Berita Lifestyle

Diet 16:8, Kurangi Berat Badan Tanpa Pangkas Kalori, Seperti Ini Caranya

Dengan penerapan diet ini, maka aktivitas kerja tak terganggu dan diet tetap bisa berjalan.

Penulis: Sudharma Adi | Editor: Titis Jati Permata
ist
ilustrasi 

“Komposisi makanan seperti ini cukup efektif untuk menurunkan berat badan,” katanya.

Orang yang menerapkan diet ini, tak hanya bisa menurunkan berat badan, namun juga bisa menurunkan kadar insulin darah.

Selain itu, bisa mempercepat perbaikan sel, serta mengurangi kadar kortisol sehingga bisa kurangi stres.

Untuk penerapan diet ini, dia menyarankan agar dilakukan sekira 1-2 bulan saja atau hingga target penurunan badan tercapai.

“Jika diet terus berlanjut, maka dikhawatirkan gizinya malah tak seimbang. Makanya, diet ini perlu diberi tenggat waktu,” urainya.

Penerapan diet ini sebenarnya layak bagi orang yang kelebihan berat badan dan hiperkolesterol.

Dari sisi kesehatan, orang yang akan diet ini harus bebas dari penyakit berat seperti diabetes.

Sedangkan dari sisi usia, yang bisa melakukan diet ini mulai remaja usia 18 tahunan hingga 60 tahunan.
“Yang pasti, ini butuh tahapan supaya berat badan bisa ideal,” pungkasnya.

Hindari Keju dan Gorengan

Selama menjalani diet 16:8 ini, ada beberapa bahan makanan yang harus dihindari. Jenis makanan yang dimaksud adalah keju dan makanan gorengan.

Ahli gizi Graha Amerta RSUD dr Soetomo, Eko Dwi Martini menjelaskan, jenis makanan ini harus dihindari karena malah akan menambah berat badan.

Seperti keju yang punya lemak dan kalori tinggi. Begitu pula makanan gorengan yang lemaknya tinggi.
“Saat masa 8 jam makan itu, ini harus dihindari,” katanya.

Kemudian, ada pula jenis minuman yang hanya dikonsumsi sekali dalam 8 jam itu, yakni susu non fat.
Konsumsi susu non fat ini juga sebaiknya tanpa gula.

“Susu non fat ini yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk bubuk,” urainya.

Sebaliknya, konsumsi ikan dan unggas serta sayur dan buah menjadi hal wajib selama proses diet berlangsung.

Menu makanan itu punya kandungan protein dan serat cukup tinggi dan cocok bagi pelaku diet.

“Namun menu makanan ini harus seimbang agar diet bisa berjalan baik,” pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved