Berita Entertainment
Caitlin Halderman Curhat Sempat Kena Clurit Pocong Saat Perankan Linda dalam Film DreadOut
Caitlin Halderman ditunjuk perankan Linda untuk film adaptasi game, DreadOut. Saat jalani syuting ia sempat alami kejadian ekstrem.
Penulis: Akira Tandika | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Caitlin Halderman ditunjuk perankan Linda untuk film adaptasi game, DreadOut. Saat jalani syuting ia sempat alami kejadian ekstrem.
Rencana difilmkannya game besutan Digital Happiness ini rupanya telah menjadi kenyataan.
Saat ini, game buatan lokal itu telah mengeluarkan teaser untuk film dengan judul serupa di channel YouTube GoodHouse.
Baca: Bukti Sule Berhati Mulia, Inilah 3 Kebaikan Dia pada Mantan Istrinya dan Keluarga Lina
Baca: Ahmad Dhani Mau Saja Berlibur Bareng Maia Estianty, tapi Ragukan Izin Pacar Maia
Baca: Luna Maya Jawab Rasa Penasaran Publik Soal Perankan Suzanna, Unggahannya Justru Banjir Pujian
Dalam teaser tersebut selain memperkenalkan jalan cerita yang akan ditampilkan, juga memperkenalkan sejumlah bintang yang akan berperan dalam film DreadOut.
Mereka ialah, Caitlin Halderman (Linda), Jefri Nichol, Marsha Aruan, Ciccio Manassero, Suzan Sameh, dan masih banyak lagi.
Teaser tersebut telah diunggah di YouTube dengan judul 'Official Teaser Trailer DreadOut Movie - Jefri Nichol, Caitlin Halderman' pada Minggu (23/9/2018).
Sebelumnya, para pemeran dan beberapa crew film sempat melakukan konferensi pers di Nusantara Hall, ICE BSD, Sabtu (22/9/2018).

Dalam acara tersebut, Caitlin Halderman sempat bercerita mengenai pemeran Linda kepada awak media yang hadir pada waktu itu.
"Banyak banget kejadian sih, aku sampai kena celurit pocong. Aku langsung shock," kata Caitlin dikutip dari Kompas.com dalam artikel berjudul 'Caitlin Halderman Terkena Celurit Saat Shooting DreadOut', Senin (24/9/2018).
Caitlin menambahkan jika mereka yang berperan menjadi pocong, kala itu memang tidak bisa melihat apa-apa.
"Karena si pocong kan enggak bisa lihat kan, makeup-nya macem-macem. Aku enggak nyalahin pemeran pocongnya juga sih," kata Caitlin.
Meskipun tak mengalami luka yang serius, proses syuting sempat tertunda hingga dua jam lamanya.
"Aku langsung yang enggak tau harus berkata apa. Aku langsung diangkat, tiduran, istirahat 2 sampai 3 jam, habis tidur lalu bangun lagi, oke lanjut," sambungnya.
Saat menerima tawaran sebagai tokoh Linda di film ini, Caitlin mengaku tak berani memainkan game tersebut.
Untuk mendalami peran, akhirnya ia memutuskan untuk sering sharing dengan sutradara.
Tak hanya itu, ia juga banyak membaca review dari orang-orang mengenai game itu.
"Dan caranya ngobrol dengan director, baca review-review dari orang-orang, latihan juga, banyak baca dan nonton. Karena aku kan takut main gamenya, dengan review mungkin bisa membantu," imbuhnya.
Segala hal itu dilakukannya agar ekspektasi para pecinta game DreadOut dapat terpenuhi.
Baca: Potret Kecantikan Meriam Bellina di Usia 53 Tahun Bikin Kagum, Sempat Dikira Pacar Sang Putra
Baca: Ayu Ting Ting Pernah Tanya ke Ivan Gunawan Saat Hamil Bilqis, Gimana Nih? Ternyata ini Maksudnya
Baca: Kartika Putri Buat Perjanjian dengan Habib Usman Sebelum Menikah, Satu Hal Ini Tak Bisa Ia Penuhi
Lain Caitlin, lain pula Marsha Aruan.

Kekasih dari El Rumi ini berperan sebagai Jessica, ketua dari sekumpulan anak muda yang berani mencari hantu.
"Sebagai Jessica, kayak ketua geng dari teman-teman yang lain Jessica nih, karakternya anak zaman sekarang yang bossy banget.. ketuanya banget," kata Marsha.
Sebelumnya, pada pertengahan Juli 2018 lalu, kabar mengenai difilmkannya game DreadOut telah beredar luas.
Game ini dinilai memiliki potensi yang sangat besar jika dikembangkan ke layar lebar.
DreadOut menjadi game buatan lokal pertama yang akan dibuat versi filmnya.
Developer Digital Happiness, mempercayakan proses shooting kepada rumah produksi GoodHouse.id.
"DreadOut sengaja dirintis sebagai salah satu bisnis yang nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah entertainment franchise dalam berbagai format salah satunya film layar lebar," ujar Rachmad Imron, selaku founder dari Digital Happines.
Ia mengaku tertarik untuk bekerja sama dengan GoodHouse.id lantaran miliki visi yang sama dengan rumah produksi itu.
Wida Handoyo, selaku produser menyatakan jika DreadOut memiliki potensi sukses yang besar di pasaran.
"GoodHouse.id telah menyiapkan dana yang cukup besar untuk produksi film ini," ungkap Wida saat ditemui di Balai Kartini, Sabtu (14/7/2018).

DreadOut dinilai menjadi game yang sangat unik lantaran mengangkat kisah petualangan seorang gadis bernama Linda yang berusaha menyelamatkan diri dari serangan hantu seperti pocong, kuntilanak, tuyul, sundel bolong, hingga babi ngepet.
Serupa dengan yang disampaikan Wida, Kimo Stamboel yang saat ini ditunjuk sebagai sutradar sekaligus penulis skenario dan produser film DreadOut menuturkan, bahwa game besutan Digital Happines tersebut dinilai memiliki potensi sanga besar saat diangkat ke layar lebar.
"Sebagai penggemar film horor saya melihat banyak ruang untuk mengeksplor dan mengembangkan genre ini lebih jauh. Insya Allah saya mencoba menceritakan hal lain karena judulnya adaptasi, kita mengadaptasikan dari sebuah (produk) IT yang ceritanya berbeda," tandasnya.
Baca: Lina Tak Dapat Harta Gono Gini Sepeserpun, Sule: Cuma Harta? Tinggal Ambil, tapi Perlu Diingat
Baca: Shinta Bachir Mengaku Diperlakukan Tak Pantas oleh Anggota DPRD Tunangannya, Terlalu Frontal
Baca: Soeharto Gunakan 4 Tahap Sistematis untuk Menumpas Gerakan G30S/PKI, Tenang Tapi Tegas dan Pasti
Game DreadOut
Dilansir dari Wikipedia, DreadOut merupakan permainan survival bertemakan horor dan memiliki latar di Indonesia.
Dalam game tersebut tersebut, terdapat karakter utama yang bernama Linda, tengah memecahkan teka-teki di sebuah kota tak berpenghuni.
Dibantu oleh tenologi modern, Linda mencoba berinteraksi dengan berbagai macam hantu mistis Indonesia menggunakan kamera video digital ataupun smartphone.
Game ini dirilis pada 15 Mei 2014 oleh Digital Happiness dan telah tersedia di berbagai platform seperti, Microsoft Windows, Mac OS X, serta LInux.
Tidak hanya sukses di Indonesia, DreadOut rupanya game lokal yang memiliki nama cukup populer di pasar internasional seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, dan masih banyak lagi.
DreadOut juga dinyatakan sebagai game lokal pertama yang sukses di platform international crowfunding.
Follow instagram Surya