Rumah Politik Jatim

SSC Beber Peluang Pengganti Risma di Pilwali Surabaya 2020. Di Antaranya Birokrat dan Srikandi PDIP

Lembaga Survei Surabaya Survei Centre ( SSC) memunculkan 16 nama potensial pengganti risma atau Wali Kota Tri Rismaharini saat Pilwali Surabaya 2020.

surya/pipit maulidiya
Wali Kota Risma di luar ruangan menjawab pertanyaan awak media sebelum akhirnya meninggalkan kantor DPRD Kota Surabaya 

SSC Beber Peluang Pengganti Risma di Pilwali Surabaya 2020. Di Antaranya Birokrat dan Srikandi PDIP

SURYA.co.id | SURABAYA - Lembaga Survei Surabaya Survei Centre ( SSC) memunculkan 16 nama potensial pengganti Risma atau Wali Kota Tri Rismaharini saat Pilwali Surabaya 2020 nanti.

SSC menyebut, nama-nama tersebut berasal dari berbagai latar belakang.

Kepada SURYA.co.id (surabaya.tribunnews.com), Direktur Utama SSC, Mochtar W Oetomo pun memberikan alasan masing-masing munculnya figur-figur tersebut bisa masuk dalam bursa pencalonan di Pilwali Surabaya 2020.

SSC Munculkan 16 Nama Pengganti Risma di Pilwali Surabaya 2020. Ada Eri Cahyadi dan Ahmad Dhani

Wali Kota Tri Rismaharini Purnatugas 2021, Muncul 10 Calon Pengganti Risma di Pilwali Surabaya

Berikut analisis Mochtar W Oetomo :

1. Munculnya Srikandi PDIP
Gender perempuan disinyalir akan banyak diunggulkan dalam Pilwali Surabaya 2020.

Hal ini merupakan keberlanjutan dari image Wali Kota Tri Rismaharini yang dinilai banyak memberikan kemajuan terhadap Surabaya.

"Tentu demikian. Apalagi Surabaya sejauh ini masih menjadi basis PDI Perjuangan (diketuai Megawati Soekarnoputri, seorang perempuan)," kata Mochtar kepada SURYA.co.id (surabaya.tribunnews.com) di Surabaya, Kamis, (29/11/2018).

Munculnya nama Puti Guntur Soekarno (caleg PDIP, Pernah maju menjadi Calon Wakil Gubernur Jatim) dan Sri Untari (Sekretaris DPD PDIP Jatim, Ketua Fraksi PDIP di DPRD Jatim) menjadi potensi keuntungan yang bisa menarik antusias masyarakat Surabaya.

Dua nama Srikandi PDIP tersebut akan bertarung dengan politisi PDIP senior lainnya.

Di antaranya, Wisnu Sakti Buana (Ketua DPC PDIP Surabaya dan menjabat Wakil Wali Kota Surabaya saat ini) dan Armuji (Politisi PDIP sekaligus Ketua DPRD Surabaya).

"Namun, pilwali lebih merupakan pertarungan figur dan narasi dibanding pertarungan mesin partai dan gender," tegas Mochtar.

2. Figur Demokrat akan Menjual
Sama seperti Pilwali Surabaya 2015 silam, Demokrat disinyalir akan kembali berhadapan dengan PDIP.

Namun, bukan sekadar mendorong kader "karbitan", Demokrat dinilai lebih siap dengan banyaknya kader internal potensial.

Pihak SSC menyebut tiga kader potensial Demokrat.

Nama-nama itu, di antaranya Renville Antonio. Renville Antonio kini menjabat Sekretaris DPD Demokrat Jatim serta mantan Sekretaris Pemenangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim).

Ada Bayu Airlangga sebagai Ketua Muda-Mudi Partai Demokrat Jatim sekaligus mantu Gubernur Jatim, Soekarwo.

Politisi senior dan pernah melalangbuana di birokrasi,Nurwiyatno tak ketinggalan disebut-sebut kader potensial maju di Pilwali Surabaya 2020.

Nurwiyatno merupakan nantan PJ Wali Kota Surabaya dan mantan Kepala Inspektorat Jatim. Kini Nurwiyatno sebagai Caleg Demokrat Jatim.

Di luar tiga nama itu, ada mantan politisi Demokrat yang kini beralih ke PKB, Fandi Utomo.

Fandi Utomo kini Caleg PKB. Dia juga mantan anggota DPR RI.

Fandi Utomo juga pernah mejadi cawali Surabaya di Pilwali Surabaya 2010. 

"Terkait nama-nama itu, pertimbangan realistinya tentu saja adalah peluang koalisi (Demokrat) dengan partai lain. Termasuk, peluang untuk menang," tandas Mochtar.

Terkait figur dari partai lain, ada nama politisi senior asal Gerindra, Anwar Sadad.

Anwar Sadad saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPD Gerindra Jatim. Ia juga menjadi Ketua Harian Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga di Jatim.

Anwar Sadad sekarang juga menjadi anggota DPRD Jatim. Dia pernah maju pada Pemilihan Bupati Pasuruan 2012.

3. Para Birokrat Pastikan Kelanjutkan Program
Di antara 16 nama yang masuk dalam bursa pengganti Risma, ada beberapa figur birokrat di lingkungan Pemkot Surabaya.

Ada nama Eri Cahyadi. Eri Cahyadi sekarang menjabat Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya.

Selain Eri Cahyadi juga ada nama Hendro Gunawan yang menjabat Sekretaris Kota Surabaya.

Mochtar menyebut beberapa nama ini bisa menjamin keberlanjutan program Pemkot Surabaya di bawah kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini.

"Saya rasa dua-duanya cukup kompatibel dalam memahami cara berfikir dan visi pembangunan Risma," kata Mochtar.

Apalagi, Wali Kota Tri Rismaharini dahulu juga merupakan mantan kepala Bappeko Surabaya sebelum maju dalam Pilwali Surabaya 2010.

"Tantangannya adalah tinggal bagaimana mereka berdua bisa meyakinkan publik Surabaya bahwa mereka layak dan pantas menjadi penerus Risma," kata Mochtar.

Tak hanya nama birokrat, ada nama mantan Kapolda Jatim, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin yang mewakili figur polisi/militer.

Usai purna dari kepolisian, Machfud Arifin menjabat Ketua Tim Kampanye Joko Widodo-KH Maruf Amin di Jatim dan cukup dekat dengan PDIP.

4. Migrasi Kepala Daerah Lain
Menariknya, ada dua nama kepala daerah di luar Surabaya yang juga masuk dalam bursa pencalonan di Pilwali Surabaya 2020 nanti.

Mereka adalah Ipong Muchlisonni. Ipong saat ini menjabat sebagai Bupati Ponorogo sekaligus politisi Partai Nasdem).

Ada juga nama Muhammad Nur Arifin yang kini menjabat Wakil Bupati Trenggalek. Pria yang akrab disapa Gus Ipin ini merupakan politisi PDIP.

Dua nama kepala kepala daerah ini mencuat seiring tingginya frekuensi kedua nama tersebut di media massa.

Sehingga, kedua nama ini disinyalir memiliki potensi yang sama dengan politisi asal Surabaya sekalipun.

"Dalam konteks sekarang barangkali sudah tidak konstekstual lagi bicara border wilayah, lokal atau non lokal," kata Mochtar kepada SURYA.co.id (surabaya.tribunnews.com).

"Sebab, bukan hanya politisinya yang berdatangan ke Surabaya, warga secara umumnya pun banyak yang pendatang, artinya bukan asli Surabaya," tandas Mochtar.

5. Artis Bisa Manfaatkan Kepopuleran
Terakhir, peluang keikutsertaan artis di Pilwali Surabaya 2020. Ada nama Ahmad Dhani yang saat ini menjadi politisi Partai Gerindra.

Selain Ahmad Dhani, ada nama Arzeti Bilbina. Arzeti Bilbina saat ini menjadi anggota DPR. Dia berangkat dari PKB.

Dua nama tersebut dinyalir tak sulit untuk dikenal masyarakat Surabaya.

Apalagi, keduanya juga aktif di kancah politik akhir-akhir ini. Apalagi, keduanya maju pada pencalonan legislatif untuk DPR RI dari dapil yang sama, Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) dengan partai yang berbeda.

"Kepopuleran mereka sebagai artis tentu menjadi modal awal. Pencalegan mereka bisa jadi menambah legitimasi mereka dalam percaturan politik," tandasnya kepada surabaya.tribunnews.com.

6. Terbuka Untuk Calon Lain
Tak adanya calon petahana, membuat masih terbukanya calon lain untuk ikut bertarung.

"Itu nama-nama yang disebut oleh warga Surabaya. Selain nama itu, mungkin juga akan muncul nama-nama lain," jelasnya.

"Sebab, Pilwali Surabaya 2020 ibarat pertarungan bebas. Tidak ada incumbent. Semua bisa berkontestasi asal mendapatkan tiket," urainya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved