SNMPTN 2019
SNMPTN 2019: Reaksi Sekolah terkait Server Drop jelang Penutupan Pendaftaran
Menjelang penutupan pendaftaran Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN), sekolah-sekolah di Surabaya kelabakan.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Menjelang penutupan pendaftaran Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN), sekolah-sekolah di Surabaya kelabakan. Banyak SMA di Surabaya kerepotan karena saat siswa mendaftar tidak bisa login.
Akibatnya banyak siswa cemas dan kecewa. "Kami sampai tengah malam harus membantu siswa karena web SNMPTN tak bisa diakses. Tengah malam baru bisa," ucap Syahida Azmi, guru BK SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Jumat (15/2/2019).
Demi melayani siswa kelas XII agar bisa menembus kampus negeri, guru BK alumnus Unesa itu dengan sabar membimbing siswa-siswinya Syahida rela menanti hingga web SNMPTN bisa dibuka kembali.
Kebanyakan, para siswa SMA Muhammadiyah yang berlokasi di Pucang Anom itu mendaftar SNMPTN melalui komputer sekolah. Mereka memilih mendaftar melalui sekolah karena dan pendamping guru dan diarahkan.
"Untung saya sudah selesai mendaftar SNMPTN. Tapi banyak teman-teman yang gagal tak bisa mendaftar. Katanya servernya Drop," ucap Nisrina, salah satu siswi IPA SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.
Sejumlah siswa dan guru mengaku mendapat masalah pada pendaftaran SNMPTN mulai 12 Februari 2019 kemarin. Kemudian masalah berlanjut hingga keesokan harinya.
Pendaftaran SNMPTN dimulai 4 Februari 2019 dan akan berakhir pada Sabtu (16/2/2019) besok.
Seleksi masuk tanpa tes tulis ini memberi kesempatan kepada siswa siswi terbaik dan berpretasi di sekolahnya.
Sekolah dengan great tertinggi memiliki kuota pendaftar lebih banyak. Mereka bebas memilih prodi setiap PTN di seluruh Indonesia.
Namun, saat pendaftaran berjalan, siswa kelas XII yang hendak melanjutkan ke PTN itu tak bisa berbuat banyak karena server SNMPTN bermasalah.
Saat membuka web snmptn.ac.id, siswa gagal. Setiap siswa yang mendaftar kemudian menulis NISN dan memasukkan Password.
Syahida mengaku agak panik karena saat ini masih ada 7 siswanya yang belum mendaftar. Total ada 125 siswa yang akan didaftarkan SNMPTN menyebar ke kampus negeri.
Namun untuk SMA Muhammadiyah itu Unair paling banyak diminati. Kemudian Univ Brawijaya Malang, UPN, dan ITS.
"Panitia menyediakan Call center. Meski petugas membantu mengarahkan namun kerusakan sistem itu bikin tidak nyaman siswa," kata Syahida.
Wakil Katua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) Prof Joni Hermana sudah menduga akan terjadi masalah pada server. Sebab kecenderungan siswa akan mendaftar pada tiga hari menjelang penutupan. Ini yang mengakibatkan server kewalahan.
"Akhirnya kami tambah tiga kali lipat kekuatan server kami. Saat ini sudah lancar kembali," klaim Joni yang Rektor ITS itu.
Hingga kini diakui sudah banyak pendaftar yang bisa finalisasi. Masalah muncul karena persoalan NISN yang genap. Kemudian dilakukan pengaturan internal ganjil-genap dan sore tadi sudah berhasil.