Terorisme di Melbourne
Yasonna Laoly Unggah Video Terorisme di Melbourne via Akun Instagram, 1 Orang Tewas
Terorisme yang terjadi di di Melbourne, Australia, Jumat (9/11/2018), sempat disaksikan langsung oleh Menkum HAM Yasonna Laoly.
SURYA.co.id | JAKARTA - Terorisme yang terjadi di di Melbourne, Australia, Jumat (9/11/2018), sempat disaksikan langsung oleh Menkum HAM Yasonna Laoly.
Yasonna Laoly pun merekam video aksi terorisme tersebut menggunakan ponselnya.
Ia lalu mengunggahnya via akun Instagram miliknya.
Video tersebut menangkap gambar seorang pria berjaket hitam menyerang dua anggota polisi di Jalan Bourke Street, Melbourne, Australia.
Dalam tayangan video itu, terlihat pula mobil terbakar di pinggir jalan.
Dalam unggahan video itu, Yasonna Laoly menjelaskan dirinya baru turun dari trem.
"Saya lagi di Bourke Street Melbourne Australia, baru turun dari Tram, seorang diduga teroris membakar mobilnya di dekat pedestrian.
Dia mencoba menikam polisi ketika hendak ditangkap. Terduga teroris akhirnya ditembak polisi setelah menikam pejalam kaki, satu orang meninggal, satu orang luka.
Saya mencoba memvideo kejadian tersebut," tulis Yasonna Laoly.
Yasonna Laoly juga kembali mengunggah video lanjutan aksi terorisme tersebut.
Dalam video keduanya, terlihat situasi sudah mulai terkendali dan petugas sudah berdatangan.
Polisi juga telah melakukan sterilisasi di Jalan Bourke Street.
Orang-orang yang berada di sana juga diminta menjauh oleh petugas.
Petugas pemadam kebakaran juga sudah tiba di sana dan memadamkan mobil yang terbakar.
"Video lanjutan peristiwa di Burke Street Melbourne, Australia".
Dikutip dari ABC News, pelaku penyerangan tersebut tewas setelah ditembak di bagian dada oleh polisi.
Pelaku tewas setelah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.
Sementara, seorang korban yang ditikam pelaku terorisme tewas.
Lalu dua korban lainnya yang ditikam yakni pria berusia 59 tahun serta pria berusia 26 tahun mengalami luka dan masih dirawat di rumah sakit.
Kepala Polisi Victoria Komisaris Graham Ashton dalam konderensi persnya mengatakan kalau serangan itu dianggap sebagai aksi terorisme.
"Dari apa yang kita ketahui tentang individu itu, kita memperlakukan ini sebagai insiden terorisme. Dia mengatakan penyerang, 31 tahun, diketahui "otoritas intelijen federal" dan juga Kepolisian Victoria.
"Untuk masalah operasional kami sekarang memiliki komando anti-terorisme dan skuad yang menangani masalah ini, dan ada investigasi yang sedang dilakukan oleh komando anti-terorisme," katanya.
Mr Ashton mengatakan polisi sedang melakukan "penilaian ulang keamanan" dalam kaitannya dengan beberapa acara di Melbourneyang dijadwalkan untuk akhir pekan.