Berita Malang Raya
Pria Malang Jual Dua Lutung Jawa Lewat Media Sosial, Ia Ditangkap di Terminal Arjosari
BBKSDA Jawa Timur menggagalkan aksi jual beli primata Lutung Jawa di Kota Malang
Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
Polisi tengah mendalami asal muasal pelaku mendapatkan Lutung Jawa tersebut.
"Pelaku diamankan personel BKSDA Jatim lalu diserahkan ke kami untuk proses penyelidikan. Nanti akan dirilis," pungkasnya.
Aktivis PROFAUNA, Swasti Prawidya Mukti mengatakan, habitat Lutung Jawa memang banyak ditemui di Jawa Timur.
Khususnya bagian timur seperti Lumajang, Jember dan Banyuwangi.
“Kebanyakan Lutung yang dijual di mana-mana berasal dari Jawa Timur. Bisa jadi, orang-orang yang menjual di Jatim, untuk dijual ke daerah lain,” ujarnya.
Namun sejauh yang ia tahu,Lutung jawa belum sampai dijual ke luar negeri.
Menurutnya, Lutung Jawa, khsusnya yang masih anak menjadi daya tarik untuk dipelihara.
Hal itu karena Lutung Jawa anakan secara fisik terlihat imut.
“Secara fisik, penampakannya memang lucu menurut para penghobi satwa. Terus warnanya bagus, dan mudah jinak,” bebernya.
Namun untuk mendapatkan Lutung jawa anakan ini, pemburu harus membunuh induknya terlebih dahulu. Itu adalah cara untuk memancing agar anak Lutung Jawa keluar.
“Iya, harus begitu caranya agar anaknya keluar,” terang Asti, panggilan akrabnya.
Bahkan, ada juga pemburu memakan induk yang baru saja dibunuh.
Mengomentari penangkapan dua Lutung Jawa oleh BKSDA Jatim, ia mengapresiasi hal itu.
Asti juga berharap agar petugas di tempat-tempat pusat transportasi lebih teliti memantau apabila ada seseorang membawa satwa hidup.
Ia juga mendorong agar BKSDA bisa memberikan sosialisasi ke masyarakat luas terkait larangan jual beli hewan yang dilindungi oleh negara.
“BKSDA kerjanya semakin bagus. Mungkin untuk penyampaian ke masyrakatnya juga ke pihak terminal, penumpang yang membawa satwa hidup bisa dicek,” saran Asti.