Penemuan Mayat dalam Koper

FAKTA TERBARU di Balik Asmara Guru Honorer & Pembunuhnya, Pernah Digerebek karena Berdandan Cewek

FAKTA TERBARU di Balik Asmara Guru Honorer & Pembunuhnya, Pernah Digerebek karena Berdandan Cewek

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Musahadah
surya.co.id/istimewa
Polisi menemukan potongan kepala Budi Hartanto (28), guru honorer Kediri korban mutilasi di Sungai Kras Kabupaten Kediri (kiri). 

SURYA.CO.ID - Fakta-fakta di balik hubungan asmara guru honorer Budi Hartanto dan dua tersangka pembunuhnya terungkap.

Ternyata satu dari dua pembunuh guru honorer Budi Hartanto pernah digerebek warga saat berdandan menyerupai perempuan (cewek).

Adanya motif asmara di balik pembunuhan dan mutilasi  guru honorer Budi Hartanto oleh tersangka AP alias AS (34) dan AJ diungkap Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).

"Sudah kami duga sejak awal pelaku adalah sangat mengenal korban. Keduanya diduga memiliki hubungan spesial dengan korban.

"Karena itu kami membaca ada hubungan asmara antara pelaku dan korban," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).

SADIS! Detik-detik Aris & Ajis Memutilasi Tubuh Guru Honorer Bergantian, Pemilik Koper Orang Dekat

VIDEO VIRAL Pengakuan Pembunuh Guru Honorer, Lihat Ekspresinya saat Ceritakan Detik-detik Mutilasi!

Jarang Pulang ke Rumah, Kediaman Luna Maya Tiba-tiba Didatangi 3 Ojek Online Lalu Berikan Benda ini

Ashanty Menangis saat Ungkit Masa Lalunya, Terungkap Alasan di Balik Perlakuannya ke Karyawan

Terungkap Sikap Reino Barack Pada Pekerja di Rumahnya, Lakukan Hal Tak Terduga ini Tiap Bertemu

Hubungan Cinta Segitiga Guru Honorer & Pembunuh Terbongkar, Keluarga Ungkap Harapan: Hukum yang Adil

Sayangnya, Barung enggan membeber kisah asmara tersebut.

Keduanya, lanjut Barung, merupakan teman dekat dalam sebuah komunitas.

"Bahkan (korban dan 2 pelaku) pernah memiliki hubungan spesifik dengan orientasi pada komunitas tertentu," terang Barung.

Namun ia membocorkan jika korban sering berganti pasangan.

"Almarhum banyak pacarnya," ungkap Barung.

Diduga korban dan kedua pelaku, AP dan AJ, juga ikut satu komunitas tertentu.

AP dan AJ, ungkap Barung, memiliki kecenderungan perilaku yang 'melambai'.

"Kedua pelaku ini diidentifikasi memiliki kecenderungan perilaku yang agak melambai," katanya.

Berhijab, Ayu Ting Ting Foto Berduaan Bareng Pria Sampai Dikomentari Iis Dahlia, Panen Ratusan Like!

FOTO BARU Ani Yudhoyono Tiduran di Ranjang, SBY - AHY Berdoa, Annisa Pohan Ungkap Situasi Sebenarnya

VIDEO VIRAL Pembunuh Guru Honorer Tuturkan Detik-detik Mutilasi, Lihat Ekspresinya Saat Bersumpah

Berikut fakta-fakta di balik perilaku aneh pembunuh guru honorer Budi Hartanto:

1. Berubah Sepulang dari Malaysia

AS (34), satu dari dua pembunuh guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, yang jasadnya dimasukkan dalam koper dan ditemukan di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, pernah menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.

Sepulang menjadi TKI, AS membuka usaha sendiri berjualan nasi goreng.

Dia menyewa lahan untuk berjualan di wilayah Sambi, Kabupaten Kediri.

"Dia pulang dari merantau di Malaysia baru sekitar dua tahunan ini. Lalu buka usaha sendiri," kata Ketua RT 2 RW 1 Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Hadi, Jumat (12/4/2019).

Pantas Aspri Hotman Paris Tajir Melintir, Benda Miliaran Rupiah ini Hadiahnya Sekali Menang Kasus

VIDEO Rantai Kontainer Lepas, Melilit Leher dan Tubuh Wawan, Begini Perjuangannya Lepas!

Inilah Wajah Pembunuh Guru Honorer Budi Hartanto dengan Mutilasi berinisial AP Saat Ditangkap di Jakarta
Inilah Wajah Pembunuh Guru Honorer Budi Hartanto dengan Mutilasi berinisial AP alias AS Saat Ditangkap di Jakarta (Dok PMJ)

Hadi mengatakan AS memang asli warga Desa Mangunan.

Dia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Tapi, orangtuanya sudah bercerai.

Orangtua laki-laki AS tinggal di Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

Sedangkan ibunya tinggal di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Rumah salah satu pelaku pembunuhan guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jumat (12/4/2019)
Rumah salah satu pelaku pembunuhan guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jumat (12/4/2019) (surya.co.id/samsul hadi)

Dua saudara AS tinggal bersama ayahnya di Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

AS awal juga ikut tinggal di rumah ayahnya di Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

Belakangan, setelah pulang dari Malaysia, AS tinggal bersama ibunya di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Ibu AS juga merantau menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia.

Ibunya juga baru pulang ke Blitar.

Saat ibunya berada di Malaysia, AS biasa tinggal di rumah ibunya sendiri.

"Kalau AS, orangnya biasa-biasa saja di lingkungan, tidak ada yang menonjol. Saya juga kaget ada kabar ini," ujarnya.

Informasi yang dihimpun di sekitar rumah orang tua AS, warga menyebutkan perilaku AS berubah sejak pulang merantau dari Malaysia.

AS sering berperilaku seperti perempuan.

2. Digerebek Warga

Warga beberapa kali melihat AS berdandan seperti perempuan saat berada di rumah.

"Warga sering melihat ada orang berdandan perempuan di rumah itu. Ternyata yang berdandan seperti perempuan ya AS itu," kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga itu menyebutkan pemuda di lingkungan pernah hendak menggerebek rumah orangtua AS.

Sebab, warga curiga sering ada orang berdandan perempuan dan beberapa pria di rumah itu.

Tapi, saat hendak digerebek, orang yang berdandan perempuan itu ternyata AS.

Kondisi rumah AS, salah satu pembunuh guru honorer asal Kota Kediri, Budi Hartanto, di Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jumat (12/4/2019).
Kondisi rumah AS, salah satu pembunuh guru honorer asal Kota Kediri, Budi Hartanto, di Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jumat (12/4/2019). (surya.co.id/samsul hadi)

3. Tertutup

Warga menilai AS (28) sebagai sosok yang tertutup di lingkungannya.

"Dia orangnya tertutup, jarang bergaul. Saya tidak pernah ngobrol sama dia, kalau sama ibunya sering," kata Nur Kholik, tetangga pelaku, Jumat (12/4/2019).

Rumah Nur Kholik berjarak sekitar 50 meter dari rumah orangtua pelaku.

Di rumah itu, pelaku tinggal bersama ibunya.

Rumah orangtua pelaku berada di tengah-tengah tegalan jauh dari permukiman warga.

Di kanan kiri rumah orangtua pelaku berupa lahan tegalan.

Sedangkan di depan rumah orangtua pelaku merupakan areal persawahan.

Rumah orangtua pelaku masih belum sempurna jadi. Dinding rumah belum disemen.

Nur Kholik merupakan tetangga paling dekat dengan rumah orang tua pelaku.

"Saya juga kaget ada polisi datang ke rumah itu menjelang subuh tadi. Saya mau mendekat tapi dilarang polisi," ujarnya.

Nur Kholik tidak begitu tahu dengan kehidupan AS.

Dia hanya tahu AS berjualan nasi goreng di wilayah Sambi, Kabupaten Kediri.

Tapi, Nur Kholik masih sering melihat AS pulang ke rumah orangtuanya di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

"Dia sering mengumpulkan saudara-saudaranya di rumah itu. Kadang acara bakar-bakar dengan saudaranya," katanya.

Dikatakan Nur Kholik, perilaku AS memang berbeda dengan lelaki normal.

Tingkah lakunya seperti perempuan. Terutama caranya berjalan mirip dengan perempuan.

"Orangnya memang mbanceni (seperti perempuan), terutama kelihatan dari caranya berjalan," ujarnya.

Hal sama dikatakan warga lain yang juga tetangga jauh pelaku, Nawaru.

Dia juga kaget kalau AS merupakan salah satu pelaku pembunuhan terhadap guru honorer asal Kota Kediri yang jasadnya dibuang di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Menurutnya, AS memang jarang bergaul dengan warga di lingkungannya. AS juga terkenal sebagai laki-laki yang berperilaku seperti perempuan.

"Ya kaget, wong mbanceni kok iso mateni (orang berperilaku seperti perempuan bisa membunuh)," katanya.

TERUNGKAP! Tersangka Mutilasi Guru Honorer itu 'Melambai' & Lihai Memasak, ini Keterangan Tetangga
TERUNGKAP! Tersangka Mutilasi Guru Honorer itu 'Melambai' & Lihai Memasak, ini Keterangan Tetangga (istimewa)

Polisi menangkap dua pelaku pembunuhan terhadap Budi Hartanto, guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, yang jasadnya ditemukan dalam koper di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Satu dari dua pelaku yang ditangkap polisi merupakan warga Kabupaten Blitar.

"Satu pelaku asal Kabupaten Blitar, tapi yang bersangkutan domisili di Kediri," tulis Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA), Jumat (12/4/2019).

Pelaku asal Kabupaten Blitar, yaitu, AS (34). AS tercatat sebagai warga Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Jarak rumah AS dengan lokasi penemuan jasad korban sekitar 1,5 kilometer.

Seperti diketahui, warga menemukan koper berisi mayat di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019).

Mayat berjenis kelamin pria itu kondisinya tanpa kepala berada di dalam koper.

Belakangan, polisi sudah mengetahui identitas mayat pria tanpa kepala di dalam koper itu.

Korban bernama Budi Hartanto (28) asal Jl Taman Melati, Mojoroto, Kota Kediri.

Korban merupakan guru honorer di salah satu SD di Kota Kediri.

Rumah Tak Jauh dari Lokasi Temuan Mayat dalam Koper

Polisi menangkap dua pelaku pembunuhan terhadap Budi Hartanto, guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, yang jasadnya ditemukan dalam koper di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Satu dari dua pelaki yang ditangkap warga Kabupaten Blitar.

"Satu pelaku asal Kabupaten Blitar, tapi yang bersangkutan domisili di Kediri," tulis Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA), Jumat (12/4/2019).

Pelaku asal Kabupaten Blitar, yaitu, AS (34).

AS tercatat sebagai warga Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Jarak rumah AS dengan lokasi penemuan jasad korban sekitar 1,5 kilometer.

Informasinya, polisi sudah menggeledah rumah AS di Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Polisi menyita dua sepeda motor dari rumah orangtua AS.

Dua sepeda motor yang diamankan dari rumah orangtua AS di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jumat (12/4/2019). Satu sepeda motor, yaitu, Honda Scoopy, diduga milik korban.
Dua sepeda motor yang diamankan dari rumah orangtua AS di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jumat (12/4/2019). Satu sepeda motor, yaitu, Honda Scoopy, diduga milik korban. (surya.co.id/samsul hadi)

Dua sepeda motor yang disita polisi dari rumah AS, yaitu, Honda Scoopy dan Yamaha Mio.

Honda Scoopy warna abu-abu gelap itu diduga sepeda motor milik korban.

Honda Scoopy itu belum ada pelat nomornya.

Sedangkan Yamaha Mio yang disita warna merah hitam Nopol AG 3684 EV.

Sampai sekarang belum diketahui Yamaha Mio itu milik siapa. Dua sepeda motor itu dibawa ke Polres Blitar Kota.

Seperti diketahui, warga menemukan koper berisi mayat di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019).

Mayat berjenis kelamin pria itu kondisinya tanpa kepala berada di dalam koper.

Belakangan, polisi sudah mengetahui identitas mayat pria tanpa kepala di dalam koper itu.

Korban bernama Budi Hartanto (28) asal Jl Taman Melati, Mojoroto, Kota Kediri.

Korban merupakan guru honorer di salah satu SD di Kota Kediri.

Bukti Atta Halilintar Anak yang Berbakti, Rela Habiskan Ratusan Juta untuk Sang Ibu

Kondisi Terbaru Vanessa Angel Usai Sidang Diungkap Bibi Ardiansyah, Ubah Penampilan Bak Nissa Sabyan

Maia Estianty Akui Mulan Jameela Pernah Nangis di Depannya karena ini, Bandingkan dengan Artis Lain

Penyebab Persebaya Surabaya Kalah Atas Arema FC 0-2 di Final Leg Kedua Final Piala Presiden 2019

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved