Selain Facebook (FB) & Instagram (IG), WhatsApp (WA) Juga Error, Tak Bisa Kirim Gambar, Kenapa?

Selain Facebook (FB) & Instagram (IG), WhatsApp (WA) Juga Error, Tak Bisa Kirim Gambar, Kenapa?

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Nimbuzz.com
Selain Facebook & Instagram, WhatsApp (WA) Juga Ikut Error, Tak Bisa Kirim Gambar ke Kontak, Kenapa? 

Gangguan pada dua situs jejaring tersebut terjadi pada beberapa fungsi.

Pengguna Facebook tak bisa mengunggah foto atau membuat status baru.

Sementara pengguna Instagram tak bisa menggunggah gambar baru, membuka halaman profil, hingga tak bisa mengunggah InstaStory.

Facebook dalam unggahannya di Twitter hanya menuliskan pihaknya sedang berupaya menyelesaikan masalah tersebut sesegera mungkin.

"Kami menyadari bahwa beberapa orang saat ini mengalami masalah dalam mengakses kumpulan aplikasi Facebook. Kami sedang berupaya menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin," cuit akun Facebookpada unggahan Twitter.

"Kami fokus pada upaya untuk menyelesaikan masalah secepat mungkin, tetapi dapat mengonfirmasi bahwa masalah tersebut tidak terkait dengan serangan DDoS," tulis Facebook.

Menurut uji coba SURYA.co.id, meski Facebook dan Instagram dapat dibuka, namun tidak dapat mengirim atau menerima pesan. Bahkan tak dapat memposting konten baru.

Tampilan Facebook saat error.
Tampilan Facebook saat error. ()

Saat tim SURYA.co.id mencoba mengunggah status di Facebook, terdapat keterangan jika facebook tidak dapat mengirimkan status tersebut.

Apa itu Serangan DDoS?

Facebook dalam cuitan Twitter mengonfirmasi gangguan yang terjadi tidak terkait dengan serangan DDoS.

Apa itu serangan DDoS? Penolakan layanan secara terdistribusi atau Distributed Denial of Service (DDos) adalah salah satu jenis serangan Denial of Service yang menggunakan banyak host penyerang.

Baik itu menggunakan komputer yang didedikasikan untuk melakukan penyerangan atau komputer yang "dipaksa" menjadi zombie untuk menyerang satu buah host target dalam sebuah jaringan.

Dikutip dari Wikipedia, serangan Denial of Service klasik bersifat "satu lawan satu", sehingga dibutuhkan sebuah host yang kuat (baik itu dari kekuatan pemrosesan atau sistem operasinya) demi membanjiri lalu lintas host target sehingga mencegah klien yang valid untuk mengakses layanan jaringan pada server yang dijadikan target serangan.

Serangan DDoS ini menggunakan teknik yang lebih canggih dibandingkan dengan serangan Denial of Service yang klasik, yakni dengan meningkatkan serangan beberapa kali dengan menggunakan beberapa buah komputer sekaligus, sehingga dapat mengakibatkan server atau keseluruhan segmen jaringan dapat menjadi "tidak berguna sama sekali" bagi klien.

Serangan DDoS pertama kali muncul pada tahun 1999, tiga tahun setelah serangan Denial of Service yang klasik muncul, dengan menggunakan serangan SYN Flooding, yang mengakibatkan beberapa server web di Internet mengalami "downtime".

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved