Pesawat Lion Air Jatuh
Jadwal Pesawat Suami Tasya Kamila Beda 10 Menit Dari Lion Air JT 610, Begini Situasi Saat Check In
Suami Tasya Kamila, Randi Bachtiar menceritakan situasi saat para penumpang Lion JT 610 tengah mengantre untuk check in
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Suami Tasya Kamila, Randi Bachtiar menceritakan situasi saat para penumpang Lion JT 610 tengah mengantre untuk check in
Randi Bachtiar melihat sendiri bagaimana detik-detik wajah para penumpang Lion JT-610 itu sebelum terbang.
Hal ini diceritakan sendiri oleh Randi Bachtiar dalam instagram stories pribadinya, @randibachtiar pada Selasa 30 Oktober 2018
Sebelum pesawat Lion Air jatuh, suami Tasya Kamila sempat bertemu dengan para penumpangnya di bandara Soekarno Hatta.
Baca: Ibunda Eko Patrio Meninggal Akibat Penyakit Jantung, 7 Hal ini Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung
Baca: Vanesha Prescilla Khawatir Saat Jevin Julian Diajak Main Film Dilan 1991, Jadi Lucu Pasti, Katanya
Saat itu Randi Bachtiar tengah mengantre di belakang penumpang tujuan Pangkal Pinang sebelum pesawat Lion Air JT 610 jatuh.
Menurut suami Tasya Kamila, sebelum pesawat Lion Air JT 610 jatuh, rupanya para penumpang sempat diburu-buru oleh petugas bandara saat check in.
Kebetulan pesawat Randi Bachtiar terbang dengan selisih waktu berdekatan dengan Lion Air JT 610 tujuan Pangkalpinang, yaitu sekitar 10 menit
Lion Air JT 610 berangkat dari bandara Soekarno Hatta pada pukul 6.10 WIB dan dijadwalkan tiba di bandara Depati Amir Pangkalpinang pukul 07.20 WIB.
Namun akhirnya pesawat diketahui hilang kontak dan jatuh sekitar pukul 06.33 WIB.
Dari pengalamannya tersebut, Randi Bachtiar mengambil pelajaran berharga.
Hal ini bahkan sampai merubah pola pikirnya tentang kehidupan dari kejadian tersebut.
Dengan sharing ini, Randi Bachtiar berharap agar tulisannya juga berguna bagi pembaca.
"Aku mengambil pelajaran sungguh berharga dan merubah pola pikirku terhadap kehidupan dari kejadian tersebut. Aku hanya sharing semoga berguna juga untuk yang membaca," tulis Randi Bachtiar dikutip dari akun Instagram @randibachtiar (30/10/2018).
"29 Oktober, Terminal 1B, 5.45AM.
'Tujuan Pangkal Pinang gak perlu ngantri, langsung saja maju dan checkin di depan!'
Kemudian beberapa orangpun maju kedepan antrian, termasuk di depanku.
10 menit perbedaan keberangkatan pesawatku dan mereka.
Aku melihat orang-orang itu, orang-orang yang akhirnya mendapat musibah bersama pesawat
JT610," tulis Randi Bachtiar.

Selain itu, pria berusia 28 tahun ini juga mengungkapkan rasa bela sungkawanya kepada keluarga dan kerabat korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610

Sementara itu, sang istri Tasya Kamila juga sempat mengunggah ungkapan sedihnya saat mendengar berita jatuhnya pesawat Lion JT 610

Istri Randi Bachtiar merasa sedih sekaligus merinding ketika mendengar berita tersebut
Suaminya pun akan melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat dalam waktu yang hampir berdekatan dengan take off pesawat Lion Air JT 610.
Disamping itu, proses pencarian dan evakuasi korban kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 masih terus berlanjut.
Setelah sempat terhenti, pencarian puing pesawat dan korban Lion Air JT 610 yang jatuh diperaian Tanjung Pakis Karawang kembali dilanjutkan sejak pukul 06.00 WIB pagi

Badan SAR Nasional (Basarnas) melakukan penyelaman untuk kembali melanjutkan proses evakuasi.
Tak hanya itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya, Muhammad Syaugi di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (30/10/2018), menuturkan hari ini pihaknya menurunkan alat Multi Beam Echo Sounder (MBES) untuk melakukan pelacakan.
"Dari pagi tadi pukul 06.00 WIB, sudah dilaksanakan penyelaman kembali. Hari ini kami akan melaksanakan penyisiran kembali di atas permukaan air dan dilakukan penyelaman di bawah air."
"Termasuk kami menggunakan alat yang namanya Multi Beam Echo Sounder (MBES) untuk melihat apakah ada objek di bawah karena kita berharap body pesawat atau main bodynya bisa terlihat," ungkap Syaugi.
Sama seperti hari sebelumnya, kali ini pihak Basarnas juga berkerjasama dengan TNI, Polri dan Kementrian Perhubungan untuk melakukan evakuasi bangkai pesawat maupun korban yang masih berada di dalam laut.

"Kami all out dan bekerja dengan hati karena bagaimanapun juga kami harus memahami perasaan keluarga korban," kata Syaugi seperti dikutip dari Grid.ID artikel berjudul 'Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Lion Air JT610 dengan Multi Beam Echo Sounder' tayang Selasa, (30/10/2018).
Setelahnya dirinya kembali mengungkapkan dukanya dan berjanji akan sesegera mungkin menemukan seluruh korban pesawat tersebut.
"Sekali lagi saya juga turut berduka yang mendalam. Mudah-mudahan musibah ini tidak terjadi lagi dan seluruh korban dapat ditemukan," tuturnya.

Hingga siang ini tim SAR gabungan telah mengumpulkan 24 kantong jenazah dengan rincian 10 kantong berisi jenazah dan 14 kantong berisi serpihan puing pesawat.