Berita Tulungagung

Kisah Memilukan, Siswa Ini Dikucilkan karena Ketahuan Positif HIV

Saat Gigih kembali ke sekolah itulah terjadi aksi penolakan. Seluruh teman-temannya menolak masuk ke ruang sekolah.

Penulis: David Yohanes | Editor: Fatkhul Alami
surya/IST
Virus HIV 

Masih menurut Ifada, banyak masyarakat Tulungagung masih kurang memahami HIV/AIDS. Akibatnya saat ada penderita yang terungkap identitasnya, maka yang terjadi stigmatisasi yang buruk.

Mereka dijauhi dan dikucilkan, karena dianggap bisa menularkan penyakit. Karena itu KPA Tulungagung melakukan sosialisasi kepada warga, utamanya wali murid tempat Gigih bersekolah.

KPA memberikan pemahaman bahwa HIV tidak bisa menular hanya dengan berdekatan, bahkan bersentuhan.

“Waktu sosialisasi kami juag membawa ODHA (orang dengan HIV/AIDS, red) untuk memberikan testomoni. Supaya warga paham apa sebenarnya HIV/AIDS itu,” tegas Ifada.

Selain itu KPA juga melakukan pendampingan terhadap Gigih. Diharapkan bocah yang masih sekolah ini tidak sampai terganggu psikologinya.

Selain itu Gigih juga dibimbing untuk menghadapi segala stigma karena kondisinya yang terlanjur terungkap.

“Dan alhamdulillah, anak ini pembawaannya tetap ceria menghadapi semuanya. Sekarang dia diawasi oleh petugas medis dari Puskesmas,” pungkas Ifada.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved