Viral Media Sosial

Fakta di Balik Video TNI Dekati Anggota KKB Papua Tanpa Pegang Senjata, Viral di WhatsApp (WA) & IG

Fakta di Balik Video TNI Dekati Anggota KKB Papua Tanpa Pegang Senjata yang Viral di Whatsapp (WA) & instagram

Youtube
Fakta di Balik Video TNI Dekati Anggota KKB Papua Tanpa Pegang Senjata 

SURYA.co.id - Fakta di balik video yang menampakkan prajurit TNI tengah mendekati anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua tanpa pegang senjata yang Viral di WhatsApp (WA) dan Viral di IG (Instagram), akhirnya terungkap.

Dikutip dari tniad.mil.id, akhirnya terungkap fakta sebenarnya di balik video viral prajurit TNI mendekati anggota KKB Papua tanpa pegang senjata tersebut

Rilis Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada tanggal 28 Oktober 2018

Saat itu Yonif 751/VJS tengah melaksanakan tugas Ops Pamrahwan (Operasi Pengamanan Daerah Rawan) di Puncak Jaya.

VIDEO Hipnotis Nenek Bikin Korban Mau Keluarkan Uang Rp 1,2 Miliar, Mirip Kasus Dimas Kanjeng

Vanessa Angel Batalkan Praperadilan, Begini Penjelasan Kuasa Hukum

Pratu Kristopel Kreku berhasil membuat anggota KKB Papua pimpinan Bilkuis Kogoya menyerahkan diri dan menyerahkan senjata api standar militer mereka kepada Satgas Ops Pamrahwan Yonif 751/VJS.

Awalnya, Yonif 751/VJS berhasil membekuk Bilkuis Kogoya yang hanya membawa tas noken yang berisi HP, bendera Bintang Kejora dan sejumlah barang bukti (barbuk) lainnya

"Penyergapan berjalan dengan sukses dan berhasil membekuk tersangka Bilkuis Kogoya tanpa letusan senjata. Namun sayang, Bilkuis Kogoya ternyata tidak membawa senjata, dia hanya membawa tas noken yang berisi HP, bendera Bintang Kejora dan sejumlah barang bukti (barbuk) lainnya," imbuhnya.

Saat diinterograsi, Bilkuis Kogoya mengatakan senjatanya dibawa seorang temannya di sebuah honay di pinggir Sungai Dolinggame Distrik Illu.

Anggota Satgas langsung bergerak mengepung honay yang ditunjukkan oleh Bilkuis Kogoya

Ternyata benar ada dua orang anggota KKB Papua tengah bersembunyi dan ketakutan di sana

Akhirnya, seorang anggota Satgas membujuk dengan memberikan jaminan keamanan.

"Untuk meyakinkan tersangka bahwa mereka tidak akan disakiti, tiba-tiba seorang Prajurit a.n Praka Kreku (berinisiatif) berdiri, melepaskan perlengkapannya dan meletakkan senjatanya kemudian mendekati Honay sambil mengajak kedua tersangka keluar dari persembunyiannya," terang Aidi

Berikut videonya:

Sebelumnya, video viral prajurit TNI dekati anggota KKB Papua tanpa pegang senjata itu diunggah oleh akun Instagram @para_petarung, Selasa (26/3/2019).

Dalam video viral itu, tampak seorang menggunakan seragam TNI sedang berusaha membujuk anggota KKB yang berada di semak-semak.

"Nah, tidak apa-apa. Mari ke sini kamu takut sekali," ujar seorang TNI.

Anggota TNI itu lalu mengajak anggota KKB Papua ke pos mereka.

"Ini mari kita ke pos, tidak apa-apa kami tidak bikin apa-apa," ujar anggota TNI tersebut.

Tampak para anggota KKB Papua itu berjalan mendekat ke arah TNI sambil tersenyum.

Di keterangannya, dituliskan, para anggota TNI sedang berusaha untuk membujuk anggota KKB untuk menyerahkan diri.

Seorang anggota TNI bahkan melepaskan senjatanya kemudian berjalan mendekati anggota KKB Papua.

Kontak Senjata Brimob Vs KKB di Nduga Papua

Seorang anggota Brimob gugur dalam tugas menjaga keamanan di Kabupaten Nduga karena diserbu Kelompok Krimininal Bersenajata, KKB Papua.

Dua anggota Brimob lainnya mengalami luka tembak. Serangan dilakukan oleh KKB Papua di Bandara Mugi Distrik Mugi, Kabupaten Nduga.

Korban meninggal adalah Bharada Muhammad Aldy, anggota Brimob Mabes Polri dari Kesatuan Resimen II Pasukan Pelopor Kedung Halang, Bogor, Jawa Barat.

Dua rekannya yang menjadi korban luka tembak adalah Ipda Rahman dan Bharada Ravi Fitrah Kurniawan.

"Benar, satu anggota meninggal dunia," ujar Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin, saat dikonfirmasi.

Baku tembak terjadi saat pasukan Brimob Nemangkawi yang tergabung dalam Satgas Belukar tengah melakukan pengamanan helikopter pengangkut logistik take off di Bandara Mugi Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, pada Rabu pukul 07.30 WIT.

Ketiganya sempat dievakuasi dengan helikoper ke RSUD Mimika. Namun, nyawa Bharada Aldy tak tertolong.

Sementara, dua rekannya yang mengalami luka tembak di bahu kiri dan dada kanan, masih menjalani perawatan intensif di RSUD TImika.

Usai dilakukan visum di RSUD Timika, jenazah Bharada Muhammad Aldy disemayamkan di Mako Brimob Detasemen B Timika.

Selanjutnya, pihak keluarga berencana membawa dan memakamkan jenazah ke kampung halaman di Nunukan, Kalimantan Utara.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan, Bharada Muhammad Aldy merupakan lulusan pendidikan Tamtama Polri tahun 2018.

Aldy baru ditugaskan di wilayah Kabupaten Nduga pada Februari 2019.

Almarhum mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) satu tingkat menjadi Bhayangkara Satu (Bharatu) mengingat gugur dalam tugas.

"Untuk anggota yang gugur atas nama Bharada Aldy sudah mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa 1 tingkat lebih tinggi, menjadi Bharatu," kata Dedi.

Diketahui, almarhum merupakan tulang punggung dari keluarganya yang tinggal di Nunukan, Kalimantan Utara.

Almarhum semasa hidup juga menjadi kebanggaan keluarga mengingat sang ayah bekerja sebagai buruh di Nunukan.

"Iya, (almarhum) termasuk tulang punggung dan kebanggaan pihak keluarga. Korban adalah putra dari seorang buruh di Nunukan, Kalimantan Utara," jelas Dedi.

Serangan kelompok separatis KKB Papua kepada para petugas keamanan yang bertugas di Papua terus terjadi.

Sebelumnya, tiga anggota TNI gugur usai diserang dengan KKB pimpinan pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi.

Serangan kelompok KKB dilakukan kepada para anggota TNI yang tengah melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans-Papua Wamena-Mumugu di Kabupaten Nduga.

Saat itu, pasukan TNI Satgas Gakkum yang berkekuatan 25 orang tersebut baru tiba di Distrik Mugi dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan.

Tiba-tiba mereka mendapatkan serangan mendadak dari 50 hingga 70 orang anggota KKB bersenjata campuran, baik senjata standar militer dan tradisional.

Perlawanan dari pasukan TNI dapat memukul mundur KKB sampai menghilang ke dalam hutan.

Namun, akibat serangan tersebut, tiga prajurit gugur, yakni Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.

Sementara, dari pihak KKB diperkirakan ada 7 hingga 10 orang anggota KKB yang meninggal, tetapi jasadnya dibawa oleh teman-temannya.

Serangan brutal dilakukan oleh kelompok KKB terhadap sipil terjadi pada pada Minggu (2/12/2018).

Saat itu, KKB melakukan penembakan terhadap para pekerja jembatan Jalan Trans-Papua, tepatnya di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.

Akibat serangan brutal itu, sebanyak 17 pekerja meningga dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Tim evakuasi baru bisa mencapai titik lokasi dan melakukan evakuasi beberapa hari setelah kejadian.

Dugaan sementara, para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran mengambil foto pada saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) oleh KKB tak jauh dari lokasi kejadian. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved