Gempa Situbondo

Gempa Bumi Tektonik Mengguncang Bangkalan Dua Kali, BMKG Imbau Warga Tetap Tenang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat, gempa mengguncang sebanyak dua kali.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Titis Jati Permata
Surya/M Ri'vai
Rumah di Pulau Sepudi, Sumenep, Jatim mengalami kerusakan akibat gempa yang mengguncang timur laut Situbondo, Kamis (11/10/2018) 

SURYA.co.id | BANGKALAN - Gempa bumi tektonik mengguncang Kabupaten Bangkalan, Kamis (11/10/2018) dini hari.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat, gempa mengguncang sebanyak dua kali.

Pertama, gempa terjadi pada pukul 01.44 WIB berkekuatan 6,4 skala richter.

Gempa susulan (afterstock) terjadi pada pukul 02.30 WIB dengan kekuatan 3,4 skala richter.

Kepala BPBD Kabupaten Bangkalan Rizal Morris mengungkapkan, hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi tektonik mengguncang Laut Bali pada pukul 01.44 WIB.

"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,47 LS dan 114,43 BT pada kedalaman 12 Km di laut pada jarak 55 km arah timur laut Kota Situbondo," ungkap Rizal kepada Surya.

Ia menjelaskan, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Denpasar dalam skala intensitas III-IV MMI, Karangkates, Gianyar, Lombok Barat, Mataram, Pandaan III MMI.

"Getaran juga dirasakan di beberapa daerah di Jawa Timur. Seperti Lumajang, Jember, Sidoarjo, Surabaya, Bangkalan, Pamekasan, Sumenep," jelasnya.

Rizal memaparkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas patahan di zona back arc thrust.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi di wilayah Laut Bali ini dibangkitkan deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar naik," paparnya.

Kendati demikian, lanjutnya, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya," pungkasnya.

Badri (26), warga Perum Graha Mentari Kelurahan Malajah mengaku merasakan getaran gempa sekitar pukul 02.00 WIB.

"Ada getaran selama kurang lebih 30 detik. Kalau yang kedua tidak merasakan," singkatnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved