Kilas Balik
Kisah Mbak Tutut Tanyakan Asal Usul Nama Panggilannya pada Bu Tien, Endingnya Bikin Tertawa Geli
Mungkin banyak orang bertanya-tanya tentang asal muasal nama panggilan 'Mbak Tutut', ternyata begini kisahnya!
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Dia memelopori terbentuknya Kirab Remaja yang diadakan setiap tahun untuk memupuk rasa cinta tanah air.
Mbak Tutut juga memperkenalkan organisasi berbasis agama seperti rohani Islam atau Rohis.
Ketenaran Mbak Tutut semakin besar ketika Presiden Soeharto menunjuknya sebagai Menteri Sosial.
Setelah Soeharto lengser, 21 Mei 1998, nama Mbak Tutut seolah hilang ditelan bumi.
Mbak Tutut tak lagi terlibat aktif dalam partai politik atau kegiatan publik lainnya.
Pada Pemilu 2004 nama Mbak Tutut sempat disebut akan bertarung di pemilihan presiden namun akhirnya isunya reda.
Mbak Tutut saat itu sempat menjadi juru kampanye Partai Karya Peduli Bangsa yang didukung mantan pejabat-pejabat Orde Baru.
Baru-baru ini, nama Mbak Tutut kembali mencuat setelah kabar pernikahan putri dari keponakannya Ari Sigit-Annisa Trihapsari, Danvy Sekartaji Indri Haryanti Rukmana, yang dirawat sejak kecil.
Resepsi pernikahan yang mewah serta dihadiri tokoh-tokoh penting negeri ini mulai dari Presiden Jokowi, Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno, menunjukkan masih besarnya pengaruh Mbak Tutut di negeri ini.
Wanita yang berpenampilan khas dengan kerudung dan kacamata lebar ini pun kini mulai aktif di media sosial.
Dalam unggahannya, Mbak Tutut kerap mengungkap masa-masa indahnya bersama Soeharto dan Ibu Tien.
Seperti dalam sejumlah foto lama yang dibagikan ini.
Dalam foto itu tampak Mbak Tutut berpose di antara Soeharto dan Ibu Tien.
Dalam keterangannya, Mbak Tutut mengungkapkan saat itu usianya diperkirakan sekitar satu tahun, atau sekitar tahun 1950.
Itu artinya, foto ini diambil setelah Soeharto memimpin serangn umum 1 Maret 1949.
Tutut pun membagikan kenangan sedih di balik kostum yang dipakai bapaknya.
"Bpk minjam jas utk foto keluarga. Kala itu masih masa perjuangan. Semua masih terbatas. Jadi pinjam kostum," katanya.
Baca: 5 Macam Pengobatan untuk Gagal Jantung, Bisa Memperpanjang Harapan Hidup Penderitanya
Baca: Rupiah Masih Melemah, Indonesia Justru Masuk 8 Negara dengan Risiko Krisis Paling Kecil, Kok Bisa?