Penyebab Bocah ini Nekat Cangkuli Majikannya Usai Berhubungan S*ks hingga Tewas di Ranjang

Seorang anak di bawah umur nekat mencangkuli majikannya usai berhubungan intim hingga tewas di ranjang.

Editor: Tri Mulyono
ISTIMEWA/TRIBUN PONTIANAK
AP (17) saat diperiksa di kantor polisi. Anak ini nekat cangkuli majikannya usai berhubungan intim hingga tewas di ranjang. 

SURYA.CO.ID - Seorang anak di bawah umur nekat mencangkuli majikannya usai berhubungan intim hingga tewas di ranjang.

Pelaku berinisial AP (17), sedangkan sang majikan HR (47) adalah seorang pengusaha keripik di Pontianak Kalimantan Barat.

AP mengaku tega membunuh  karena sang majikan ingkar janji.

Insiden berdarah itu terjadi pada dini hari pukul 02.00 WIB, Selasa (29/1/2018).

Pelaku yang masih dibawah umur didampingi petugas dari Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat.

Artis Saphira Indah Meninggal Dunia Saat Hamil 6 Bulan, Ini Ucapan Duka Dari Rekan Selebritis

Nama Panggilan Vanessa Angel Jadi Vanessa Adzan, Bibi Ardiansyah Beberkan Nama Sebenarnya

. Terungkap Penyebab Kematian Saphira Indah, Ini Postingan Terakhirnya, Suami: Ajal Modelnya Beda Beda

Kabar Duka Vanessa Angel, Bibi Ardiansyah Ungkap Kondisi Terkini Usai Pingsan & Reaksi Ayah

Deddy Corbuzier Bongkar Rahasia Cincin Ahok BTP, Sebut Harga yang Murah & Dipakai Properti Sulap

Dengar Desahan di Rumah Kosong, Pria Bangkalan Ini Kaget Lihat Istrinya Selingkuh dengan Pria Lain

Pedangdut Nita Thalia Operasi Plastik Sampai Rp 1 Miliar, Tapi Wajahnya Lumpuh, Ini Potret Jadulnya

Raffi Ahmad Ungkap Kenakalan di Awal Karir & Niat Hijrah Karena Sering Rasakan Hal ini di Hidupny

Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku diduga membunuh korban karena kesal korban tak memberikan uang yang dijanjikan usai diajak berhubungan sesama jenis.

Sebelum meninggal, korban sempat mengirimi pisang untuk keluarganya.

Korban juga diketahui sudah bercerai dan tinggal sendiri.

Berikut 5 fakta soal pembunuhan bos keripik pisang di Kalimantan Barat, dikutip dari Tribun Pontianak :

1. Dijanjikan Uang

Komisioner KPPAD Kalbar, Alik R Rosyad yang turut mendampingi tersangka, mengungkapkan pihaknya akan melakukan pendampingan perkara ini hingga tuntas.

Pihaknya pun mengupayakan pengacara bagi tersangka, dikarenakan masih anak bawah umur dan dari keluarga sederhana.

"Karena keluarga tersangka ini tidak mampu membayar pengacara, maka nanti kami akan siapkan dari pemerintah," kata Rosyad, Selasa (29/01/2019).

Alik mengungkapkan, motif dari tersangka menghabisi korban adalah dikarenakan sakit hati, kesal dan emosi.

Awalnya korban menjanjikan uang sebesar Rp 500 ribu untuk melakulan hubungan seksual sesama jenis (menyimpang).

Setelah hal tersebut dilakukan, ternyata korban tidak memberikan uang tersebut, dan lantas tidur.

Alik mengatakan, berdasarkan penyelidikan awal oleh pihak kepolisian, tersangka mengungkapkan dirinya dipanggil ke Mempawah dengan alasan membantu membuat keripik pisang.

Namun setelah beberapa hari bekerja tersangka tak kunjung dibayar oleh korban.

"Mereka kenal memang sudah sejak lama, lalu beberapa hari ini tersangka ditawari korban via Facebook untuk membantu membuat kripik, karena pesanan menjelang Imlek cukup banyak. Tersangka sempat bekerja empat hari di sana, dengan upah Rp 15 ribu per kilo," kata Alik.

Puncaknya, Minggu (27/1/2019) malam, korban mengajak tersangka berhubungan seksual menyimpang, dengan dijanjikan uang sebesar Rp 500 ribu.

Setelah melampiaskan hasratnya, korban langsung tidur dan tidak memberikan uang yang dijanjikan.

2. Kronologi : Dihabisi Saat Tidur Pulas

Usai melakukan hubungan terlarang, korban langsung mandi dan tidur.

Pelaku kesal karena keesokan harinya ia ingin pulang ke Pontianak.

"Malam itu kata dia, ditunggunyalah si korban, mau bangunkan takut. Mau ditinggalkan, duitnya belum dikasih," katanya.

Pelaku lantas mengambil cangkul yang kebetulan ada di lokasi.

Saat korban masih tertidur pulas, pelaku memukul wajah korban dengan menggunakan bagian mata cangkul sebanyak 5 kali.

"Sekitar jam 1 itu muncullah niatan menghabisi korban. Tapi tersangka saat itu juga bimbang, dia berkali-kali keluar-masuk rumah, jadi bimbang dia, dan sekitar pukul 1 lewat itu dia nekat menghabisi korban," kata Alik.

3. Pulang ke Pontianak

Setelah menghabisi korban itu, tersangka pun lantas mengambil sejumlah barang milik korban dan kabur diri ke Pontianak.

Hingga Selasa kemarin, pelaku masih di lakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian.

Saat di amankan bersama sejumlah barang bukti, pelaku tidak melakukan perlawanan.

Kasubdit 3 Ditreskrimum AKBP Fauzan Sukmawansah yang di temui awak media di ruangannya mengungkapkan bahwa pelaku di tangkap di jalan Adisucipto, Kabupaten Kubu Raya.

Pelaku pembunuhan berhasil di kenali, karena tetangga sekitar melihat pelaku dalam beberapa hari terakhir sudah berada di rumah korban.

Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi bahwa ternyata korban dan pelaku telah mengenal sejak lama, dan pelaku sendiri dalam beberapa hari terakhir memang terlihat di Kabupaten Mempawah dikediaman korban.

Pelaku mengenal korban sejak masih duduk di bangku SMP, dari sejak korban tinggal di kubu raya, lalu pindah ke Mempawah.

4. Handphone Banyak Bekas Darah

Pihak kepolisian pun menemukan sejumlah barang bukti yang menunjukkan bahwa AP merupakan pelaku pembunuhan di Kabupaten Mempawah.

"Kita temukan sepeda motor yang sudah di lepas plat nomornya, lalu kunci yang masih ada bercak darah, handphone masih ada bekas darah,"ungkap AKBP Fauzan Sukmawansah.

Komisioner KPPAD Kalbar, Alik R Rosyad yang turut mendampingi tersangka, mengungkapkan pihaknya akan melakukan pendampingan perkara ini hingga tuntas.

Pihaknya pun mengupayakan pengacara bagi tersangka, dikarenakan masih anak bawah umur dan dari keluarga sederhana.

"Karena keluarga tersangka ini tidak mampu membayar pengacara, maka nanti kami akan siapkan dari pemerintah," kata Rosyad, Selasa (29/01/2019).

5. Korban Sudah Cerai

Sebelum dibunuh, korban sempat mengirimi pisang kepada keluarga.

Abang korban, Yani (35) mengungkapkan dirinya merasa kaget ketika mendapatkan kabar adiknya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

"Padahal malam tadi saya masih mendapat kiriman buah pisang dari adik saya," jelasnya dikutip dari Pontianak.

Adapun korban, Haryanto ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh karyawannya Misda (35).

Dimana saat itu Misda yang biasa bekerja sebagai pengupas pisang, ingin melaksanakan aktivitas seperti biasanya.

Saat itu melihat korban sudah tak bernyawa di dalam kamar korban.

Sontak membuat Misda panik dan keluar memanggil warga yang lewat.

"Saya mau bekerja seperti biasa, lihat bapak (korban-red) didalam kamar sudah berdarah. Lalu saya keluar dan panggil orang," terang Misda.

Saksi lainnya yang merupakan tetangga korban, Sudarso mengetahui korban telah meninggal dari Misda yang berteriak histeris.

"Pertama kali karyawan korban, Misda yang menemukan, dimana Misda mau bekerja.

Dan masuk melalui pintu garasi yang sudah terbuka, pada saat dilihat kamar korban juga sudah terbuka, dan didapati korban sudah bersimbah darah, lalu dia keluar dan berteriak histeris," jelas Sudarso

Sudarso mengatakan korban ditemukan sekitar pukul 14.30 WIB, saat itu memang waktu untuk karyawan bekerja.

"Jumlah karyawannya sih ada 6 orang, tapi tergantung pesanan yang ada. Kalau banyak bisa lebih dari itu karyawan yang bekerja, kalau sepi biasa 2 atau tiga orang jak," ujarnya.

Sehari sebelum kejadian, Sudarso menuturkan dirinya masih sempat berbincang dengan korban.

"Semalam habis isya masih sempat ngobrol, karyawan pun masih ada yang bekerja. Karena pekerja memang beraktivitas di depan rumah, pegawai bekerja memang dari 14.30 sampai malam biasanya," terangnya.

Sudarso menuturkan korban tinggal dirumah tersebut sendirian, tidak ada keluarga yang menemani.

"Dia sudah nikah dan punya anak satu, tapi sudah lama cerai. Anaknya ikut istrinya, ini juga rumah belum lama dia beli," katanya. (Tribun Pontianak)

Artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Pontianak berjudul: Hubungan Sesama Jenis Picu Pembunuhan Sadis di Mempawah! Cangkul Maut dan Rp 500 Ribu

Sejumlah Kasus Pasangan Sesama Jenis Berakhir Tragis

Berikut fakta-fakta pasangan yang tega membunuh pasangan sesama sejenisnya sendiri

1. Tewas Karena Menolak Dicium

Kejadian ini terjadi di Bekasi, Jawa Barat.

Irman tega membunuh pasangan sejenisnya, Andri, karena ia kesal dengan korban.

Pasalnya, Andri telah membanding-bandingkan Irman dengan mantan pacar sesama jenisnya.

Kepada polisi, Irman mengaku bahwa awalnya Andri minta dicium namun Irman menolak. Setelah itu Andri membanding-bandingkan dirinya dengan mantan pasangan sejenis Andri.

Pelaku yang kesal lalu memukul kepala korban dengan tangan kosong. “Pelaku lalu menjerat leher korban dengan kabel setrika hingga meninggal,” katanya.

Pasangan ini telah menjalin hubungan sesama jenis selama enam bulan, mereka kenalan melalui media sosial. Selama itu pula keduanya sering bercumbu di rumah kontrakan korban.

2. Terbakar Api Cemburu Ryan 'Jombang' Potong Pacar Sesama Jenisnya

Very Idam Henyansyah alias Ryan ‘Jombang’ membunuh Heri Santoso di Margonda Residence, kamar 309, Jalan Margonda Raya, Depok. Ryan membunuh Heri karena cemburu.

Ryan mengaku membunuh Heri karena tersinggung setelah Heri menawarkan sejumlah uang untuk berhubungan dengan pacarnya, Noval.

Ryan membunuh korban dengan cara memutlasi dan dikubur di belakang rumahnya di Jombang. Mereka dibungkus plastik dan ditanam di sekitar pohon untuk menghilangkan jejak.

Korban Ryan yang telah dimutilasi yaitu Grady, Vincentius Yudhy Priyono alias Vincent (30), Grendy, Guruh Setyo Pramono alias Guntur, Agustinus F Setiawan alias Wawan (28), Nanik Hidayati (31) dan putrinya Sylvia Ramadani Putri (3), Aril Somba Sitanggang (34), Muhammad Akhsoni alias Soni (29), dan Zaenal Abidin alias Zeki (21).

3. Dibakar Karena Menolak Bercinta

Rudianto (23) mahasiswa Batam yang baru lulus dari FISIP Universitas Parahyangan (Unpar) tewas dibunuh dan dibakar teman gay-nya, Ryan Bella Perdana tahun 2014 lalu. Ryan mengaku membunuh karena dipaksa berhubungan intim oleh Rudianto.

“Dia (Rudianto) memaksa (berhubungan badan) sampai mengancam saya dengan pisau. Jika tidak mau akan disebarkan bahwa saya gay ke keluarga,” kata Ryan

Sebelum membakar, Ryan terlebih dahulu membunuh dengan menghujamkan batu dan menjerat leher menggunakan kabel laptop.

4. Sudah Dibius dan Disodomi Lalu Dibunuh

Mujianto bius dan sodomi, lalu bunuh majikan prianya.

Pengakuan mengejutkan datang dari Mujianto (26). Pria asal Kediri, Jawa Timur ini mengaku telah membunuh 15 orang. Mujianto selama ini diduga menjadi pasangan homo dari majikannya di Nganjuk.

Kapolres Nganjuk AKBP Anggoro Sukartono, mengatakan Mujianto memang memiliki penyimpangan seksual. Selama ini, pelaku lebih menyukai sesama jenis alias homo.

“Jadi semua korbannya itu dibius dahulu lalu disodomi. Setelah itu baru dibunuh. Korbannya semua laki-laki,” terangnya.

Terungkapnya kasus ini bermula saat Muhammad Faiz (28) dan Sumartono (47) melapor ke kepolisian. Keduanya melaporkan bahwa mereka telah dibius oleh Mujianto.

Lalu petugas segera melakukan pengejaran kepada Mujianto. Petugas akhir menangkap Mujianto di rumah majikannya di desa Sonopatik, Kecamatan Mbrebek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

5. Dibunuh Karena Cekcok Saat Hendak Berhubungan

Kejadian ini terjadi di Medan. Saat jasad AH (51) ditemukan di tengah-tengah kebun Tebu, Psar I, Tandam Hilir 1, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Tersangka ternyata adalah pasangan sejenis korban SA (35).

Polisi mengatakan bahwa motif pembunuhan tersebut adalah sakit hati.

Saat hendak berhubungan seksual, terjadi cekcok kemudian tersangka menjerat leher dan menusukkan pisau ke leher korban.

Setelah itu, tersangka membuang korban ke parit.

Seminggu kemudian pelaku ditangkap polisi.

6. Dibekap Karena Mengira Pasangan Selingkuh

Kejadian yang terjadi di Indramayu ini juga dilakukan oleh pasangansejenis.

Kejadian ini terjadi bulan September yang lalu.

Mukana, warga Desa Drunten Wetan, Blok Kamplong, Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu ditemukan tewas di kamarnya dalam posisi telentang.

Tersangka, Rahman, membunuh korban pada saat melakukan hubungan. ia mencekik leher, membekap mulut dan hidung korban dengan menggunakan kedua tangan hingga korban meninggal dunia.

Diduga tersangka merasa sakit hati atas ucapan korban yang menuduhnya selingkuh. (*)

VIDEO Detik-detik Vanessa Angel Pingsan usai 12 Jam Diperiksa Polda Jatim, Untung Ada Wanita ini

Penyebab Saphira Indah Pemeran Uni dalam Film Eifeel Im in Love Meninggal Dunia saat Hamil

Tes Kepribadian - Cara Makan Ternyata Bisa Ungkap Karakter Aslimu, Kamu Orang yang Seperti Apa?

Bocoran Spesifikasi Xiaomi Redmi X, Ponsel Misterius yang Kabarnya Akan Dirilis 15 Februari 2019

Artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Jateng berjudul: Fakta-Fakta Pasangan Gay Berakhir Tragis, Nekat Bunuh Pasangannya Sendiri

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved