Bocah 13 Tahun Nangis Saat Ketemu Jokowi, Ternyata Sudah Nunggu 7 Jam untuk Foto & Nge-vlog Bareng
Gultom James Leonard, seorang bocah SMP rela menunggu berjam-jam agar bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk foto & nge-vlog bareng
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Jokowi pun lantas menerima permintaan Gultom untuk berfoto dan nge-vlog.
Senyum puas memancar dari wajah Gultom yang masih berlinang air mata
Aturan Foto Bareng Presiden
Foto bersama seorang kepala negara, mungkin menjadi keinginan sebagian kalangan masyarakat.
Saat blusukan, Presiden Joko Widodo selalu diincar warga. Tak hanya ingin bersalaman, tetapi juga swafoto atau selfie.
Sebenarnya, ada enggak sih, ketentuan baku soal bagaimana aturan untuk foto bersama seorang presiden?
Adakah tata caranya?
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, tidak ada aturan baku soal itu.
"Tentunya kalau aturan detail seperti itu tidak ada," ujar Heru saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (8/11/2018).

Namun, mengingat Presiden merupakan salah satu simbol negara, maka masyarakat wajib turut menjaganya sekaligus memperlakukannya dengan sopan dan hormat.
"Beliau kan selaku Presiden, salah satu simbol negara. Tentunya aturannya itu adalah norma-norma biasa saja, bahwa harus yang sopan, dengan tata krama yang baik. Kalau bersama dengan Bapak Presiden, ya selayaknya seperti bersama Presiden lah," ujar Heru.
Heru mengakui, Presiden Jokowi memberikan keleluasaan bagi masyarakat untuk mendekatinya, apalagi untuk bersalaman dan berfoto.
Akan tetapi, ada standar perilaku yang diupayakan agar tidak dilakukan masyarakat saat bersalaman atau foto bersama Presiden.

Salah satu yang dilarang, berjabat tangan dengan cara menarik, memeluk leher dan pinggang serta mencium.
"Biasanya masyarakat di lapangan, karena antusias, teriak, itu mungkin masih di batas kewajaran. Tapi kadang-kadang ada yang ingin merangkul, ada yang ingin berjabat tangannya dengan menarik. Bukannya tidak boleh, tapi kita kan tidak tahu apakah ada cincin sehingga dapat menggores tangan Pak Presiden," ujar Heru.