6 Masalah Kesehatan yang Akan Dihadapi Pekerja Shift Malam, Hampir Seluruhnya Penyakit Serius

Peneliti menemukan hubungan antara pekerja shift malam dengan peningkatan risiko 6 masalah kesehatan, simak penjelasannya!

Thinkstockphotos
Ilustrasi kerja shift malam 

Hormon leptin yang mengatur nafsu makan, sehingga membuat kamu merasa kenyang.

Karena kerja shift tampaknya menurunkan tingkat leptin, sehingga pekerja shift sering merasa lapar.

Akibatnya kamu akan makan lebih banyak daripada pekerja harian.

4. Depresi dan gangguan suasana hati

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa pekerja shift lebih cenderung mengalami gejala depresi dan gangguan suasana hati lainnya.

Bekerja shift juga dapat memengaruhi kimia otak secara langsung.

Satu penelitian melaporkan bahwa saat dibandingkan dengan pekerja harian, pekerja malam memiliki tingkat serotonin yang lebih rendah, zat kimia otak yang berperan dalam mengatur suasana hati.

5. Gangguan kesuburan dan kehamilan

Bekerja shift dapat mempengaruhi sistem reproduksi wanita.

Satu penelitian mengamati pramugari, yang biasanya bekerja dalam shift.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pramugari yang bekerja shift lebih mungkin mengalami keguguran dibandingkan dengan pramugari yang bekerja dalam waktu normal.

Bekerja shift tampaknya terkait dengan peningkatan risiko komplikasi selama persalinan, bayi prematur dan bayi lahir berat badan rendah, masalah kesuburan, endometriosis, menstruasi tidak teratur, dan menstruasi yang menyakitkan.

6. Kanker

Ada beberapa bukti, baik dari penelitian manusia dan hewan, bahwa kerja shift menimbulkan peningkatan risiko kanker.

Dua analisis data dari berbagai penelitian menemukan bahwa kerja malam meningkatkan risiko kanker payudara pada perempuan hingga 50 persen.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved