Bocah 13 Tahun Nangis Saat Ketemu Jokowi, Ternyata Sudah Nunggu 7 Jam untuk Foto & Nge-vlog Bareng
Gultom James Leonard, seorang bocah SMP rela menunggu berjam-jam agar bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk foto & nge-vlog bareng
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Gultom James Leonard (13), seorang bocah SMP rela menunggu berjam-jam agar bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bocah 13 tahun bernama Gultom ini mendapat informasi dari ayahnya bahwa Jokowi akan makan di Restoran Dapoer Pandan Wangi, Jalan Terusan Pasir Koja, Kota Bandung, Jawa Barat.
Gultom pun berangkat seorang diri dengan berjalan kaki ke restoran tersebut, Sabtu (19/1/2019).
Jarak restoran dan rumahnya memang tidak jauh, hanya 10 meter.
Ia telah tiba dan menunggu di depan pintu restoran sejak pukul 14.00 WIB.
"Dikasih tahu Bapak, pas pulang gereja, dikasih tahu ada Pak Jokowi. Mau ketemu Pak Jokowi untuk minta foto sama minta untuk subscribe channel," kata Gultom, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Bocah 13 Tahun Ini Rela Tunggu Jokowi 7 Jam demi "Subscriber" YouTube'
• Seorang Wanita Terobos Barisan Paspampres dan Bisikkan Sesuatu ke Jokowi, Ternyata Dia Orang Penting
Jokowi dan rombongan baru tiba di restoran itu sekitar pukul sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, Jokowi baru saja selesai kunjungan kerja dari Kabupaten Garut.
Usai santap malam, Jokowi dan Ibu Negara Iriana langsung menghampiri James.
Melihat Jokowi, Gultom yang telah menunggu di restoran selama sekitar 7 jam itu tak kuasa menahan air mata.
Jokowi pun bertanya bagaimana Gultom bisa mengetahui bahwa dirinya akan datang di lokasi tersebut.
"Katanya dari tadi menunggu. Lho kok tahu saya mau ke sini," tanya Jokowi.
"Iya, Pak. Ingin berfoto," kata Gultom sembari menangis.
Selain ingin berfoto, Gultom juga mengaku ingin membuat video blog bersama Jokowi.
Dengan kehadiran Jokowi di vlog-nya, Gultom berharap ia akan mendapatkan lebih banyak subscriber di YouTube.
"Ingin dapat subscriber," kata Gultom yang masih menitikan air matanya.
Jokowi pun lantas menerima permintaan Gultom untuk berfoto dan nge-vlog.
Senyum puas memancar dari wajah Gultom yang masih berlinang air mata
Aturan Foto Bareng Presiden
Foto bersama seorang kepala negara, mungkin menjadi keinginan sebagian kalangan masyarakat.
Saat blusukan, Presiden Joko Widodo selalu diincar warga. Tak hanya ingin bersalaman, tetapi juga swafoto atau selfie.
Sebenarnya, ada enggak sih, ketentuan baku soal bagaimana aturan untuk foto bersama seorang presiden?
Adakah tata caranya?
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, tidak ada aturan baku soal itu.
"Tentunya kalau aturan detail seperti itu tidak ada," ujar Heru saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (8/11/2018).

Namun, mengingat Presiden merupakan salah satu simbol negara, maka masyarakat wajib turut menjaganya sekaligus memperlakukannya dengan sopan dan hormat.
"Beliau kan selaku Presiden, salah satu simbol negara. Tentunya aturannya itu adalah norma-norma biasa saja, bahwa harus yang sopan, dengan tata krama yang baik. Kalau bersama dengan Bapak Presiden, ya selayaknya seperti bersama Presiden lah," ujar Heru.
Heru mengakui, Presiden Jokowi memberikan keleluasaan bagi masyarakat untuk mendekatinya, apalagi untuk bersalaman dan berfoto.
Akan tetapi, ada standar perilaku yang diupayakan agar tidak dilakukan masyarakat saat bersalaman atau foto bersama Presiden.

Salah satu yang dilarang, berjabat tangan dengan cara menarik, memeluk leher dan pinggang serta mencium.
"Biasanya masyarakat di lapangan, karena antusias, teriak, itu mungkin masih di batas kewajaran. Tapi kadang-kadang ada yang ingin merangkul, ada yang ingin berjabat tangannya dengan menarik. Bukannya tidak boleh, tapi kita kan tidak tahu apakah ada cincin sehingga dapat menggores tangan Pak Presiden," ujar Heru.
"Contoh lain merangkul, itu tidak boleh juga kan. Melihat dari sisi keamanannya, kami enggak tahu apa yang mereka bawa di tubuh mereka. Sifatnya hanya seperti itu. Tapi biasanya Paspampres selalu mengawal dan mengingatkan kepada yang ingin bersalaman atau berfoto," lanjut dia.
Meskipun sudah memberikan keleluasaan, Heru mengakui, saking banyaknya masyarakat yang ingin bersalaman dan foto serta keterbatasan waktu dan tempat, banyak yang tidak mendapatkan momen itu.

Jika beruntung, justru Presiden sendiri yang memanggil warga agar dapat melintasi batasan penjagaan untuk bersalaman dan foto bersamanya.
"Misalnya habis sambutan atau habis suatu acara, Bapak Presiden memberikan kesempatan untuk bersalaman dan berfoto. Bapak Presiden kalau melihat ibu-ibu bawa anak, dipanggil biasanya. 'Coba yang di ujung sana itu bawa ke sini' begitu," ujar Heru.
"Menurut saya sangat longgar dan sangat mudah untuk bersalaman atau berfoto bersama Bapak Presiden. Hanya memang yang mengerumuni itu lebih dari 100. Bahkan bisa ribuan. Semuanya ingin bersalaman atau berfoto bersama Presiden, ya enggak mungkin seluruhnya juga," lanjut dia.
Simak video selengkapnya: