Jalan Gubeng Ambles

Warga di Dekat Jalan Gubeng Ambles Diminta Tinggalkan Rumah karena Berbahaya

Petugas Sekretariat Komite Keselamatan Kontruksi melakukan pengukuran di sebuah rumah di Jalan Bali No 51, Surabaya dekat lokasi jalan Gubeng Ambles.

Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/Luhur Pambudi
Warga di Dekat Jalan Gubeng Ambles Diimbau Tinggalkan Rumah karena Berbahaya. Rabu (19/12/2018), anggota Komite Keselamatan Kontruksi melakukan pendataan dampak jalan Gubeng Ambles di rumah warga. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Petugas Sekretariat Komite Keselamatan Kontruksi melakukan pengukuran di sebuah rumah di Jalan Bali No 51, Surabaya yang dekat lokasi jalan Gubeng Ambles.

Rumah itu milik Tatik Effendi, Caleg Perindo DPRD Jatim Dapil 1 Kota Surabaya. Lokasinya bersebelahan langsung dengan jalan Gubeng Ambles. 

Menurut Petugas Sekretariat Komite Keselamatan Kontruksi PUPR, Brawijaya, pengukuran itu untuk menambah data yang dibutuhkan dalam mengkaji masalah tanah ambles.

Pakar Geoteknik ITS Surabaya Sebut Jalan Gubeng Ambles Kemungkinan Sebagian Tanah Masuk Perut Bumi

Tim ITS Ikut Selidiki Jalan Gubeng Ambles hingga 20 Meter Akibat Proyek RS Siloam Surabaya

"Kami melakukan penambahan data bersama unsur pemerintah, PU (Dinas Pekerjaan Umum),  akademisi, praktisi, pemkot," kata Brawijaya kepada TribunJatim.com (grup SURYA.co.id/surabaya.tribunnews.com), Rabu (19/12/2018).

Sekaligus, lanjut Brawijaya, untuk mengantisipasi dampak longsor susulan. Ia pun menganjurkan si pemilik rumah untuk sementara waktu tidak beraktivitas di dalam rumah.

"Semoga ini urusannya segera selesai ya bu, sementara waktu tidak tinggal di rumah ini," kata Brawijaya saat memberi arahan kepada Tatik di halaman rumahnya pukul 17.05 WIB.

VIDEO Jalan Gubeng Ambles, Wawali Surabaya : Terkait Proyek RS Siloam

Wawali Surabaya Ungkap Penyebab Jalan Gubeng Ambles: Pengembang RS Siloam Salahi Izin Pemkot

Moeldjoko, Kasit Trantib Kecamatan Satpol PP Surabaya yang kebetulan menemani Brawijaya menambahkan, pengukuran ini untuk antisipasi dampak longsoran susulan yang mungkin terjadi menimpa bangunan di sekitarnya.

"Iya ini agar aman, kami ukur, rumah ini langsung bersebelahan dengan lubang besar longsoran," kata Moeldjoko.

Rumah Tatik Effendi yang berada di Jalan Bali no 51, memiliki dua lantai.

Di bagian depan rumah terdapat sebuah taman yang ditumbuhi pepohonan dan tanaman hias.

Rumah itu berada di sisi utara lokasi tanah amblas.

Aerial kondisi Jalan Raya Gubeng Surabaya ambles, Rabu (19/12). Jalan Raya Gubeng Surabaya ambles sedalam sekitar 20 meter dengan lebar 30 meter pada Selasa (18/12) malam diduga karena proyek pembangunan basement RS Siloam. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Aerial kondisi Jalan Raya Gubeng Surabaya ambles, Rabu (19/12). Jalan Raya Gubeng Surabaya ambles sedalam sekitar 20 meter dengan lebar 30 meter pada Selasa (18/12) malam diduga karena proyek pembangunan basement RS Siloam. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (Surabaya.Tribunnews.com/Ahmad Zaimul Haq)

Mendengar informasi tersebut, Tatik Effendi tidak membantah.

Ia akan mengikuti semua perintah petugas demi keselamatan anggota keluarga yang tinggal di rumahnya.

"Sementara waktu kami tidak akan tinggal di rumah ini, karena rumah saya bersebelahan langsung sama amblas," kata Tatik.

Tatik mengenang, saat insiden tanah amblas dirinya kebetulan tidak ada di rumah.

Malam itu ia kebetulan menghadiri undangan perayaan natal di rumah kerabat.

"Puji Tuhan, saya tidak di rumah saat jalannya amblas," pungkasnya. (Laporan Wartawan TribunJatim.com,  Luhur Pambudi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved