena Kerap Nyinyir, Sang Anak Juga Terancam
Nikita Mirzani Dapat Ultimatum dari Denny Darko karena Kerap Nyinyir, Sang Anak Juga Terancam
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
"Untuk Niki, lebih berhati-hati dalam mengungkapkan atau mengatakan sesuatu karena kamu tidak sendiri lagi," pungkasnya.
• Fakta di Balik Penemuan Jasad Mahasiswi di Hotel, Terdapat 27 Tusukan hingga Ditemukan Kondom Bekas
• Lebih Parah dari Kasus Audrey, Pengeroyokan Siswi ini Berujung Maut karena Tubuhnya Dibakar Pelaku
Psikologi Nikita Mirzani 'Memprihatinkan' Menurut Pakar
Seorang psikolog memberikan analisis terhadap aktivitas Nikita Mirzani yang kerap mengomentari permasalahan orang lain. Ahli psikolog menyebut, ada kebutuhan yang harus diberikan kepada Nikita Mirzani.
Nikita Mirzani menjadi satu di antara artis tanah air yang kerap memberikan komentar di tiap permasalahan artis.
Tak jarang komentar-komentarnya itu pun kadang kala mengundang masalah baru. Karena sering mengomentari permasalahan orang lain, Nikita Mirzani dijuluki sebagai Ratu Nyinyir.
Seorang psikolog bernama Joice Manurung mengungkap kondisi kejiwaan Nikita Mirzani.
Menurut sang psikolog, orang seperti Nikita Mirzani ini mengalami gangguan histrionik.
"Jadi orang-orang yang mengalami gangguan perilaku histrionik ini punya kebutuhan besar banget untuk dapat perhatian orang.
Kenapa? karena dia sendiri tidak menemukan citra dirinya seperti apa," tutur sang psikolog.
Tak hanya itu, menanggapi sederet kontroversi Nikita Mirzani, pakar media sosial mengungkapakan apa yang sebenarnya terjadi dengan Nikita Mirzani.
Dilansir dari tayangan Status Selebriti, Senin (18/3/2019), pakar media sosial bernama Dr Irwansyah S.Sos, MA, mengungkapkan bahwa sikap Nikita Mirzani ini tergolong narsis.
Narsis ini merupakan sikap ingin menunjukkan ingin selalu menjadi pusat perhatian.
"Narsis ini berbeda dengan self esteem. Kalau narsis itu lebih menunjukkan keinginan dominan untuk berada di atas, ingin dihargai sangat tinggi, kemudian dia menunjukkan dialah yang menjadi pusat utama.
Kalau istilah sekarang ini ya nyinyir. Ceritanya kemana-mana, dibangun berdasarkan subjektivitas," tutur pakar media sosial.
• VIDEO VIRAL Detik-detik Jasad Mahasiswi dengan 27 Tusukan & Kondom Bekas Ditemukan di Hotel
• FAKTA TERBARU Audrey, Penyebar Kabar Organ Intim Rusak Dilaporkan Polisi, Stop #Audreyjugabersalah
• Setelah Ustadz Abdul Somad Giliran Aa Gym Dukung Prabowo-Sandi, Lihat Komentar Teuku Wisnu

Sehingga, dampak yang ditumbulkan oleh sifat ini , maka kerap banyak biacara tapi sama sekali tak bermakna.