Kilas Balik
Kisah Lain Wafatnya Soeharto - Pengamanan Sangat Ketat, Rumah Sakit sampai Dipadati Wartawan
Pengamanan sangat Ketat, rumah sakit sampai dipadati wartawan, itulah yang terjadi menjelang wafatnya Soeharto. Berikut kronologinya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Sepuluh menit sejak Komisaris Dicky Sondani mengabarkan mengenai wafatnya Soeharto, anggota tim dokter kepresidenan dan keluarga besar pun memberikan keterangan resmi. S
ekitar pukul 13.30 WIB, Ketua Tim Dokter Kepresidenan dr Mardjo Soebiandono menggelar konferensi pers untuk memberikan konfirmasi mengenai wafatnya Soeharto.
"Innalillahi wainailaihi rojiun. Telah wafat dengan tenang Bapak Haji Muhammad Soeharto pada hari Minggu 27 Januari 2008, pukul 13.10 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta," tutur dr Mardjo.
"Semoga arwah beliau diterima di sisi Allah SWT dan diampuni dari segala dosa. Amiin," lanjutnya.
Mbak Tutut Ungkap Detik-detik Terakhir Soeharto Sebelum Wafat
Pada Kamis 27 September 2018, putri sulung Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana atau yang biasa disapa Mbak Tutut mengungkap detik-detik Soeharto sebelum mengembuskan nafas terakhir.
Dalam tulisan yang diunggah website pribadinya, Mbak Tutut bercerita mulai dua hari sebelum ayahnya wafat.
"Malam itu, tanggal 25 Januari 2008, bapak menghendaki dhahar (makan) Pizza. Kami mencari… Titiek dan Mamiek sibuk minta batuan temannya untuk mencarikan pizza sampai dapat," tulis mbak Tutut di awal tulisannya.
Beruntung saat itu masih ada yang buka.
Setelah itu Soeharto meminta anak-anaknya untuk berkumpul makan pizza bersama.
Bukan tanpa sebab Soeharto meminta pizza. Ternyata pizza itu sebagai simbol perayaan ulang tahun putra-putrinya.
"Tiba-tiba bapak menyanyikan lagu “Panjang Umurnya”. Rupanya bapak ingat, bahwa pada bulan Januari ada anaknya yang ulang tahun, yaitu saya, pada tanggal 23 Januari. Kami menemani bapak makan Pizza. Bapak dhahar satu potong pizza dengan lahap," tulis Tutut.
Momen kebersamaan Soeharto dan anak-anaknya itu diabadikan melalui kamera di ponsel Titiek.
"Kami tidak pernah mengira, bahwa itu foto kami berenam terakhir dengan bapak. Bila malam itu Titiek tidak membawa HP-nya, mungkin kami tidak punya kenangan terakhir dengan bapak yang dapat kami abadikan".
Setelah itu, Soeharto pamit untuk sholat Tahajud yang memang rutin dilakukan selama ini.