Berita Entertainment
Film Yowis Ben Raih Anugerah Lembaga Sensor Film 2018, Bayu Skak Ucapkan 2 Kata Dalam Bahasa Jawa
Film Yowis Ben meraih penghargaan Anugerah Lembaga Sensor Film (LSF) 2018.
Penulis: Arum Puspita M | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Film Yowis Ben meraih penghargaan Anugerah Lembaga Sensor Film (LSF) 2018.
Film Yowis Ben berhasil mengungguli film Merah Putih Memanggil dan Pariban Idola dari Tanah Jawa dalam Anugerah LSF 2018.
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Bayu Skak Tak Sangka Yowis Ben Menangi Anugerah LSF 2018" Jumat 19 Oktober 2018, film Yowis Ben dinilai sebagai Film Bioskop Klasifikasi Usia 13 ke Atas yang paling memenuhi syarat penyensoran.
Baca: Selain Denada, Wulan Guritno Juga Berjuang demi Kesembuhan Anak, Sampai Bolak-Balik Singapura
Baca: Jawaban Gibran Rakabuming Soal Isu Beli Rumah Mewah Milik Laudya Cynthia Bella
Baca: Alasan Shinta Bachir Suka Pria yang Tua-tua, Bikin Hotman Paris Keluarkan Dompet Jebol Penuh Dollar
Menanggapi hal tersebut, pemeran utama sekaligus sutradara film Yowis Ben, Bayu Skak, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para kru, pemain, serta penonton film Yowis Ben.
"Matur nuwun.
Alhamdulillah Yowis Ben menang Anugerah LSF.
Ini hasil kerja keras kami dari kru dan pemain.
Terima kasih yang sebesarnya kepada Starvision yang merealisasikan Yowis Ben," kata Bayu usai menerima trofi.
Menurut Bayu Skak, film ini terinspirasi dari umpatan Jawa, yang kemudian ia buat dalam bentuk komedi.
Baca: Via Vallen Ungkapkan Kebenaran Pernikahan Hilda Vitria dan Kriss Hatta, Aku Orangnya Jujur
Baca: Jadi Tersangka Vlog Idiot, Ahmad Dhani Balik Melapor Tuduhan Persekusi saat di Surabaya
Baca: Terungkap Hubungan Sebenarnya Sule dan Sinden Cantik Rita Tila, sama Ibunda Juga Sudah Dekat
"Film Yowis Ben ini padahal banyak kata umpatan.
Padahal istilah itu awalnya dari tank perang dunia, ada banyak tulisannya di situ.
Jadi anak-anak Surabaya bilang gitu.
Jadi ke depan kata itu buat komedi aja ya," tambahnya sambil tertawa.
Baca: Terungkap Alasan Sebenarnya Evi Masamba Pilih Orang Biasa Bukan Artis sebagai Suami
Baca: Film Dilan 1990 Diputar di Korea Indonesia Film Festival, Simak Reaksi Iqbaal Ramadhan
Meski di awal penayangannya, film Yowis Ben menuai kritikan dari netizen karena umpatan bahasa Jawa yang kerap dimunculkan, namun film yang dirilis pada 22 Februari 2018 itu mampu membuktikan eksistensinya di dunia perfilman tanah air.
Bahkan film Yowis Ben sempat mendapat pujian dari Saifullah Yusuf, mantan wakil Gubernur Jawa Timur.
Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, film Yowis Ben dianggap melestarikan budaya lokal.
Baca: Polda Jatim Persilakan Ahmad Dhani Tempuh Praperadilan jika Tak Terima
Baca: Respon Yeslin Wang Saat Ditanya Soal Kedekatan Delon dan Putri Juby, Aku Happy Juga Sebagai Teman
Baca: Cara Menghilangkan Status Sedang Mengetik pada WhatsApp (WA), Ternyata Pakai Aplikasi Ini!
"Film ini kaya akan nilai positif. Salah satu contohnya, film ini banyak memperkenalkan kearifan lokal. Misalnya, banyolan yang khas asli Jawa Timur," ujar Gus Ipul di sela nonton bareng bersama awak media, Jumat (16/3//2018).
Film ini sekaligus menjadi ajang promosi tempat wisata di Jawa Timur, khususnya Malang.
Memang, film ini juga menggunakan beberapa lokasi wisata di Malang, mulai dari Kampung Warna Warni, Museum Angkut, hingga beberapa lokasi wisata lain.
"Film ini berlatarbelakang Jawa Timuran yang khas khususnya Malang.
Dengan menggunakan dialek lokal yang kental, film ini sekaligus bisa menjadi promosi wisata di Jatim," jelas Gus Ipul.
Menurutnya, film ini bisa menjadi inspirasi anak muda dalam menciptakan kreasi.
Khususnya bagi industri kreatif anak muda di Jatim.
"Kami senang.
Ini bagian dari industri kreatif yang merupakan bagian dari promosi industri kreatif di Jawa Timur.
Karya-karya seperti inilah yang akan selalu kami dukung.
Apalagi, apresiasi tinggi bukan hanya datang dari saya, namun juga penonton di seluruh Indonesia.
Saya dengar targetnya 500 ribu penonton.
Sekarang sudah mencapai 800 ribu," tambahnya.
Film ini menjadi bukti bahwa kualitas karya anak bangsa semakin meningkat.
Mengombinasikan pemain anak muda dan juga seniman senior asli Jawa Timur, film inipun semakin komplit.
"Ada juga menampilkan seniman lokal.
Seperti Cak Kartolo dan Cak Sapari.
Semuanya diwadahi, itulah yang membuat saya bangga," puji mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal ini.
Gus Ipul juga berpesan kepada anak muda untuk semakin banyak melahirkan karya. Khususnya bagi anak muda di Jawa Timur.
"Untuk anak muda, merdekalah dalam berkaya.
Ciptakanlah sesuatu.
Manfaatkan semua fasilitas yang ada.
Bikin sesuatu.
Ciptakan lapangan pekerjaan.
Tidak hanya mencari, namun juga menciptakan lapangan pekerjaan.
Jadilah pengusaha yang memanfaatkan teknologi," pungkas Gus Ipul.