Pilpres 2019

Prabowo Blak-blakan Beber Alasan Banyak Orang Tak Suka kepadanya karena Sering Bicara Ini

Capres Prabowo Subianto merasa banyak orang tidak suka pada dirinya karena sering bicara mengenai mengalirnya kekayaan nasional ke luar negeri.

Editor: Iksan Fauzi
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Pidato capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di acara Silaturahmi Akbar di Regale Internasional Convention Centre, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (23/2/2019). Kegiatan Silaturahmi Akbar tersebut memgambil tema "Membangun Demokrasi yang Beradab, Menuju Indonesia Menang". 

Prabowo Blak-blakan Beber Alasan Banyak Orang Tak Suka kepadanya karena Sering Bicara Ini

SURYA.co.id | JAKARTA - Capres Prabowo Subianto dikenal sering berbicara lantang dan terkesan tegas saat memberikan pidato di publik.  

Capres Prabowo yang menantang Jokow di Pilpres 2019 ini bahkan merasa, saat ini banyak orang yang tidak suka kepadanya karena sering membicarakan persoalan mengenai mengalirnya kekayaan nasional ke luar negeri.

"Banyak orang tidak suka dengan saya, karena saya bicarakan ini tapi ini harus dibicarakan oleh semua kalangan," ujar Prabowo dalam pidato pembukaan di acara dialog silaturahim bersama komunitas kesehatan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).

"Inti masalah Indonesia adalah bahwa kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Ini masalahnya," kata dia.

Desainer Hengki Kawilarang Unggah Potret Syahrini Usai Menikahi Reino Barack, Sebut Kabar Bahagia

Viral Ayah Gantikan Wisuda Anaknya Bikin Trenyuh : Anakku, Hari Ini Ayah Datang ke Acara Wisudamu

Menurut Prabowo, persoalan itu menimbulkan banyak masalah, salah satunya terkait defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan.

Persoalan lain yang ia soroti adalah kebocoran anggaran negara akibat praktik korupsi.

Ia menyebut kebocoran anggaran negara setiap tahun mencapai Rp 1.000 triliun.

"Kenapa sekali lagi banyak orang enggak suka sama Prabowo, saya perhitungkan kebocoran bangsa Indonesia setiap tahun adalah Rp 1.000 triliun lebih," tuturnya.

Prabowo menegaskan dirinya tidak asal bicara, sebab seluruh data dan fakta mengenai kedua persoalan itu dapat ia buktikan.

Ia juga mengatakan, seluruh data dan fakta mengenai kebocoran anggaran telah ia paparkan dalam buku berjudul "Paradoks Indonesia".

"Saya tidak mau asal bicara saya bicara berdasarkan fakta. Saya melihat ini karena saya menganalisis. Bagaimana sistem ekonomi macam mana mengizinkan kekayaan negara mengalir terus keluar," ucap Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Ajakan Berhubungan Intim Ditolak, Pria di Surabaya Marah dan Nyaris Membacok Istri

Video Viral Wanita Meninggal usai Melahirkan Bayi Kembar Tanpa Bantuan Dokter di Minahasa

Acara dialog komunitas kesehatan tersebut dihadiri oleh ratusan tenaga kesehatan yang berasal dari berbagai organisasi profesi.

Sejumlah organisasi profesi yang hadir yakni, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia dan Ikatan Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia.

Korupsi

Sebelumnya, Prabowo Subianto kembali menyinggung masalah korupsi di Indonesia yang ia gambarkan seperti penyakit kanker stadium 4.

Pernyataan tersebut pernah dilontarkan Prabowo pada acara "The World in 2019 Gala Dinner" yang diselenggarakan majalah The Economist di Hotel Grand Hyatt Singapura, November 2018 lalu.

Persoalan korupsi kembali ia singgung saat berbicara dalam acara deklarasi dukungan ribuan Purnawirawan TNI-Polri di Grand Pasific Hall, Yogyakarta, Rabu (27/2/2019).

Prabowo mengatakan, masalah bangsa Indonesia adalah korupsi para elite yang mencuri uang rakyat.

Akibatnya, kemiskinan semakin bertambah dan hal seperti ini, kata Prabowo, tidak boleh terus dibiarkan terjadi.

"Kalau perasaan saya mengatakan korupsi di Indonesia ini sudah stadium empat benar tidak? Korupsi sudah merugikan rakyat. Hei kau yang mencuri uang rakyat, rakyat sudah pintar jangan kau bohongi terus rakyat Indonesia," ujar Prabowo seperti dikutip dari siaran pers tim media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Rabu (27/2/2019).

Prabowo pun berjanji, jika terpilih, dirinya bersama calon wakil presiden Sandiaga Uno akan menjalankan amanah rakyat dengan sebaik-baiknya.

Ia menegaskan, tidak boleh ada lagi hukum yang tidak adil dan ketimpangan ekonomi sehingga rakyat tidak bisa makan.

"Tekad tim kami, kami bersumpah akan berjuang bagi seluruh rakyat Indonesia," tegas Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, dukungan yang terus bertambah kepadanya menunjukkan bahwa rakyat Indonesia semakin cerdas memahami masalah yang tengah dihadapi bangsa Indonesia.

Menurut dia , rakyat Indonesia tidak bisa dibeli dan tidak bisa dibodohi lagi oleh elite yang mementingkan kekuasaan untuk menguntungkan segelintir orang.

"Kami memang tidak punya uang, makanya kalian datang ke sini dibayar tidak? Makanya tidak seragam yang datang ke sini macam-macam atributnya. Kami ingatkan bahwa rakyat tidak bisa dibeli, rakyat sudah semakin cerdas," ucap Prabowo.

Prabowo mengungkapkan, kelompok rakyat kecil seperti petani dan pedagang seharusnya sejahtera.

Namun, karena keserakahan elite yang mementingkan dirinya sendiri, rakyat kecil yang justru dirugikan. Ia menilai, rakyat kecil seperti petani, sering dibohongi para elite.

"Para petani, pedagang kecil harus untung harus sejahtera. Saya punya tim ahli, mereka menghitung sebenarnya para petani bisa untung dan pedagang bisa untung," kata Prabowo.

"Harga pangan mahal bisa kita turunkan, petani kita subsidi pupuk sebanyak-banyaknya seperti yang mereka butuhkan. Kita perjuangkan petani, nelayan dan seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved