Viral Media Sosial
4 Fakta Lain Pengemis Bogor Bawa Mobil yang Viral di Whatsapp & Medsos, Mengemis Sejak Era Soeharto
Ada sejumlah fakta lain mengenai kisah pengemis di Bogor kepergok bawa mobil yang baru-baru ini viral di media sosial (medsos) dan whatsapp (WA)
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Ada sejumlah fakta lain mengenai kisah pengemis di Bogor kepergok bawa mobil yang baru-baru ini viral di media sosial (medsos) dan whatsapp (WA)
Diberitakan sebelumnya, foto seorang pengemis yang biasanya berada di Lampu Merah Yasmin, Bogor, kepergok akan membuka pintu mobil yang diduga miliknya
Dilansir dari Kompas.com, petugas gabungan dari Dinas Sosial (Dinsos) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor pun akhirnya mengamankan pengemis tersebut yang bernama Herman alias Nur (86).
Nur diamankan petugas di persimpangan lampu merah Lotte Mart, Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Rabu (20/3/2019) pagi
Di hadapan petugas, Nur berdalih, bahwa mobil jenis Avanza berwarna hijau yang dinaikinya itu bukan miliknya.
• Rumah Tangga Evi Masamba Retak, Hapus Foto Suami dan Curhat: Cukup Aku Saja yang Menderita
• Berawal Selingkuhi Istri lalu Brigadir Polisi Ini Jadi Otak Pembunuhan Pengusaha Tembakau
• Nia Ramadhani Percaya Diri Pamerkan Tato, Intip Gaya Sederet Artis di Insert Fashion Awards 2019
• Fakta di Balik Puluhan Karyawati Tanpa Busana yang Fotonya Viral di Whatsapp & FB, Sedang Pelatihan
• Foto Tanpa Busana 50 Karyawati Perusahaan Kecantikan Viral di Whatsapp & FB, 34 Orang Ditahan Polisi
Kata Nur, mobil itu dia sewa dari seorang tetangganya.
"Nggak benar itu. Yang viral di media sosial itu bohong. Itu bukan mobil saya, itu saya sewa dari tetangga. Itu kebenarannya," ucap Nur.
Mengenai kabar dirinya memiliki istri tiga, pengemis itu pun membantahnya.
"Enggak enggak ada istri sampai tiga," ujarnya.
Ia pun mengaku bukan juga juragan angkot.
"Bukan itu bukan bohong, enggak saya bukan juragan angkot," ujarnya.
Namun, ada sejumlah fakta lain mengenai kehidupan Nur, berikut rangkumannya:
1. Kakinya Pernah Patah
Nur mengungkapkan, alasannya menyewa mobil karena kakinya sudah tak kuat berjalan.
"Kaki saya kan pernah patah, jadi suka sakit kalau jalan," katanya.
2. Mengemis Sejak Era Soeharto
Dia menceritakan, dari tahun 1995 dirinya sudah menjadi pengemis.
Saat itu, pertama kali ia mencari nafkah dengan meminta-minta di daerah Jembatan Merah, Kota Bogor.
Setelah cukup lama mengemis di sana, Nur sempat memutuskan berhenti mengemis.
• Janji Lia Ladysta Usai Dilaporkan Syahrini Soal Fitnah Dekat dengan Haji Isam, Sabar Ya, Katanya
• Detik-detik Driver Ojol Jogja Selamatkan Diri dari Perkosaan, Berawal Perbincangan di Facebook (FB)
• Billy Syahputra & Hilda Vitria Sudah Putus, Mantan Kriss Hatta Ungkap Masalahnya dengan Angela Lee
• UPDATE Whatsapp Terbaru - Begini Cara Mengubah Suara Menjadi Teks Via WA, Tak Perlu Mengetik Pesan
3. Sempat Buka Praktek pengobatan
Selama tiga tahun sejak berhenti mengemis, Nur membuka praktek pengobatan di rumahnya, di kawasan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Namun, dua tahun ke belakang ini, ia kembali menjadi pengemis di daerah Simpang Yasmin.
Faktor ekonomi disebut-sebut sebagai alasan kenapa Nur kembali mengemis.
Penghasilan anaknya sebagai petugas kebersihan di daerah Pamulang, tak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
"Hasil mengemis ini untuk membantu saja. Anak saya tahu saya mengemis. Tetapi mau bagaimana lagi karena memang kebutuhan untuk sehari-hari tidak terpenuhi," ungkap dia.
4. Baru Pertama Kena Razia
Selama menjadi pengemis, lanjut dia, baru kali ini dirinya terjaring razia.
Ia juga mengaku sudah memberitahu kepada keluarganya soal keberadaannya di Kantor Dinsos.
"Baru ini kena razia. Anak juga udah tau saya di sini (Kantor Dinsos). Nanti sore juga pulang, kita kan bukan maling masa mau dihukum," ujar dia.
Sebelumnya, foto pengemis bermobil di Kota Bogor jadi viral di media sosial
Foto pria tersebut beredar luas setelah pria tua tersebut tertangkap tengah memegang sebuah bungkusan di tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memegang kunci mobil yang menempel di pintu mobil warna hijau.
Menurut informasi yang didapatkan Tribun Bogor (Grup SURYA.co.id), pria tersebut memiliki ciri khas yakni luka di bagian hidungnya.
Pria tersebut diketahui sering melakukan pekerjaannya sebagai seorang pengemis di beberapa lokasi seperti di Jembatan Penyebrangan Orang di dekat Terminal Baranangsiang, di Jalan Pajajaran samping Terminal Baranangsiang dan di Simpang Jalan Semplak dan Lotte Mart Yasmin.
Saat dikonfirmasi Kabid Dalops Satpol PP Kota Bogor Dimas Tiko membenarkan jika pria tersebut merupakan seorang pengemis yang sering meminta-minta di jalan.
"Kalau terkait yang bersangkutan pengemis betul adanya, lokasi biasanya di sekitaran simpang lampu merah yasmin atau simpang lotte mart," katanya Selasa (19/3/2019)
• Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 7 yang Resmi Diluncurkan di Indonesia, Harganya Sekitar Rp 2 Jutaan
• 5 Fakta di Balik Tangis Bupati Nonaktif Mojokerto di Depan Jasad Anaknya, Dikawal 2 Petugas Rutan
• Buntut Masalah Lia Ladysta vs Syahrini, Terancam Dibui Usai Bongkar Hubungan Inces & Pak Haji (Mr H)
• Usai Viral Penghina Kopassus, Kini Akun Remaja Diburu Karena Hina Brimob yang Gugur Lawan KKB Papua
Kasus terungkapnya kekayaan pengemis juga terjadi pada Legiman (52), seorang pengemis dari Pati, Jawa Tengah diketahui memiliki kekayaan lebih dari Rp 1 miliar.
Kekayaan Legiman bukan hanya berupa uang, namun juga rumah serta sejumlah tanah.
Kekayaan Legiman yang nilainya lebih dari Rp 1 miliar itu terungkap setelah tim Satpol PP Pemkab Pati menggelar operasi penertiban Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT) di Kawasan Simpang Lima Pati, Sabtu (12/1/2019) malam.
Operasi di gelar sejak pukul 19.00 WIB hingga sekira pukul 20.00
Meski hujan deras, Regu Kembangjoyo dan Regu Penjawi tetap melaksanakan tugasnya malam itu.
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP Kabupaten Pati, Udhi Harsilo Nugroho mengungkapkan, dalam operasi itu hanya didapat seorang PGOT di Simpang Lima
Namun, tak lama kemudian, Udhi dan petugas Satpol PP lainnya menemukan fakta yang mereka nilai mengejutkan mengenai sosok Legiman.

• Daftar Korban Dalam Perburuan KKB Papua Setahun Terakhir, 4 TNI Gugur hingga Pemerkosaan Guru
• VIDEO Kronologi 50 Karyawati Tanpa Busana Perusahaan Kecantikan, Fotonya Tersebar di Whatsapp & FB
• Viral di Whatsapp & Medsos Salam 2 Jari 6 Guru Honorer Tangerang, Banten, Ini Nasib Mereka Sekarang
"Setelah kami interogasi, yang bersangkutan mengaku memiliki rumah senilai Rp 250 juta, tanah senilai Rp 275 juta, dan tabungan di bank sejumlah Rp 900 juta," terang Udhi.
Pengemis yang diketahui beralamat di Perumahan Ngawen, Kecamatan Margorejo, Pati ini juga didapati mendapat perolehan yang cukup besar setiap kali mengemis.
"Minggu lalu dia sudah pernah tertangkap. Kami hitung hasil mengemisnya, dapat Rp 1.043.000. Malam ini, kami hitung perolehannya Rp 695 ribu," tambah Udhi.
Udhi menjelaskan, perolehan Rp 695 ribu itu pun dinilai tak sebanyak biasanya oleh pengemis tersebut.
"Dia bilang, berhubung hujan, jadi sepi," kata Udhi.
Mengenai hal ini, Udhi kemudian mengingatkan masyarakat untuk menaati Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2018.
"Baik yang meminta-minta maupun yang memberi dikenakan denda Rp 1 juta. Jangan dikira pengemis-pengemis itu orang yang tidak berpunya," jelasnya.
• Demi Sejahterakan Warga, Hayono Isman Rela Turun Tangan Bantu Kembangkan UMKM
• 4 Temuan Terkait Foto Tanpa Busana 50 Karyawati Perusahaan Kecantikan yang Viral di Whatsapp & FB
• UPDATE Whatsapp Terbaru - Begini Cara Mengubah Suara Menjadi Teks Via WA, Tak Perlu Mengetik Pesan
Sebelumnya pada Sabtu siang, Satpol PP Kabupaten Pati mengamankan tiga pengemis dalam patroli PGOT di perempatan Lawet Jalan Panglima Sudirman.
Satu di antara pengemis tersebut membawa anak perempuannya.
Di antara mereka, ada pula yang membawa senjata tajam berupa pisau.
"Ada juga yang memiliki kartu ATM dan buku tabungan," ujar Udhi Harsilo Nugroho.
Dari ketiga pengemis tersebut, hanya satu warga Pati.
Dua lainnya masing-masing warga Jepara dan Magelang.
"Baru beberapa jam mengemis, masing-masing mereka mendapat Rp 25.500, Rp 35 ribu, dan Rp 59.500," ujar Udhi.
Udhi menjelaskan, senjata tajam yang dibawa seorang pengemis disita oleh Satpol PP.
Adapun uang hasil mengemis dikembalikan pada mereka.
Setelah magrib, mereka dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Yang dari luar kota dititipkan ke petugas Dinas Perhubungan untuk dipulangkan dengan menumpang bus dari terminal," terang Udhi.
• Ini Kronologi Kecelakaan Anak Bupati Mojokerto Non Aktif Mustofa Kamal Pasa di Tol Ngawi
• Detik-detik Turis Cantik di Bali Selfie, Lalu Dihempas Ombak, Video Viral di Whatsapp (WA) & Medsos
• Foto Pernikahan Lucinta Luna Viral dengan Kekasih Bulenya, Reaksi Ditanya Buku Nikah Jadi Sorotan
• Terungkap Penyebab Annisa Trihapsari Tersingkir dari Keluarga Cendana, Ada Peran Istri Pertama