Deretan Fakta Penembakan Letkol CPM Dono Tadi Malam, Selasa 25 Desember, Saksi Dengar 4 Tembakan
Deretan Fakta Penempakan Letkol CPM Dono Tadi Malam, Selasa 25 Desember, Saksi Dengar 4 Tembakan
Penulis: Arum Puspita M | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Perwira menengah TNI AD Letkol CPM Dono ditembak saat bertugas di Kesatuan Polisi Militer (Puspomad).
Kejadian terjadi di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018) dini hari.
Dilansir SURYA.co.id dari Tribun Jakarta artikel 'Pelaku Tembak Letkol CPM Dono dari atas Motor Sudah Tertangkap, Berikut Deretan Faktanya', Rabu (26/12/2018).
1. Terdengar 4 kali tembakan
Seorang saksi mata menyebutkan, ia mendengar tembakan sebelum Letkol CPM Dono Kusprianto ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Kijang plat 23334-34 yang dikendarainya.
"Kronologinya enggak tahu pasti, tapi sempat dengar beberapa kali tembakan, kalau tidak salah empat kali," ucap saksi mata saat ditemui di lokasi, Rabu (26/12/2018) dini hari.
• Penembak Mati Letkol CPM Dono Kuspriyanto Juga Anggota TNI Aktif, Berikut Kronologi Penangkapannya
• Profil Letkol CPM Dono Kuspriyanto, Anggota TNI AD yang Tewas Ditembak di dalam Mobil Dinas
• VIDEO - Penembak Letkol CPM Dono Kuspriyanto telah ditangkap, Ternyata Pelakunya Adalah
2. Mobil oleng
Masih menurut saksi mata yang enggan disebutkan namanya ini, mobil yang dikendarai Letkol CPM Dono Kusprianto sempat oleng dan kemudian berhenti.
Saat ditemukan, tubuh Letkol CPM Dono Kusprianto berlumuran darah dan kaca belakang mobil pecah akibat tembakan.
"Pas saya lihat, mobilnya masih jalan, tapi sudah oleng," ujarnya.
Kendati demikian, ia mengaku tidak mengetahui secara utuh kronologi kejadian penembakan.

3. Pelaku seorang anggota TNI
Pelaku telah ditangkap Rabu (25/12/2018) pukul 04.24 WIB di Jalan Wijaya Kusuma, Makasar, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Bahkan, penangkapan pelaku yang merupakan seorang anggota TNI telah dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Novyan Samyoga.
"Sudah (ditangkap), di Pasar Jengki," ujar Novyan.
Menurut Novyan, pelaku masih menjalani proses pemeriksaan.
Tim gabungan yang menangkap Jhoni terdiri dari personel Reserse Polda Metro Jaya, Pomdam Jaya, POM AU dan Detasemen Inteldam Jaya pimpinan Danpomdam Jaya.
Sebelum menangkap Jhoni, tim gabungan pada pukul 04.00 WIB berangkat dari POM AU Halim menuju tempat persembunyian pelaku.
Saat ini Serka Jhoni sudah dibawa ke POM AU untuk diproses oleh instansinya.
Informasi di lapangan berdasar saksi mata, pelaku menggunakan motor N Max Nopol 4619 TSA bersama rekannya lalu menembak dua kali.
Tepat di depan Danamon pelaku menembak tujuh kali dari arah depan dan samping sementara mobil korban tetap melaju di jalur Transjakarta.
Sekitar 100 meter dari penembakan pertama mobil berhenti dan ditemukan korban meninggal.
4. Pelaku tinggalkan motornya

Tidak jauh dari lokasi kejadian, polisi menemukan sebuah motor yang diduga milik pelaku penembakan.
Motor Yamaha N-Max tersebut tinggalkan di depan pagar Sekolah Santa Maria Fatima.
Namun, kondisi motor tersebut nampak rusak dan serpihan bodi motor masih berserakan di sekitar lokasi.
Motor warna hitam itu kemudian diamankan ke Mapolres Metro Jakarta Timur.
5. Kronologi penembakan
Melansir dari Instagram Info Berita TNI, @trimatra_id, pelaku menembak empat kali.
Saat itu, seorang pengendara berboncengan menembak dua kali bagian belakang mobil yang dikendarai Letkol CPM Dono.
Namun, korban tidak menghentikan laju mobilnya.
Pelaku menembakkan kembali pistolnya dari arah samping ke pintu bagian kiri.
Lalu menembakkan dari arah depan.
Setelah menembak korban, pelaku terjatuh karena motor yang digunakannya menabrak bahu jalan.
Tak lama, pelaku melarikan diri menggunakan motor lain sedangkan motor jenis Yamaha N-Max digunakan untuk penembakan justru dibiarkan di dekat lokasi kejadian.