Sambang Kampung RW 3 Kelurahan Keputih

RW 3 Kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya Inovasikan TBM Jadi Jujukan Anak Tiap Pulang Sekolah

RW 3 Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya inovasikan TBM jadi jujukan anak tiap pulang sekolah.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
SURYAOnline/ahmad zaimul haq
JUJUGAN ANAK - Sejumlah anak menghabiskan waktu usai sekolah di TBM Kampung Keputih dengan membuat kerajinan dan mewarnai, Senin (18/3/2019).  

SURYA.co.id | SURABAYA - Ramainya pemakaian gawai (gadget) pada anak- anak saat ini menyebabkan minat baca mereka semakin menurun. Untuk menarik minat anak dalam membaca, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) RW 3 Keputih berinovasi dengan beragam kegiatan di tempatnya.

Tak hanya monoton memakai buku, pengelola TBM, Aegi Nisa Postmodern (24) berinovasi dengan mengenalkan berbagai kegiatan agar mau singgah di TBM.

"TBM ini saya inovasikan dengan menjalin kerjasama dengan intitusi, seperti pelatihan menulis dari pihak ITS. Kemudian pembelajaran berbasis lingkungan secara tahunan dengan komunitas pecinta lingkungan,"urai gadis yang akrab disapa Egi ini.

Berbekal dengan pengalaman kerja sebagai event organizer, Egi dengan mudah bisa menjalin kerjasama hingga mendapat tambahan koleksi buku dari ITS.

"Saya memang lebih suka dengan kerjasama, karena kami bisa berkembang dan lebih dikenal juga karena TBM ini tergolong baru. Jadi bisa mendekatkan juga dengan pengurus RW, PKK dan karang taruna,"papar alumnus Administrasi Universitas Airlangga ini.

Bahkan setiap Sabtu, TBM yang dikelola Egi kini rutin mendapat kunjungan dari komunitas Bumibuddies yang mengenalkan lingkungan melalui media literasi yang ada di TBM.

"Bumibuddies biasanya mengenalkan beragam tanaman kemudian dibuat mading, membuat karya dari bahan bekas. Jadi semua kegiatan yang berhubungan dengan cinta lingkungan juga,"lanjutnya.

Dengan dukungan dari warga kampung yang mempercayakan anak-anaknya bermain di TBM, setiap harinya sekitar 15 anak bermain di TBMnya. Tak hanya membaca koleksi buku yang terus diperbarui.

Mereka juga membuat berbagai kerajinan dan mewarnai. Bahkan mendapat kunjungan dari warga asing untuk belajar membuat kerajinan bersama.

"Ibu-ibu PKK di sini sudah sepakat, saat anaknya pulang sekolah diarahkan main ke TBM. Jadi mainnya jelas bermanfaat tidak keluyuran,"paparnya.

Selain bermain dan membaca, anak-anak juga didampingi Egi untuk belajar ataupun mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Miftakhul Ilmi (11), mengungkapkan tiap hari ia bersama teman-teman sebayanya selalu menyempatkan diri ke TBM. Orang tuanya juga hanya mengizinkannya bermain di TBM, sehingga lebih mudah untuk ditemukan saat ada keperluan mendadak.

Ilmi, sapaan akrabnya juga berhasil membuat berbagai karya selama bermain di TBM. Mulai dari kerajinan tangan hingga beragam puisi yang kemudian dilombakan.

"Baru bikin puisi di TBM ini karena ada lombanya, ya menang sih. Jadi suka bikin puisi terus,"ujarnya.

Selain karya puisi IIlmi sejumlah karya tulisan pendek, pantun dan puisi buatan anak-anak kampung ini juga dipamerkan dalam mading TBM.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved