Jalan Gubeng Surabaya Ambles
NKE Mengaku Tak Terpengaruh Pencabutan Izin Proyek Perluasan RS Siloam, ini Alasannya
Dirut PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) Djoko Eko Suprastowo, kontraktor proyek di Jl Gubeng mengaku tak terpengaruh dengan pencabutan izin proyek.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Dirut PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) Djoko Eko Suprastowo selaku kontraktor proyek di Jl Gubeng mengaku tak terpengaruh dengan pencabutan izin oleh Pemkot atas proyek itu. Sebab, sejak insiden amblesnya Jalan Raya Gubeng, pihaknya sudah menghentikan sendiri semua aktivitas proyek.
"Saya juga tegaskan bahwa NKE tak akan melanjutkan proyek itu. Tidak akan meneruskan izin proyek dan tidak mungkin kami ajukan baru untuk proyek yang sama itu," kata Dirut PT NKE Djoko Eko, Senin(7/1/2018).
PT NKE Tbk adalah perusahan konstruksi atau kontraktor yang mengerjakan proyek Gubeng Mixed Use di Jl Gubeng Raya Surabaya. Kontraktor inilah yang saat ini mengeruk tanah seluas 70.000 persegi di sisi Selatan RS Siloam.
Namun, belum tuntas pengerukan untuk basement itu, aktivitas proyek ini mengakibatkan Jalan Raya Gubeng ambles sedalam sekitar 10 meter. Proyek dengan kontrak fase pertama Rp 165 miliar ini rencananya dibangun gedung bertingkat hingga 26 lantai.
Sebelumnya Djoko menuturkan bahwa pihaknya mendapatkan kontrak pekerjaan proyek Gubeng Mixed Use itu sejak Desember 2017. Nilai kontrak untuk fase pertama proyek kami senilai Rp 165 miliar. Proyek ini didapat dari PT Saputra Karya (owner proyek).
Kontrak NKE sebenarnya hingga Maret 2019. Kontraktor ini berhak atas pekerjaan struktur bangunan. Yakni berupa galian basement, pekerjaan ground anchor, serta pekerjaan basement sebanyak empat lantai. 1 lantai ground floor, 9 lantai Podium, dan 14 lantai Tower di luasan 66.960 meter persegi.
Namun, gedung itu bukan untuk RS Siloam. RS ini hanya sebagai salah satu tenant yang akan menggunakan gedung tersebut. Selebihnya untuk mal dan hotel.
Djoko menyaampaikan bahwa begitu jalan ambles, pihaknya langsung menghentikan proyek. Dia kemudian fokus merecovery jalan hingga Jl Raya Gubeng bisa difungsikan kembali.
"Saat ini lokasi proyek sudah kami tinggalkan dan digunakan parkir," kata Djoko.