Rumah Politik Jatim

SSC Munculkan 16 Nama Pengganti Risma di Pilwali Surabaya 2020. Ada Eri Cahyadi dan Ahmad Dhani

Lembaga Surabaya Survei Centre ( SSC) mulai menginventarisir daftar nama calon pengganti Risma atau Wali Kota Tri Rismaharini yang purnatugas 2021.

SURYAOnline/Pipit Maulidiya
SSC Munculkan 16 Nama Pengganti Risma di Pilwali Surabaya 2020. Ada Eri Cahyadi dan Ahmad Dhani. 

SSC Munculkan 16 Nama Pengganti Risma di Pilwali Surabaya 2020. Ada Eri Cahyadi dan Ahmad Dhani.

SURYA.co.id | SURABAYA - Lembaga Surabaya Survei Centre ( SSC) mulai menginventarisir daftar nama calon pengganti Risma atau Wali Kota Tri Rismaharini yang purnatugas pada 2021.

Berdasarkan penjelasan Direktur Utama SSC, Mochtar W Oetomo ada belasan nama yang cukup populer di kalangan masyarakat.

"Ada beberapa sosok yang cukup populer dan potensial untuk running di Pilwali Surabaya 2020 mendatang," kata Mochtar kepada SURYA.co.id (surabaya tribunnews.com)  di Surabaya, Kamis (29/11/2018).

Berdasarkan penjelasan Mochtar, nama-nama yang masuk tersebut merupakan figur dari berbagai latar belakang berbeda.

Crazy Rich Surabaya - Orang Tua Jusup Maruta Cahyadi, Rendra Tjajadi Sudah Berangkat ke Bali

Reuni Akbar Alumni 212 - MUI Jawa Timur: Kalau Silaturrahim, No Problem, Asal Jangan Bikin Kerusuhan

Di antaranya, politisi murni, birokrat, purna polisi/TNI, hingga kepala daerah di luar Surabaya.

"Itu nama-nama yang disebut oleh warga Surabaya. Selain nama itu, mungkin juga akan muncul nama-nama lain," jelasnya.

Tak adanya unsur petahana di Pilwali Surabaya disinyalir akan membuka pintu para bakal kandidat untuk mendaftar.

"Sebab, Pilwali Surabaya 2020 ibarat pertarungan bebas. Tidak ada incumbent. Semua bisa berkontestasi asal mendapatkan tiket," urainya kepada surabaya.tribunnews.com.

Tak hanya dari kalangan wilayah Surabaya saja, tokoh tersebut juga merupakan figur yang berasal dari luar daerah.

"Nama mereka lalu lalang di media massa dan medsos dalam berbagai momentum politik. Sehingga, juga cukup populer di kalangan warga Surabaya," tandasnya.

Oleh karenanya, Mochtar menilai potensi para bakal calon untuk terus eksis dalam pencalonan bisa dillihat dari frekuensi mereka untuk muncul di media.

Semakin dekat dengan media artinya semakin besar dikenal masyarakat.

"Dalam konteks sosiologis urban seperti surabaya yang mayoritas masyarakatnya berkarakter terbuka dan well informed jelas media dan medsos akan memainkan peran penting dan strategis," kata Mochtar kepada surabaya.tribunnews.com.

"Utamanya, di dalam setiap percaturan politik termasuk sekelas Pilwali Surabaya," tegas pengamat politik dari Universitas Trunojoyo, Madura ini.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved