Edy Rahmayadi Ungkapkan Alasannya Walk Out Saat Diwawancarai Aiman Wicaksana, 'Saya Banyak Tugas'

Gelar acara silaturahmi dengan awak media, Edy Rahmayadi beberkan alasannya walk out saat diwawancara oleh Aiman Wicaksana.

Penulis: Akira Tandika | Editor: Adrianus Adhi
channel youtube/kompastv
Presenter Kompastv Aiman saat memawancarai Ketua PSSI Edy Rahmayadi secara live. 

SURYA.co.id - Gelar acara silaturahmi dengan awak media, Gubernur Sumatera Utara sekaligus Ketua PSSI, Edy Rahmayadi beberkan alasannya walk out saat diwawancara oleh Aiman Wicaksana.

Selasa (25/9/2018) Edy beserta Wakil Gubernu Sumatera Utara, Musa Rajekshah menggelar acara di Aula Bina Graha Pemprov Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro.

Acara itu tampak dihadiri oleh ratusan rekan media.

Baca: Tagar #SiapPakEdy Trending, Berikut Cuitan Tersebut yang Menjadi Viral

Baca: Tagar #SiapPakEdy Trending, Netizen Ramai Buat Meme Lucu Apa Urusan Anda Menanyakan itu?

Baca: Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi Merasa Dihakimi Presenter Kompas TV Aiman. Simak Wawancaranya

Dalam acaranya, Edy tampak menyinggung video dirinya yang seolah melakukan pemukulan kepada suporter PSMS Medan di Stadion Teladan.

"Saya mana mungkin melakukan kekerasan kepada anak-anak, saya paling senang kepada anak-anak." jelas Edy dikutip dari artikel yang tayang di Tribun Medan dengan judul 'Edy Rahmayadi Buka-bukaan Kenapa 'Marah' saat Wawancara Live di Kompas TV'.

Ia membenarkan jika tangannya memang keras, tapi tidak untuk memukul seorang anak.

Bahkan di usianya yang sekarang, ia mengaku masih sanggup melakukan push up 40 kali.

"Memang tangan saya keras ini, saya sehari saja push up 40 kali masih sanggup, kalau gak percaya kalian pegang tangan saya." ujar Edy.

Edy menyangkal jika dirinya melakukan kekerasan pada seorang anak.

Mantan Pangkostrad ini mengatakan jika saat itu ia hanya memarahi anak tersebut lantaran menyalakan flare yang sudah jelas dilarang oleh FIFA.

Baca: Lina Dijatah Sule Rp 200 Juta Sebulan, Kakak Beber Alasan Sebenarnya Bercerai - Bukan Orang Ketiga

Baca: Mbak Tutut Bongkar Hubungan Soeharto - Prabowo 2 Tahun Sebelum Lengser, Panggilannya Bikin Salfok

Baca: Ayu Ting Ting Pernah Tanya ke Ivan Gunawan Saat Hamil Bilqis, Gimana Nih? Ternyata ini Maksudnya

Tak hanya itu, Edy juga turut berkomentar mengenai sikapnya yang menolak menjawab pertanyaan wawancara yang disampaikan oleh Aiman Wicaksana dalam program Kompas Petang, Senin (24/9/2018).

"Saya sedang banyak tugas, saya sedang pusing, masa kalian tanya semuanya apa gak tambah pusing saya." ungkap Edy.

Edy menambahkan jika dirinya tidka mungkin melakukan hal apapun terhadap wartawan, karena menurutnya wartawan adalah mata dan telinganya.

"Saya sama wartawan gak mungkin apain wartawan, karena wartawan adalah mata dan telinga bagi Gubenur Sumut, tetapi saya sebetulnya butuh kalian semua untuk Sumut yang lebih bermartabat," tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi menolak ditanya wartawan tentang pengaruh kinerjanya sebagai Ketua PSSI sekaligus Gubernur Sumatera Utara, terutama di saat krisis seperti kasus tewasnya seorang suporter.

Dalam wawancaranya, Aiman Witjaksono bertanya kepada Edy mengapa kejadian seorang suporter bisa tewas jelang pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018).

“Jadi apa sebenarnya permasalahan kalau ini sudah bisa diantisipasi, kemudian aparat keamanan sudah memperkirakan tapi tetap terjadi kejadian yang -sekali lagi saya katakan- biadab?” kata Aiman.

Baca: Kartika Putri Bongkar Kebiasaan Antimainstream Habib Usman di Rumah, Jarang Dilakukan Laki-laki

Baca: Ingat Aktor Gunawan Eks Suami Paramitha Rusady? Setelah Kecelakaan Parah, Begini Nasibnya Sekarang

Mantan Pangkostrad ini pun menyanggah pernyataan Aiman. Menurutnya, rakyat Indonesia adalah rakyat tang beradab.

“Kalau kita lihat videonya biadab, Pak. Luar biasa. Karena tidak ada satupun yang menolong. Tidak ada satupun yang bisa menghentikan. Tidak ada satupun yang bisa memisahkan.... Tidak ada satupun yang menolong,” balas Aiman.

Dewan Pembina PSMS ini meminta media dan jurnalis tidak menghakimi. Ia juga menekan bahwa saat ini pihak yang berwajib sedang menangani.

“Persepakbolaan kita mulai tumbuh positif. Ini nanti yang akan kita evaluasi lagi. Apa-apa yang harus kita lakukan. Kita tetap yakin bangsa Indonesia adalah bangsa yang beradab. Sehingga insyallah ke depan ini jadi kejadian yang terakhir. Insyaallah. Sama-sama kita doakan.”

Aiman pun mengejar pernyataan harapan Edy Rahmayadi itu dan menanyakan lagi tentang apa yang akan Ketua PSSI lakukan sehingga bisa berharap kejadian tewasnya Haringga Sirila menjadi kejadian yang terakhir.

Edy menyatakan pihaknya akan mengambil tindakan-tindakan yang tegas dan mengatakan aparat sudah melakukan yang terbaik.

“50 ribu orang ada disitu (Stadion GBLA). Ini esprit de corps yang berlebihan sehingga menjadi negatif,” tambahnya.

Aiman pun mengalihkan pertanyaannya dan menyoroti kinerja Edy sebagai PSSI.

“Anda kan sekarang menjadi gubernur sumatera utara. Apakah anda merasa terganggu ketika tugas anda tanggungjawab anda sebagai gubernur kemudian juga menjadi ketua umum PSSI?” tanya Aiman.

Edy Rahmayadi menolak menjawab.

“Apa urusannya anda menanyakan itu?” jawab Edy sambil menyunggingkan senyum.

Menurut Aiman pertanyaan yang ia ajukan sangat sederhana dan sanga narasumber tinggal menjawab saja.

“Bukan hak anda juga bertanya kepada saya,” kata Edy.

“Wartawan punya hak untuk bertanya apa saja,” balas Aiman.

Follow instagram Surya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved