Berita Malang Raya
Seperti Ini Kondisi Keluarga TKW yang Kerja 12 Tahun Tak Dibayar di Jordania
Seperti ini kondisi rumah TKW yang kerja 12 tahun tak dibayar di Jordania dan tak boleh mandi oleh majikan
Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | MALANG - Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mendatangi rumah Diah Anggraeni, tenaga kerja wanita (TKW) di Jl Laksamana Martadinata, Gang 6, RT 15/RW 2, Rabu (13/2/2019).
Kedatangan Bung Edi, sapaan akrabnya untuk melihat langsung kondisi keluarga Diah yang telah ditinggalkan selama 12 tahun.
Dalam kunjungannya itu, Edi didampingi Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Malang Supranoto.
Selama sekitar 20 menit, Edi berdialog dengan orangtua dan saudara Diah.
"Jadi mbak Diah ini tahun 2006 berangkat untuk melaksanakan kerja di Jordania. Hari ini kita ketahui bersama, saudara kita mbak Diah sudah ada penanganan dari KBRI yang ada di Jordania," kata Edi, Rabu (13/2/2019).
Edi juga mengatakan kalau Diah dijadwalkan membeki tiket kepulangan, Rabu (13/2/2019).
Namun Edi mengatakan belum mengetahui kapan pastinya Diah tiba di Indonesia.
Di sisi lain, hak-hak Diah untuk mendapatkan gajinya dikabarkan sudah dipenuhi.
KBRI juga memberikan bantuan kepulangan kepada Diah.
"Sudah ada upaya untuk memberikan haknya gajinya dari warga yang mempekerjakan di Jordania dan ada upaya untuk kembali pulang ke tanah air," terang Edi.
Pemkot Malang belum mengetahui perusahaan jasa yang mengirim Diah ke Jordania.
Saat ini Pemkot Malang tengah menelusuri informasi pihak yang memberangkatkan Diah.
"Sampai hari ini belum tahun itu. Tentu akan mencari tahu semaksimal mungkin mulai tahun 2006 itu. Salah satunya kita harus berkomunikasi dengan KBRI," ujarnya.
Sementara itu, Prapti Utami ibu kandung Diah mengaku bahagia mendapat kabar putri pertamanya ditemukan di Yordania setelah 12 tahun lamanya tanpa kabar.
Diah tak digaji selama 12 tahun. Selama itu, ia juga jarang mandi karena dilarang majikannya.
Prapti bercerita, Diah berangkat ke Jordania dengan tujuan merubah nasib ekonomi keluarganya.
Kondisi perekonomian keluarga Diah terpuruk setelah ayah dan suaminya meninggal.
Saat berangkat, Diah meninggalkan putri berusia 3 tahun.
Saat ini putrinya berusia 15 tahun dan duduk di bangku SMP.
"Pokoknya bilangnya mau berangkat kerja merubah nasib. Itu setelah 40 hari suaminya meninggal, tiga hari sebelumnya ayahnya meninggal dunia. Setelah berangkat, tidak ada kabar selama 12 tahun," kata Prapti.
Merasa ada yang aneh karena Diah tak memberi kabar sejak pergi pada tahun 2006, keluarga mulai mencari keberadaan Diah.
Keluarga bahkan meminta bantuan paranormal untuk mencari keberadaan Diah setelah dua tahun tanpa kabar.
Setiap mendatangi dukun, keluarga memberikan foto Diah.
"Foto Diah sampai habis, selama ini dicari ke orang pintar menggunakan foto," ujar Prapti.
Dari pihak keluarga mengatakan kalau Diah diperkirakan kembali ke Indonesia pada Februari ini.
Khatimah, seorang tetangga mengungkapkan turut bahagia atas kabar akan pulangnya Diah ke Kota Malang.
Khatimah mengatakan sudah lama sekali Diah meninggalkan kampung halaman.
"Alhamdulillah, kami ikut senang adanya kabar ini," jelasnya.