5 Kehebatan Raider Kostrad, Pasukan yang Memburu Egianus Kogoya Pimpinan KKSB yang Bantai 31 Pekerja
Pasukan Raider Kostrad diturunkan untuk memburu KKSB Egianus Kogoya usai terjadi penembakan 31 pekerja di Papua, inilah 5 kehebatan Raider Kostrad
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Pasukan Raider Kostrad diturunkan untuk memburu Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Egianus Kogoya usai terjadi penembakan 31 pekerja di Nduga, Papua
Kelompok separatis Egianus Kogoya lantas diburu oleh pasukan Raider Kostrad karena dianggap bertanggung jawab atas tewasnya 31 pekerja PT Iskara Karya di Kabupaten Nduga, Papua
Seperti diketahui, pasukan khusus Raider Kostrad dari Yonif 751 Raider dikirimkan ke Kabupaten Nduga pada Selasa (4/12/2018) pagi untuk membantu kepolisian melawan pasukan separatis Egianus Kogoya
Tugas lain pasukan Raider Kostrad di Kabupaten Nduga adalah mengevakuasi jenazah korban yang meninggal dunia akibat ditembak oleh kelompok separatis.

• Ini 7 Artis Endorse Kosmetik Ilegal yang Akan Dipanggil Polda Jatim, Ada Pedangdut dan DJ Tenar
• Info Terbaru Papua - Aksi Heroik TNI Kuasai Puncak Kabo Nduga Papua, Baku Tembak 2 Jam
Untuk lebih mengenal kehebatan pasukan Raider Kostrad, simak 5 kehebatan pasukan Raider Kostrad berikut ini:
1. Punya Skill Tempur Khusus
Pasukan khusus Raider Kostrad yang diturunkan ke Kabupaten Nduga, memiliki skill khusus untuk memburu pasukan separatis.
Dikutip dari Intisari, sesuai dengan arti kata 'raid' dalam namanya, pasukan Raider Kostrad memiliki kemampuan untuk memburu pasukan gerilya lawan sampai ketemu
Untuk melawan musuh yang bergerilya, pasukan khusus Raider Kostrad juga menggunakan taktik yang sama, yakni bergerilya (counter guerilla warfare).
Bedanya, pasukan khusus Raider Kostrad memiliki status sebagai 'pemburu'.

2. Senjata Pasukan Raider
SS-1 R5 merupakan senapan serbu pendek dan ringan, yang menjadi andalan pasukan Raider Kostrad.
Senjata SS-1 R5 merupakan hasil manufaktur PT Pindad.
Senjata ini menjadi andalan pasukan Raider Kostrad untuk menjalani pertempuran di hutan secara senyap.
Selain ringan, senapan SS-1 R5 ini juga dilengkapi dengan teleskop bidik yang dapat meningkatkan akurasi tembakan

3. Ahli dalam Berbagai Operasi Khusus
Mengutip dari Intisari, pasukan Raider Kostrad sudah terlatih untuk melakukan berbagai operasi khusus.
Contoh operasi khusus yang dapat dilakukan seperti teknik dril kontak, infiltrasi atau penyusupan, eksfiltrasi, Mobud (mobil udara), Ralasuntai (Operasi di Rawa, Laut, Sungai dan Pantai), raid Baswan (operasi pembebasan tawanan), dan raid penghancuran.

4. Dapat Tidur di Bawah Guyuran Hujan
Sebagai pasukan antigerilya atau pemburu gerilya, pasukan Raider Kostrad harus bisa bertahan hidup berhari-hari di hutan belantara demi lancarnya operasi militer.
Mengutip dari Intisari, pasukan Raider Kostrad dikenal bisa tidur nyenyak walau diguyur hujan lebat.
Walau hanya berlindung di bawah selembar matras tipis, pasukan khusus Raider Kostrad harus bisa tidur demi menjaga kelancaran operasi militer yang tengah dijalankan.
5. Pejalan Kaki yang Tangguh, Mampu Berjalan hingga Ratusan Kilometer
Pasukan Raider Kostrad dikenal memiliki endurance serta tenaga yang kuat, yang membuat mereka mampu berjalan jauh.
Pasukan Raider Kostrad harus mampu berjalan kaki hingga ratusan kilometer untuk memburu gerilyawan musuh
Oleh sebab itu, latihan lari setiap hari menjadi makanan wajib pasukan Raider Kostrad di setiap markas Batalyon Raider.
Agar kemampuan setiap personel tetap prima, latihan lari ini tetap dilakukan setiap hari walaupun prajurit Raider sedang menjalankan ibadah puasa.
Pengerahan pasukan Raider Kostrad ini merupakan aksi lanjutan setelah Menko Polhukam Wiranto memerintahkan TNI dan Kepolisian untuk memburu pasukan separatis Egianus Kogoya.
"Jadi tadi saya sudah bicara dengan Kapolri, Panglima TNI untuk segera dilakukan pengejaran yang habis-habisan. Supaya apa? Supaya tak terulang lagi. Ya habis-habisan, sampai ketemu," ujar Wiranto seperti dikutip dari Tribunnews.
Seperti diketahui, KKSB pimpinan Egianus Kogoya disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembantaian 31 pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

Siapa sebenarnya Egianus Kogoya?
Dilansir dari Kompas.com, berikut 3 fakta tentang Egianus Kogoya
1. Raport Merah
Egianus Kogoya selama ini memiliki catatan rapor merah dengan serangkaian aksi penembakan.
Jauh sebelumnya, kelompok yang dipimpin Egianus Kogoya melakukan penyerangan terhadap lapangan terbang di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.
Dalam insiden itu, satu pilot Trigana Air terluka, empat orang yang terdiri dari dua orang anak dan kedua orangtuanya tewas dibunuh serta dua orang terluka.
Wakapendam XVII/Cendrawasih Letkol Inf Dax Sianturi mengungkapkan, Egianus Kogoya adalah pelaku pembantaian 31 pekerja di Distrik Yigi.

2. Serang Pos TNI
Selain itu, Dax menyebutkan bahwa Egianus bersama 40 orang pengikutnya juga menyerang Pos TNI di Mbua yang jaraknya 2 jam berjalan kaki dari Yigi, lokasi pembantaian 31 pekerja pembangunan jembatan.
“Jadi kemarin mereka juga menyerang pos TNI dan satu orang prajurit kita gugur dan satu luka-luka,” katanya ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/12/2018).
Menurut Dax, Egianus Kogoya memiliki banyak catatan kriminal dan memimpin kelompok yang bertentangan langsung dengan keutuhan NKRI.
“Jadi Egianus Kogoya ini dalam catatan kita, adalah kelompok yang secara politik bertentangan dengan NKRI. Tak sedikit dari mereka memiliki catatan kriminal,” katanya.

3. Punya 25 Senjata Api Rampasan
Dax juga menjelaskan, setidaknya kelompok ini memiliki 20 hingga 25 senjata api berstandar militer yang diduga hasil rampasan dari anggota TNI dan Polri yang mereka ambil secara paksa.
“Sampai sejauh ini, kita terus berupaya untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok ini. Hanya saja mereka sampai sejauh ini belum bisa kita tangkap,” lugasnya.
Dax menambahkan, Egianus Kogoya telah dicap oleh TNI sebagai teroris.
“Perbuatannya mereka ini sudah lebih dari teroris. Sangat tak manusiawi. Itu para korban membangun jalan untuk membuka ketertinggalan,” pungkasnya.
• Jarang Terekspos, Inilah Potret Rumah Emil Dardak dan Arumi Bachsin di Trenggalek, Sederhana & Asri
• Akhirnya Roger Danuarta Mengaku Mualaf dan Ungkap Pesan Terakhir Sang Bunda Untuk Keimanannya