5 Bahan Alami yang Bisa Hancurkan Batu Ginjal, Salah Satunya Biasa Diminum Tiap Hari
Beberapa bahan alami yang ada di rumah ternyata memiliki kemampuan untuk menghancurkan batu ginjal. Apa saja?
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Beberapa bahan alami yang ada di rumah ternyata memiliki kemampuan untuk menghancurkan batu ginjal
Batu ginjal terbentuk akibat endapan mineral yang diyakini terjadi akibat tubuh kekurangan cairan.
Batu ginjal sebaiknya diobati secara medis supaya tidak makin besar.
Namun, ada beberapa obat batu ginjal alami yang bisa bantu menghancurkan endapan mineral tersebut.
Dilansir dari laman Hellosehat, berikut 5 bahan alami yang bisa hancurkan batu ginjal:
1. Air putih
Minum air putih adalah obat batu ginjal alami yang bisa diandalkan.
Bahkan minum air putih juga penting untuk mencegah batu ginjal kembali terbentuk.
Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda harus minum air putih setidaknya 8 gelas per hari.
Dengan begitu, Anda telah membantu meringankan kerja ginjal.
Beberapa ahli juga menyatakan bahwa minum air putih sebanyak 12 gelas per hari bisa bantu memperlambat tumpukan mineral di ginjal.
Selain itu, Anda juga sebaiknya selalu perhatikan warna urin Anda.
Bila urin berwarna kuning pekat, itu tanda tubuh mengalami dehidrasi dan dapat membuat tumpukan mineral semakin besar.
2. Air lemon
Obat batu ginjal alami lain yang tidak kalah praktis adalah air lemon.
Anda dapat menambahkan perasan lemon ke segelas air. Lemon mengandung sitrat yang merupakan bahan kimia yang mencegah pembentukan batu kalsium.
Sitrat juga diketahui dapat membantu memecah batu-batu kecil sehingga mencegah juga terjadinya penyumbatan yang bisa terjadi di ureter.
3. Cuka apel
Sari cuka apel mengandung asam asetik yang diyakini bisa bantu menghancurkan batu ginjal.
Selain itu, cuka apel juga membantu mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan oleh batu ginjal.
Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda dapat menambahkan 2 sendok makan sari cuka apel dalam 250 ml atau satu gelas.
Selain diminum, Anda juga bisa mencampurnya dalam salad dengan mencampurnya bersama saus salad Anda.
Akan tetapi, Anda tidak boleh mengonsumsinya berlebihan.
Bagi Anda yang mengalami diabetes melitus sebaiknya konsultasikan dahulu pada dokter Anda.
4. Jus seledri
Jus seledri ini memang sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan sudah tidak asing lagi.
Jus seledri dianggap sebagai jus yang dapat membersihkan racun, termasuk membersihkan tumpukan mineral yang mengkristal di ginjal.
Seledri sendiri mengandung antioksidan dan senyawa yang dikenal dapat meningkatkan produksi urin sehingga dapat membantu mengurangi kemungkinan terbentuknya batu-batu ginjal baru.
5. Jus buah delima
Buah delima selama berabad-abad juga dikenal sebagai buah yang sangat penting dalam pengobatan tradisional.
Buah delima diyakini dapat meningkatkan fungsi ginjal secara keseluruhan yang bisa membantu melarutkan batu ginjal dan racun yang ada dalam tubuh.
Buah delima juga dapat menurunkan tingkat keasaman urin.
Tingkat keasaman yang lebih rendah akan mengurangi risiko tubuh Anda membentuk batu ginjal.
Disamping itu, anda juga perlu membedakan antara batu ginjal dengan batu empedu
Meski sama-sama menghasilkan batu, kedua penyakit tersebut merupakan penyakit yang berbeda, dan tentunya cara pengobatannya juga beda.
Apa saja perbedaan batu ginjal dengan batu empedu?
1. Zat pembentuk batu ginjal dan batu empedu
Batu ginjal terbuat dari kumpulan kristal kecil dari mineral, kalsium, oksalat, dan asam urat.
Sedangkan batu empedu terbuat endapan kolesterol yang terbentuk pada kantong empedu.
2. Proses terjadinya batu ginjal dan batu empedu
Batu ginjal terbuat ketika ginjal kekurangan cairan untuk memproses mineral secara normal.
Tanpa cairan yang cukup, ginjal tidak akan bisa mengolah penumpukan mineral secara efisien sehingga batu akan terbentuk, sedangkan batu empedu terbentuk ketika kantong empedu mengandung banyak kolesterol atau bilirubin.
3. Siapa yang lebih rentan kena dua penyakit ini?
Kedua penyakit ini bisa terjadi pada orang-orang yang memiliki obesitas.
Namun, batu ginjal lebih cenderung terjadi pada pria, sedangkan batu empedu cenderung terjadi pada wanita.
4. Gejala yang muncul
Dilansir dari Medical Daily, pada batu ginjal biasanya banyak gejala yang muncul saat batu melewati ureter.
Rasa sakit bisa berubah dalam intensitas saat batu melewati ureter. Gejala batu ginjal antara lain:
- Nyeri parah di bawah tulang rusuk
- Nyeri di perut bagian bawah dan pangkal paha
- Buang air kecil terasa sakit dan terjadi secara terus menerus
- Urine berwarna pink, merah, atau cokelat dan berbau. Dalam kasus tertentu, ahkan urine bisa
- berdarah
- Mual
- Demam dan menggigil
Sedangkan pada batu empedu, tidak mengalami banyak gejala kecuali batu tersebut menyebabkan penyumbatan pada saluran.
Rasa sakit bisa berlangsung beberapa menit atau beberapa jam. Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin Anda alami dalam kasus ini:
- Nyeri tiba-tiba di perut kanan atas Anda
- Tiba-tiba muncul rasa sakit tepat di bawah tulang dada Anda
- Sakit punggung
- Nyeri di bahu kanan
5. Pengobatan yang dilakukan
Untuk mengobati batu ginjal, biasanya dokter akan merekomendasikan pasien untuk memperbanyak minum air putih.
Air yang diminum tersebut akan mendorong batu keluar.
Dokter tentu akan memberikan obat antinyeri agar rasa sakit berkurang saat batu melewati ureter untuk keluar.
Namun, bila sakit sudah terlalu parah maka akan dilakukan operasi lithotripsy, yaitu prosedur medis yang dilakukan untuk mengangkat batu yang menghalangi saluran kemih.
Mengobati batu empedu berbeda dengan batu ginjal.
Apalagi bila pasien tidak mengalami gejala, maka harus dilakukan operasi.
Kolesistomi laparoskopi merupakan prosedur medis paling umum untuk mengeluarkan kantong empedu.
Operasi ini juga dilakukan sekaligus untuk membersihkan kantong empedu.
6. Pencegahan yang dilakukan
Batu ginjal dapat dicegah dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi, yaitu kebutuhan air dalam tubuh tercukupi.
Selain itu, hindari makanan yang memiliki kadar oksalat tinggi.
Sedangkan batu empedu dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan sehat dan kaya akan serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
Kemudian, hindari makanan yang berlemak atau memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
Menjaga berat badan dengan melakukan diet sehat juga dapat menurunkan risiko terjadinya batu empedu.