Gempa Situbondo

Gempa Situbondo - Alissa Wahid Ceritakan Getaran Terasa Hingga ke Bali

Situbondo, Jawa Timur diguncang gempa, Kamis (11/10/2018) sekira pukul 02.00 WIB dini hari. Alissa Wahid ceritakan getaran yang terasa di Bali.

Penulis: Akira Tandika | Editor: Adrianus Adhi
Kolase SURYA.co.id

SURYA.co.id - Situbondo, Jawa Timur diguncang gempa, Kamis (11/10/2018) sekira pukul 02.00 WIB dini hari.

Gempa yang berpusat di Situbondo ini berkekuatan 6,4 SR di kedalaman 55 kilometer, timur laut Situbondo, Jawa Timur.

Dengan kekuatan tersebut, guncangan gempa terhitung cukup besar, namun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan tidak adanya potensi tsunami.

Selain di wilayah sekitar Situbondo, gempa juga terasa hingga ke beberapa wilayah di Jawa Timur seperti, Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan masih banyak lagi.

Tak hanya Jawa Timur, gempa juga dilaporkan terasa hingga ke Denpasar, Bali.

Hal itu seperti yang disampaikan Alissa Wahid, putri dari Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Melalui akun Twitter resminya Alissa membagikan pengalamannya merasakan gempa Situbondo yang terasa hingga Bali.

Dilansir dari akun @AlissaWahid yang mengunggah sebuah postingan pada 11 Oktober 2018, dia bercerita soal getaran yang ia rasakan saat itu.

"Di bali kerasa goyangnya beberapa detik, semoga saudara2 di situbondo dan sekitarnya baik2 saja," tulis @AlissaWahid.

Alissa saat ini diketahui sedang berada di Pulau Dewata.

"Lumayan juga ini gempa di bali," tulis @AlissaWahid dalam salah satu tweetnya.

Di Madura, getaran terasa di Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan.

Warga Sumenep merupakan yang paling terdampak gempa.

Berdasarkan rilis BMKG, daerah paling parang terdampak gempa adalah di Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Berdasarkan rilis BNPB, tercatat tiga orang meninggal dunia dari wilayah ini akibat gempa, yakni Nuril Kamiya (7), H Nadhar (55), serta satu laki-laki dewasa yang masih diidentifikasi.

Ketiganya warga desa Prambanan, Kecamatan Gayam, Sumenep.

Para korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh saat gempa.

Data BNPB serta BPBD Provinsi Jatim dan BPBP Kabupaten Sumenep memerlihatkan bahwa dampak gempa ke kerusakan rumah di Sumnepe juga besar.

Kerusakan rumah tercatat di Kecamatan Gayam, Kepulauan Sepudi.

Kemudian di Kopedi, Kecamatan Bluto, Sumenep. Di Kertasada, Kecamatan Kalianget, Sumenep. Serta di Nyabakan Timur, Kecamatan Batang-batang, Sumenep.

Satu masjid rusak juga tercatat di Kecamatan Sepudi, Sumenep, yakni masjid Desa Gendang Timur.

Saat gempa warga Sumenep berhamburan keluar rumah akibat guncangan gempa yang kuat.

Para pasien di RSUD dr H Moh Anwar Sumenep juga ikut berhamburan ke luar.

Di pulau Sepudi, Sumenep, terdapat laporan sejumlah warga yang luka-luka.

Korban luka-luka di Pulau Sepudi tersebut yakni: 
1. Sudik (60), warga Dusun Wakduwak, Desa Pancor, Kecamatan Gayam. 
2. Gak Nasia (55) warga Dusun Jambusuk, Desa Prambanan, Kecamatan Gayam. 
3. Aswiya (65), warga Dusun Pancor, Desa Pancor, Kecamatan Gayam. 
4. Lihami (70), warga Dusun Guterdeje, Desa Nyamplong, Kecamatan Gayam. 
5. Muhama (65) Dusun Karang Nyior, Desa Prambanan. 
6. H Samsu (65) Dusun Jelegung, Desa Prambanan.

“Mereka yang terluka, sebagian besar akibat tertimpa atap dan tembok rumahnya yang roboh akibat getaran gempa,” kata Moh Soleh, warga Kecamatan Nonggunung.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan pers-nya, gempa dirasakan selama 2-5 detik.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved