Berita Kamus ITS
VIDEO VIRAL - Rektor ITS Dicuekin Mahasiswanya saat Wisuda, begini Reaksi Prof Joni Hermana
Wisuda Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya periode September 2018 meninggalkan beragam kesan.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Wisuda Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya periode September 2018 meninggalkan beragam kesan. Selain nama wisudawan yang unik, sejumlah tingkah wisudawan juga terekam video dan beredar di media sosial.
Yaitu peristiwa ketika salah satu wisudawan melewati Rektor tanpa bersalaman ketika berjalan di podium.
Menanggapi hal ini, Rektor ITS, Prof Joni Hermana memaklumi yang dilakukan wisudawan. Menurutnya bagi sebagian wisudawan, tidak mudah memang menjadi fokus perhatian, berjalan di podium yang tinggi dan di depan para Guru Besar serta hadirin yang menatapnya berjalan sendirian.
"Yakin, serasa melangkah di atas awan. Kok nggak sampai-sampai ya. Tak heran kalau ada, yang bahkan sampai lupa harus bersalaman dahulu dengan saya sebagai Rektornya, seperti yang di-upload di IG Campuspedia," urainya, Minggu (16/9/2018).
Ia melihat beragam pro-kontra komentar netizen menanggapi hal itu. Tetapi ia meyakinkan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dari para wisudawan, kecuali khilaf semata.
"Saya yakin mereka semua anak-anak baik hati dan tidak sombong. Bahkan kalau diceritakan semua, banyak cerita menarik lain yang membuat kadang saya tertawa," urainya.
Menurutnya, sebagian wisudawan dua atau tiga tahun lalu memang masih berpegang pada pakem formal prosesi, bahkan langkah kaki, sampai kapan mereka harus berhenti, semua mengikuti perunjuk arah yang sudah ditetapkan. Mereka juga bersalaman dengan sikap formal.
"Sekarang berubah total, sejak marak Revolusi Industri 4.0, generasi milenial saat ini punya gaya yang berbeda. Sebagai pendidik, ya saya hanya mengikuti mereka, selama masih dalam koridor etika dan sopan santun yang berlaku,"ungkapnya.
Menurutnya atribut prosesi yang formal dan hikmad, segera menjadi catatan masa lalu. Ini fakta yang harus dihadapi, sebab sebagian Dosen atau Profesor masih belum bisa menerima perubahan ini. Seolah hal ini mencederai kesakralan proses pelepasan lulusan PT ke dunia nyata.
Ia pun mengungkapkan beberapa sikap para wisudawan zaman now ketika bersalaman dengannya. Mulai dari mengajak berswafoto, hingga minta memeluknnya.
"Tidak hanya salaman, ada juga permintaan tambahan, seperti minta cium tangan. Bahkan ada yang minta peluk, untung yang minta adalah wisudawan bukan wisudawati," candanya.
Saat salaman, menurutnya juga kadang terjadi kejadian lucu. Saking takzimnya bersalaman dan menundukkan kepalanya, ada wisudawan yang sampai copot toganya. Ada juga ketika diajak salaman, dia malah berdiri tegak sambil menghormat ala militer.
"Ada juga yang ketika bersalaman, langsung ‘merintah’ tentang cara bersalamannya ,”Salam komando Pak!” bilangnya. Yah, dituruti saja, sebab mereka saya anggap sedang jadi raja sehari," ungkapnya.
Cara berswafoto menurutnya juga tidak selalu hanya bersalaman. Beberapa wisudawan juga mengatur gaya berposenya.
"Namun dari semua itu, yang paling mengesankan bagi saya adalah para wisudawan yang ketika bersalaman dengan saya, bukannya meminta didoakan, malah sebaliknya, dia mendoakan saya," ungkapnya.
Ia pun berharap di tengah semua tingkah “milenial” anak-anak muda yang baru lulus sarjana ini, mereka tetap ingat akan karakterlah sejatinya yang akan membuat mereka berbeda dan lebih unggul dari generasi sarjana lainnya di Indonesia.
Berikut Videonya: