Mobil Pikap Tabrak 4 Pelajar Bersepeda Motor di Blitar. Satu Pelajar Tewas Terjepit Pikap dan Pohon

Sebuah mobil pikap di Blitar menabrak 4 pelajar SMA yang mengendarai motor. Akibatnya, seorang siswi tewas terjepit antara mobil dengan pohon.

ist
Kondisi mobil pikap yang menabrak rombongan pelajar SMA bersepeda motor di Blitar, Senin (4/3/2019) 

Laporan kontributor Surya, Imam Taufik.

SURYA.co.id | BLITAR - Mobil pikap yang melaju di Kelurahan Klemunan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, menabrak rombongan pelajar bersepeda motor. Akibatnya, seorang pelajar tewas dan lima orang lainnya terluka, Senin (4/3/2019).

Luka para pelajar itu cukup parah karena tubuh mereka sempat terhimpit oleh bodi mobil yang akhirnya menabrak pohon. 

Korban tewas diketahui bernama Sandi Satria, siswi kelas 3 SMA asal desa Tulungrejo, Kecamatan Gandusari. 

Sedang, temannya yang dibonceng, Elsa, gadis berusia 18 tahun, yang tak lain tetangganya sendiri, lebih beruntung meski mengalami luka parah.

Sementara, korban lainnya adalah Bambang (52), warga Desa Purwokerto, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, yang saat kejadian berboncengan dengan tetangganya, M Samsi (45).

Terekam CCTV, Pria Pengendara Motor Buntuti Siswi SMA di Mojokerto Sambil Mengeluarkan Penisnya

Petani di Ponorogo Tewas Keracunan Gas saat Perbaiki Sumur

Sedang, korban luka lainnya adalah dari penumpang pikap, yakni Dwi Herman (35), pengemudi pikap dan penumpangnya, Sukamto (59), keduanya adalah warga Desa Mojojejer, Kecamatan Mojowarno, Jombang

Keduanya mengalami luka parah karena tergencet bodi depan pikapnya.

Sebab, pikap itu baru berhenti setelah menabrak pohon, yang ada di tepi jalan raya tersebut. 

"Semua korbannya (lima orang) kini masih dirawat di rumah sakit (RSUD Ngudi Waluya, Wlingi). Dan, rata-rata mereka mengalami luka parah. Bahkan, ada yang belum sadar. Untuk korban yang meninggal dunia, sudah dimakamkan," kata AKP Amirul Mustakim, Kasat Lantas Polres Blitar, Selasa (5/3).

Kecelakaan itu terjadi  menjelang Magrib. 

Kecelakaan beruntun itu berawal dari mobil pikap Grand Max nopol S 9185 NC, yang dikemudikan Dwi melaju dari arah barat atau Pasar Wlingi.

Sesampai di TKP yang jalannya lurus, mobil pikap itu mendahului mobil lainnya.

Namun, saat mendahului itu, dari arah berlawanan atau dari arah timur (Pasar Kesamben), muncul dua sepeda motor korban. Yakni, Suzuki Satria dengan nopol AG 4778 PR yang dikemudikan Sandi dengan membonceng Elsa.

Di belakangnya, adalah sepeda motor Honda Vario dengan nopol AG 4137 PP yang ditumpangi Bambang dengan membonceng Samsi.

Begitu tepat di tengah jalan raya atau di saat pikap itu mendahuli mobil yang ada di depannya, tabrakan tak bisa dihindari.  Kedua sepeda motor bersama empat penumpangnya terseret mobil pikap.

Sesaat kemudian, laju pikap oleng ke kanan dan baru berhenti setelah menabrak pohon yang ada di tepi jalan sebelah kanan. Meski pikap itu sudah berhenti, namun para korbannya tak bisa langsung dievakuasi.

Sebab, dua sepeda motor dan empat penumpangnya terhimpit mobil dan pohon. 

Termasuk, Dwi, pengemudi pikap dan penumpangnya, Sukamto, juga terjepit di dalam pikap yang ringsek. 

Karena itu, tak mudah mengevakuasi para korban. Untuk mengevakuasinya, pikap itu harus ditarik dulu, apalagi ban depan sebelah kanan, terperosok ke tepi sawah.

"Untuk mengeluarkan enam korban, tak bisa langsung dievakuasi. Namun, anggota harus menarik mobil pikap dulu, supaya korban yang terjepit itu bisa keluar," ungkapnya.

"Penyebabnya, masih kami selidiki. Namun, dugaan sementara, itu karena pengemudi pikap tak bisa mengendalikan laju mobilnya, ketika mengetahui dari arah depannya muncul dua sepeda motor korban. Namun, untuk memastikan penyebabnya, ya menunggu para korbannya sembuh, sehingga bisa dimintai keterangan," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved