Rudy Wowor Meninggal Akibat Kanker Prostat, Inilah 5 Kebiasaan Sepele yang Memicu Kanker Prostat
Rudy Wowor dikabarkan meningga karena kanker prostat yang dideritanya, ternyata ada sejumlah kebiasaan sepele yang dapat memicu penyakit ini
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Rudy Wowor dikabarkan meningga karena kanker prostat yang dideritanya, ternyata ada sejumlah kebiasaan sepele yang dapat memicu penyakit ini
Aktor legendaris Rudi Wowor meninggal dunia pada Juman 5 Oktober 2018 kemarin.
Pemilik nama lahir Rudolf Canesius Soemolang Wowor ini dikabarkan meninggal karena penyakit kanker prostat yang dideritanya.
Ternyata terdapat beberapa kebiasaan sepele yang bisa menjadi pemicu penyakit kanker prostat.
Dilansir dari laman rd.com dan cancer.org, berikut 5 kebiasaan sepele yang dapat memicu kanker prostat
1. Jarang ganti celana dalam

Baca: Tak Banyak yang Tahu, Inilah Potret Rudy Wowor Saat Masih Muda, Tampak Lebih Gagah?
Baca: Jarang Terekspos, Inilah Potret Khirani Trihatmojo Putri Mayangsari yang Sudah Beranjak Remaja
Celana dalam merupakan kebutuhan sandang yang wajib dikenakan untuk aktivitas sehari-hari.
Karena kontak langsung dengan alat vital, maka menjaga kebersihan celana dalam sangatlah penting.
Dikutip dari prostatecanceruk.org, para peneliti terkejut dengan kebiasaan penduduk Inggris mengenai penggunaan celana dalam mereka di tahun 2013.
Berdasarkan hasil riset, sebanyak sepertiga pria Inggris tidak mengganti celana dalam mereka setiap hari.
Bahkan, yang lebih mengejutkan adalah 1 dari 40 pria Inggris mengaku akan menggunakan celana dalam selama mungkin, baru menggantinya.
Padahal, kebersihan celana dalam sangat berpengaruh terhadap kesehatan organ intim.
Apabila celana dalam lama tidak diganti, maka akan menjadi tempat yang tepat untuk pertumbuhan bakteri dan jamur sehingga bisa meningkatkan risiko terkena kanker prostat.
2. Lupa pakai celana dalam
Beberapa orang mungki berpikir kalau celana dalam hanya bisa membuat pergerakannya kurang leluasa.
Padahal, peran celana dalam sangatlah penting untuk digunakan di aktivitas sehari-hari.
Apabila tidak menggunakan celana dalam, maka kantung skrotum atau kulit pembungkus testis akan langsung menempel pada celana sehingga kurang terlindungi.
Hal ini berdampak pada tekanan di kelenjar prostat.
Jika tidak menggunakan celana dalam dilakukan pada jangka waktu yang lama, maka akan mengakibatkan pembesaran prostat dari waktu ke waktu.
3. Terpapar cahaya smartphone

Dikutip dari rd.com, kebiasaan lain yang bisa memicu kanker prostat adalah membiarkan tubuh terpapar cahaya buatan pada malam hari lebih dari 3 jam.
Cahaya yang dimaksud adalah cahaya dari smartphone, televisi, laptop, tablet, dan sebagainya.
Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut, para ilmuwan menduga paparan cahaya menekan produksi melatonin, hormon yang membantu mengontrol tidur.
Penelitian dari Harvard menemukan pria yang tidur nyenyak di malam hari telah meningkatkan tingkat melatonin yang lebih tinggi, dan 75% lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan kanker prostat stadium lanjut daripada mereka yang kurang melatonin.
4. Terlalu banyak mengonsumsi cheeseburger

Baca: Amel Alvi Bantah Oplas & Ngaku Kalau Kecantikannya Natural, Hotman Paris: Berani Sumpah Pocong?
Baca: Respon Inul Daratista Saat Bisnis Karaokenya Terdampak Gempa Palu, Rugi Hingga Miliaran Rupiah
Penelitian menunjukkan makan banyak kalsium dan makanan olahan susu (seperti keju) dapat menyebabkan sedikit peningkatan risiko kanker prostat. Hal yang sama berlaku untuk daging merah.
Salah satu makanan yang menyediakan daging merah serta olahan susu sekaligus adalah cheeseburger.
Ketika burger dimasak pada suhu tinggi, maka akan terbentuk zat kimia yang telah terbukti menyebabkan perubahan dalam DNA dan dapat meningkatkan risiko kanker.
Paparan terhadap salah satu bahan kimia tersebut yang bernama amina heterosiklik, atau HCA, terbentuk dalam daging yang dimasak 300 ° F dan lebih panas dapat mengarah pada perkembangan tumor di prostat, serta payudara, kolon, dan organ lainnya.
Meskipun peran diet yang tepat dalam kanker prostat masih belum jelas, studi epidemiologi telah menunjukkan bahwa makan daging digoreng maupun dipanggang sering dikaitkan dengan peningkatan risiko.
5. Merokok

Baca: Suami Chacha Frederica di Palu Sehari Sebelum Gempa, Tiba-tiba Langsung Pulang ke Jakarta, Firasat?
Beberapa penelitian telah mengaitkan kebiasaan merokok yang buruk dengan peningkatan risiko kematian akibat kanker prostat.
Meskipun sebagian besar penelitian belum menunjukkan kaitan antara merokok dan kanker prostat, hal ini pasti mengarah pada banyak kanker tipe lain, termasuk kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, kerongkongan, ginjal, hati, pankreas, perut, dan usus besar.
Merokok menyumbang sekitar sepertiga dari semua kematian akibat kanker di AS.
Itulah sederet kebiasaan sepele yang bisa menjadi pemicu kanker prostat.
Menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh merupakan langkah tepat untuk mencegah berbagai macam penyakit, salah satunya penyakit kanker prostat
Disamping itu, mengonsumsi makanan bernutrisi juga sangat membantu mencegah kanker prostat.
Misalnya seperti konsumsi sayuran atau buah-buahan.
Menariknya, kubis menjadi salah satu sayuran yang dipercaya cukup ampuh mencegah kanker prostat.
Sebab kubis memiliki kandungan senyawa yang bisa mencegah pembesaran kelenjar prostat.
Kubis juga mengandung zat antioksidan yang cukup tinggi, sehingga sayuran ini juga dikenal sebagai sayuran antikanker.
Data dari Health Professionals Follow-Up Study menunjukkan bahwa dengan mengonsumsi lima sampai enam porsi kubis dalam seminggu bisa menurunkan risiko kanker prostat hingga 20%.