Path Dikabarkan Tutup Usai Jadi Media Sosial Paling Digemari, Begini Ungkapan Kesedihan Penggunanya

Sempat populer sebagai aplikasi media sosial paling digandrungi pada kisaran 2012 hingga 2015, kini Path dikabarkan segera ditutup.

Penulis: Akira Tandika | Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews

SURYA.co.id - Sempat populer sebagai aplikasi media sosial paling digandrungi pada kisaran 2012 hingga 2015, kini Path dikabarkan segera ditutup.

Kabar ini sontak membuat beberapa netizen terkejut, lantaran tidak menyangka jika aplikasi yang dulu kerap mereka gunakan akan tutup.

Tanggapan netizen mengenai kabar tutupnya aplikasi path kemudian menjadi trending topic.

Baca: Cara Memanfaatkan Aplikasi Whatsapp Business, Mempermudah Bisnis & Banyak Manfaatnya

Baca: Trik Agar Status WhatsApp (WA) Jadi Kelap-kelip, Bikin Unggahanmu Makin Kreatif!

Baca: Waspada! Chat WhatsApp (WA) yang Disimpan di Google Drive Ternyata Bisa Bocor, Begini Alasannya

Kabar tersebut pertama kali diunggah oleh pengguna akun Twitter bernama @sidhanty.

Ia, di akun Twitternya mengunggah sebuah iklan yang disinyalir dari Path.

Iklan tersebut mengabarkan jika Path akan segera tutup dengan keterangan banner bertuliskan 'GOODBYE!'.

Tak lama, kabar tersebut kemudian menyebar luas di media sosial lain termasuk Twitter.

Netizen pun mengungkapkan kenangan-kenangan mereka selama menggunakan aplikasi tersebut.

Selain itu, fitur 'arrive in...' di Path, memiliki banyak kenangan bagi sebagian netizen, termasuk @indahnandya.

Ada pula yang mengaku sedih dengan kabar ditutupnya Path.

Hingga berita ini ditulis oleh beberada media, belum ada pernyatan resmi dari pihak Path sendiri.

Baca: Inilah Potret Maia Estianty di Masa Lalu, Ternyata Saat Kuliah Sudah Ngegym

Baca: Video Ambulans Terhalang Barracuda Polisi ini Bikin Polda Jabar Minta Maaf, Begini Kronologisnya

Baca: Fakta Terbaru Rumah Pak Eko Dikepung Tetangga- Kian Rumit, Belum Ada yang Mau Mengalah

Namun, tanda-tanda penurunan pengguna Path sudah terdeteksi sejak Januari 2018 lalu.

Industri media sosial terbilang sangat fluktuatif.

Bisa saja yang sempat marak di zamannya, akan meredup di kemudian hari.

Seperti itu keadaan aplikasi Path, yang dulu sempat digandrungi oleh banyak netizen.

Munculnya aplikasi media sosial baru seperti Instagram, bahkan telah menggeser kedudukan aplikasi pendahulunya.

Sebenarnya kini pengguna aktif Path masih banyak di Indonesia.

Tetapi user Path tak lagi seaktif di masa kejayaannya.

Path memiliki keunggulan disisi jumlah teman.

Pembatasan teman hanya 50 orang dinilai sebagai keunggulan media sosial yang lekat dengan warna merah ini.

Kemudian pembatasan itu diperlebar menjadi 150 teman, dan terakhir malah tak ada batasan sama sekali.

Beberapa kasus terkait privasi user membuat popularitas Path turun.

Kasus diantaranya fakta bahwa Path diam-diam bisa mengakses dan menyimpan kontak telepon tanpa permisi.

Tampilan aplikasi media sosial Path.
Tampilan aplikasi media sosial Path. (Tribun Style)

Setelah mengumumkan permintaan maaf, Path diketahui menyimpan data privasi user di bawah umur.

Path pun kena denda FTC sebesar 800.000 dollar AS atau sekitar Rp 10 miliar.

Terakhir pengguna aktif Path hanya tersisa lima juta orang.

Sekedar informasi, Path merupakan aplikasi jejaring sosial pada smartphone yang memungkinkan penggunanya untuk berbagi gambar dan juga pesan.

Dilansir dari Wikipedia, salah satu pendiri Path, Dave Morin sempat mengatakan jika tujuan didirikannya Path adalah untuk membuat sebuah jejaring dengan kualitas yan gtinggi dan menjadikan pengguna nyaman utnuk berkontribusi setiap waktu.

Di dalam aplikasi Path, terdapat beberapa fitur yang sempat diunggulkan oleh penggunanya, di antaranya.

1. Profil

Fitur Profil memungkinkan pengguna Path untuk mengatur tampilan dari halaman Path.

Selain mengubah gambar menjadi profil, pengguna juga dapat mengubah gambar dari latar belakang halaman Path pengguna.

2. Belanja

Fitur belanja merupakan fitur terbaru yang diluncurkan oleh Path.

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengunduh stiker yang dapat digunakan dalam mengirim pesan.

Tak hanya stiker, fitur belanja juga menyediakan beberapa pilihan filter untuk foto dan video.
Setiap stiker dan filter yang tersedia dalam fitur ini merupakan produk berbayar.

3. Mengunggah Foto dan Video

Fitur ini sudah pasti digunakan untuk mengunggah foto dan video pengguna.

Untuk pengunggahan video, pengguna bisa melalui proses editing terlebih dahulu seperti yang telah disediakan oleh Path.

Proses editing memungkinkan pengguna untuk menyisipkan filter maupun stiker dalam video tersebut.

Sama seperti aplikasi media sosial lain, video yang diunggah di Path, memiliki ketentuan durasi.

Baca: Kisah Pilu Pengantin Baru Aisyah Syafiera yang Belum Sempat Bulan Madu, Ditinggal Suami Selamanya

Baca: Ingat Erwiana TKI yang Disiksa Majikan di Hongkong? Barusan Lulus Cumlaude dan Berjanji ini

Baca: Sosok Ini Paling Ditakuti di Keluarga Anang Hermansyah, Ashanty: Lebih Takut Sama Dia Daripada Aku

4. Mengunggah Lokasi

Mengunggah lokasi atau fitur arrive in menjadi fitur yang paling sering digunakan oleh pengguna Path.

Fitur ini dapat tersambung dengan jejaring sosial Foursquare apabila pengguna memiliki akun di jejaring sosial tersebut.

5. Musik, Film, dan Buku

Pengguna Path dapat membagikan musik yang sedang mereka dengar, film yang sedang ditonton, atau buku yang sedang dibaca oleh pengguna sendiri kepada pengguna lainnya.

Data dari musik, film, dan buku dapat diambil dari arsip Path sendiri.

Follow instagram Surya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved