Kilas Balik
Asal Usul Pisau Komando Identitas Kopassus - Didesain untuk Menusuk Jantung Manusia oleh Tokoh Ini
Pisau komando merupakan senjata khas yang menjadi identitas khusus pasukan Kopassus. Begini asal usul dari pisau komando
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Pratu Suparlan maju menghadapi para pemberontak ganas itu seorang diri.
Ia hanya bermodalkan senapan milik rekannya yang sudah terkapar tak bernyawa.
Penuh kepercayaan diri, Pratu Suparlan pun menyerang ratusan Fretilin itu.
Baca: Ayu Dewi Romantis Bareng Suami di Thailand, 5 Momen Ini Sweet Banget & Buntutnya Ada Curhatan Galau
Baca: Nagita Slavina Sukses Nebak Alasan Rizky Febian Liburan Bareng Mantan ke Jepang, Kocak Ternyata
Baca: Inilah Perubahan Wajah Maia Estianty Mulai Kecil, Remaja, Hingga Dewasa, Foto ke 5 Mirip El Rumi
Baca: Tanggapan Klub dan Polisi soal Video Ambulans Disuruh Berhenti Demi Konvoi Mobil Mewah
Sehebat apapun tembakan Pratu Suparlan, tak akan mampu menahan ribuan peluru yang menghujaninya.
Tubuhnya pun banyak tertembus timah panas yang ditembakkan para pemberontak.
Saking banyaknya terkena tembakan, membuat Pratu Suparlan tak bisa berdiri tegak.
Walaupun mencoba membalas tembakan menggunakan senapan di tangannya, Pratu Suparlan sudah tak sanggup melawan banyak.
Di antara hidup dan matinya Pratu Suparlan yang penuh luka ini, Fretilin malah terus menghujaninya dengan tembakan.
Di detik-detik terakhir sisa tenaganya, Pratu Suparlan pun melakukan tindakan yang tak terduga.
Ternyata masih ada satu senjata pamungkas di dalam kantong seragamnya.
Pratu Suparlan merogoh sebuah granat lalu menarik pemicunya dan dengan berani melompat di antara para Fretilin itu, sambil mengucap takbir.
Ledakan granat ini telah memborbardir puluhan Fretilin.
Sebanyak 83 Fretilin menjadi korban, bersama Pratu Suparlan.
Setelah ledakan granat itu, bala bantuan pun datang.
Ratusan Fretilin yang masih tersisa pun berhamburan diserang oleh bala bantuan TNI.
Ketika pertempuran yang berlangsung hingga malam ini berhenti, pasukan bantuan menemukan puluhan prajurit yang gugur dari kedua belah pihak.
Diantaranya adalah 7 (tujuh) orang Unit Pratu Suparlan.
Jenazah Pratu Suparlan sendiri ditemukan dalam keadaan tidak utuh.
Sedangkan dari pihak Fretelin yang kehilangan 83 orang milisinya, sisanya beberapa ditangkap hidup-hidup.
Baca: 4 Dampak Negatif Televisi Untuk Anak-anak, Bisa Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perilaku Anak
Baca: 4 Cara Jitu Atasi Maag Agar Tak Mudah Kambuh, Harus Rutin Dilakukan Setiap Hari