Jasad Mahasiswi di Hotel
Fakta di Balik Penemuan Jasad Mahasiswi di Hotel, Terdapat 27 Tusukan hingga Ditemukan Kondom Bekas
Sejumlah fakta di balik kasus penemuan jasad mahasiswi (18) penuh tusukan ditubuhnya di sebuah hotel, perlahan mulai terungkap
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Sejumlah fakta di balik kasus penemuan jasad mahasiswi (18) penuh tusukan ditubuhnya di sebuah hotel, perlahan mulai terungkap
Jasad mahasiswi penuh tusukan ditubuhnya yang ditemukan di sebuah hotel itu bernama Roslina Komala Sari (18), warga Jalan Terompet Manggala, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan.
Penemuan jasad mahasiswi penuh luka tusuk itu terjadi di sebuah hotel yang berada di Jalan Todopuli Raya, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (11/4/2019) sekitar pukul 15.45 Wita.
• Biodata Halimah Mantan Bambang Trihatmodjo yang Disorot di Pernikahan Anaknya, Aktif Kegiatan Sosial
• VIDEO VIRAL Wanita Mengadu ke Hotman Paris Usai Diajak Hubungan Intim di Mobil oleh Oknum Jaksa
• Potret Kecantikan Halimah Mantan Bambang Trihatmodjo di Pernikahan Anaknya, Bikin Pangling Bak Bule
Berikut sejumlah fakta di balik kasus penemuan jasad mahasiswi penuh luka tusuk di sebuah hotel, yang dirangkum oleh SURYA.co.id
1. Kronologi Penemuan Jasad
Irfan (21) adalah petugas hotel Benhil yang pertama kali menemukan jasad mahasiswi dalam kondisi terbaring di kasur.
• Baku Tembak Sengit Kopassus Saat Buru Presiden Fretilin, Prajurit ini yang Sukses Tembak Mati Target
• Usai Dibongkar Hotman Paris, Anggia Chan Kini Akui Pacaran Settingan dengan Vicky & Ungkap Alasannya
• Tes Kepribadian - Cara Jabat Tangan Ungkap Karakter Seseorang, Sambil Menyelipkan Tip Artinya Licik
• Lebih Parah dari Kasus Audrey, Pengeroyokan Siswi ini Berujung Maut karena Tubuhnya Dibakar Pelaku
Penemuan itu tak disengajanya. Hal itu terjadi pada saat Irfan hendak membersihkan kamar hotel.
Irfan kaget melihat mahsisiwi tersebut sudah tak bernyawa.
"Saya buka pintu sekitar pukul 15.45 Wita, dan lihat dia sudah dalam keadaan tidak bernyawa," ujar Irfan, dilansir dari Tribun Manado dalam artikel 'Mahasiswi Sewa Kamar Pakai Nama Palsu Lalu Tewas dengan 27 Luka Tusuk di Hotel Benhil'
Menurut Irfan, posisi jasad mahasiswi dalam keadaan tengkurap dan ditindih bantal serta sebuah kursi kayu.
Irfan tak menyangka menemukan jasad mahasiswi itu. Sebelumnya, ia mengira kamar sudah kosong lantaran kunci kamarnya sudah diserahkam ke resepsionis.
"Saat buka pintu, saya lihat sepatu, terus saya masuk dan lihat korban terbaring di atas kasur dan tertutup seprei yang dipenuhi bercak darah," imbuhnya.
2. 27 Luka Tusukan
Polisi berhasil menemukan identitas jasad wanita itu tak lama kemudian. Ternyata, mahasiswi itu tak bernyawa beberapa jam usai check in di hotel.
"Ini dari hasil olah TKP ulang ditemukan barang bukti," kata Kapolsek Panakukang Kompol Ananda Fuazi Harahap, Jumat (12/4/2019)
Tim Inafis Polrestabes Makassar, bersama Tim Biddokkes Polda Sulsel, yang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengungkap Rosalina, tewas setelah mendapat luka tusukan sebanyak 27 tusukan yang diduga dari benda tajam.
"Di tubuh korban ditemukan 27 luka. Patut diduga itu adalah akibat benda tajam," kata Ananda saat diwawancara di lokasi kejadian, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Terdapat 27 Luka Tusuk di Tubuh Mayat Wanita yang Ditemukan di Kamar Hotel di Makassar'

• VIDEO VIRAL Wanita Mengadu ke Hotman Paris Usai Diajak Hubungan Intim di Mobil oleh Oknum Jaksa
3. Temukan kondom bekas
Dari penelusuran polisi, saat melakukan check in, Rosalina menggunakan nama Dita dan datang pada pukul 13.00 Wita, Kamis.
Dia menyewa kamar 209 selama empat jam dengan biaya sewa Rp 100.000.
Saat penggeledahan kamar tempat korban tewas, polisi menemukan sebuah kondom yang sudah digunakan di keranjang sampah dan pembungkus kondom yang ditemukan di belakang pintu kamar 209.
Saat ditemukan tewas, korban sedang mengenakan piyama.
"Beberapa bukti yang kita temukan di lapangan sudah diamankan pada saat proses olah TKP," imbuh Ananda.
"Sampai saat ini kami masih menganalisa rangkaian CCTV hotel tersebut apakah terdekteksi pelaku," pungkasnya.
Setelah penyilidikan lebih dalam, polisi juga menemukan pisau yang diduga digunakan pelaku untuk menikam korban.
Namun, hingga saat ini polisi masih belum menemukan modus operandi pelaku sehingga membunuh korban.
Setelah melakukan olah TKP, jasad Rosalina sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar oleh Tim Biddokkes Polda Sulsel.
"Modus operandinya juga masih belum bisa kami ungkapkan secara detail yang merujuk pelaku pembunuhan," ucapnya.

4. Aktif di Media Sosial
Korban aktif di sosial media (sosmed) Facebook atas nama Rossalina Kumalasari (Ocha).
Penelusuran di akun facebooknya, sejak 2017 silam, Rosalina kerap memosting atau mengupload fotonya bersama seorang pria yang diduga kekasihnya.
Dalam swafoto itu, ia terlihat sangat mesra hingga memamerkam berciuman hingga baring-baring bersama di kamar.
Sementara itu, di akun facebook-nya yang lain bernama "Ocha", korban juga sempat membagikan postingan "Tribratanews Polrestabes Makassar" terkait video press release Polrestabes Makassar, saat membongkar jaringan prostitusi online di Kota Makassar.
Dalam video itu, Kasat Reskrim, AKBP Indratmoko saat sedang menjelaskan pengungkapan prostitusi online tersebut kepada wartawan.
Mahasiswi yang Gantung Diri di Kamar Kos
Mahasiswi sebuah universitas swasta di Surabaya ditemukan meninggal gantung diri di kamar kosnya di Jalan Nginden Baru Gang IV No 10 Surabaya, Selasa (22/1/2019).
Mahasiswi yang memilih mengakhiri hidup dengan cara gantung diri tercatat nama Devina Dwi Lestari (20), seorang mahasiswa asal Poso, Sulawesi Tengah.
Korban kali pertama ditemukan temannya, Hima yang melihatnya tergantung di jendela kamar setelah beberapa hari tak keluar kamar.
Berikut sejumlah fakta yang dirangkum oleh SURYA.co.id berdasar data dari lapangan mengenai tewasnya seorang mahasiswi asal Poso di dalam kamar kos.
1. Saksi mata teriak saat temukan korban
Korban kali pertama ditemukan temannya, Hima, saat itu Hima berteriak dan histeris melihat teman kosnya gantung diri.
"Ya Allah Ya Allah," Teriak Hima, histeris melihat rekannya gantung diri.
Saat mendengar jeritan Hima, Ayu, rekan lain datang dan turut melihat rekannya gantung diri menggunakan tali dari jendela kamar.
"Korban pertama kali ditemukan teman kosnya. Khawatir karena korban tidak keluar kamar," kata Kapolsek Sukolilo Surabaya, Kompol Ibrahim Gani, Selasa (22/1/2019).
"Korban perempuan ditemukan posisi di kamar. Terkunci. Sehari sebelumnya korban tidak keluar," kata Gani.
2. Kecurigaan penghuni kos dan rekan korban
Penjaga kos bernama Himmatul sempat memanggil korban Desiana Dwi Lestari namun tak ada jawaban. Ia curiga lantaran penghuni kos nomer 5 itu tak keluar dan mengkunci kamar.
"Siang itu penjaga kos, teman kos. Digedor kok ga dibuka, manggil tidak dijawab," kata Didik.
Setelah rekannya itu curiga, kemudian mengecek kamar korban. Lemari penutup jendela sempat digeser dam melihat korban tertunduk menggantung diri di jendela.
"Maghrib temannya curiga. Lampu hidup tapi tidak dijawab, pintu terkunci semua. Lemari digeser, korban terikat tali di krepyek," kata Didik.
3. Korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri
Korban Desiana Dwi Lestari meninggal dunia dengan cara gantung diri menggunakan tali carmentel berwarna hitam di besi krepek jendela kamar kosnya sekitar pukul 20.00 WIB, Selasa (22/1/2019) malam.
"Saya lihat gantung diri, pakai tali hitam seperti tali tas perempuan di krepek jendela. Rambutnya terkuk ke atas, pakaiannya rapi seperti baru keluar," kata Didik, Ketua RW 02, Nginden Janggungan, Rabu (23/1/2019).
4. Motif korban mengakhiri hidupnya
Informasi yang dikumpulkan Tribunjatim.com (grup Surya.coid) menyebutkan, penyebab Desiana Dwi Lestari yang tercatat sebagai mahasiswi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ini memutuskan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri diduga berawal dari pertengkaran dengan pacar.
Sebelum bunuh diri dengan cara gantung diri, Desiana Dwi Lestari sempat bertengkar lewat telpon sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya.
Penuturan tersebut dilontarkan penjaga kos yang ditempati Desiana Dwi Lestari bernama Imma Himmatul. Dia mengaku sempat melihat korban video call dengan nada marah kepada pacarnya.
Sang pacar terdengar meminta uang kepada korban namun dijawab tidak memiliki uang.
Dari percakapan itu, korban kemudian menangis saat kekasihnya memutuskan hubungannya.
"Yang tau penjaga kos, ya temannya dia. Sebelumnya temannya tau ramai tengkar dengan pacarnya lewat telpon," kata Ketua RW 02 Nginden Jangkungan, Didik, Rabu (23/1/2019).
"Ramai sampai malam. Sampai nangis dia," kata Didik, meniru ucapan rekan korban.
5. Korban diketahui baru saja pindah kos
Korban Desiana Dwi Lestari diketahui baru saja pindah dari kosnya yang lama di daerah Semolowaru ke Nginden.
"Dia baru pindah kos sehari sebelum kejadian. Pindahan dari Semolo ke sini, hanya satu malam siangnya gantung diri itu. Kami belum mendapat kartu identitasnya waktu itu, baru dijanjikan sore ini," katanya.
"Saya gak kenal, gak tau kesehariannya, cuma sama-sama penghuni kos sini. Masih dua hari di sini. Kamar dia di lantai atas (lantai dua)," kata seorang penghuni yang enggan menyebut nama, Rabu (23/1/2019).
6. Tanggapan kampus mengenai korban bunuh diri
Kepala Bagian Humas Untag Surabaya, Prihandari Satvikadewi membenarkan adanya kabar duka atas meninggalnya mahasiswi Untag Surabaya yang bernama Desiana Dwi Lestari Renanto.
"Desiana ditemukan di rumah kosnya di kawasan Nginden Baru, saat ini sedang ditangani pihak yang berwenang,"kata Prihandari Satvikadewi kepada Surya.co.id.
Vika, sapaan akrabnya menghimbau agar semua pihak khususnya civitas akademika Untag Surabaya menahan diri tidak memforward posting di medsos atau chat room tanpa verifikasi lebih dulu.
"Hal ini sebagai bentuk ungkapan simpati dan penjagaan kita kepada keluarga dan pihak-pihak yang terkait dengan Almarhumah,"pinta Vika.
Vika menegaskan, biro Kemahasiswaan Untag Surabaya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait kabar duka ini.
7. Polisi selidiki video call pacar korban
Setelah mendatangi lokasi kejadian Desiana Dwi Lestari, polisi memeriksa saksi yang merupakan penjaga dan rekan penghuni kos. Polisi juga sudah mengamankan barang bukti hasil temuan di lokasi kejadian.
Ditanya terkait motif gantung diri yang dilakukan korban adanya dugaan tengkar dengan kekasihnya, Kapolsek Sukolilo Kompol Ibrahim Gani, mengatakan pihaknya belum dapat menyimpulkan dugaan tersebut.
Sebab dari pemeriksaan saksi, sebelum kejadian pacar korban sempat menanyakan keberadaan Desiana kepada rekannya melalui video call.
Korban diketahui dua hari berpindah kos dari Semolowaru ke Nginden Baru.
"Kami masih memeriksa dan mendalami. Dari keterangan saksi, bahwa pacar korban ini video call kepada saksi menanyakan keberadaan almarhum," kata Kapolsek Sukolilo, Kompol Ibrahim Gani, Rabu (23/1/2019).