Kekurangan Lain Pocophone F1 yang Jarang Disadari, Baru Terasa Ketika Coba Layanan Streaming

SURYA.co.id - Ponsel Pocophone F1 hadir dengan spesifikasi mentereng dan harga miring.

Tak heran jika smartphone dari sub-brand Xiaomi tersebut ramai peminat pada penjualan perdananya di gerai online maupun offline pada Kamis (30/8/2018)

Akan tetapi, belakangan ini kekurangan Pocophone F1 mulai terungkap.

Setelah kameranya sempat bermasalah karena ada bug pada software, dan masalah itu teratasi dengan cara update OS.

Namun, kini terungkap kalau ponsel dari sub-brand Xiaomi itu tak memiliki Widevine L1, seperti dilansir dari Kompas.com.

Apa artinya? Secara sederhana, pengguna tak bisa mengakses kualitas video HD ketika mencoba layanan streaming semacam Netflix, Hulu, Hooq, dan semacamnya.

Baca: Mata Kedutan Pertanda Dapat Rezeki? Ternyata Itu Bisa Jadi Gejala Penyakit, Simak Penjelasannya!

Baca: Bonus Sudah Cair, Para Atlet Asian Games 2018 yang Tak Meraih Medali Juga Dapat Uang Apresiasi

Baca: Maia Estianty & Mulan Jameela Ngobrol di Ultah Al Ghazali, Ahmad Dhani Menduga Isi Obrolan Mereka

Widevine L1 adalah sistem yang memastikan aliran video tidak dapat disalin secara ilegal.

Ada tiga level Widevine, tetapi untuk mengakses video resolusi 720p (HD) ke atas membutuhkan level L1.

Pocophone hadir dengan Widevine L3 yang hanya memungkinkan streaming video 540p.

Bagus atau tidaknya kualitas tersebut bersifat subjektif, tergantung kebiasaan masing-masing pengguna.

Sejatinya masalah ketiadaan Widevine L1 bukan cuma milik Pocophone F1, tetapi juga beberapa lini Xiaomi.

Contohnya seperti Mi 8, Mi A1, dan Redmi Note 4 yang masih menggunakan Widevine L3, sebagaimana dihimpun dari GSMArena.

Terlepas dari kekurangan ini, Pocophone F1 masih menarik untuk menjadi pertimbangan ketika hendak membeli ponsel baru.

Pasalnya, spesifikasi yang terbenam di dalamnya sangat mentereng.

Chipsetnya menggunakan seri terbaru, Snapdragon 845, baterainya berkapasitas 4.000 mAh, kamera gandanya disematkan teknologi kecerdasan buatan, serta ada sistem pendingin berbasis cairan yang menjaga agar performa ponsel tak menurun seiring usia pemakaian.

Dikabarkan sebelumnya, beberapa pengguna Pocophone F1 juga mengalami kesulitan ketika mengakses aplikasi kamera untuk membidik foto atau merekam video.

Xiaomi Indonesia pun angkat bicara, menjelaskan penyebab error tersebut.

“Kami menyadari adanya kejadian dimana bug software memengaruhi fungsi kamera sebagian kecil Pocophone F1 di kondisi tertentu,” kata perwakilan Xiaomi Indonesia melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Jumat (31/8/2018).

Karena itu, Xiaomi selaku induk dari sub-brand Pocophone, meminta pengguna untuk mengupdate (OS) ke versi terbaru (9.6.14.0) untuk memperbaiki bug tersebut.

Pembaruan itu telah tersedia dan bisa diunduh mulai 31 Agustus 2018.

“Kami menyarankan pengguna melakukan update (OS) ke versi terbaru jika mengalami kejadian ini,” ujar pihak Xiaomi Indonesia.

KompasTekno sendiri telah mencoba mengupdate OS ke versi terbaru (9.6.14.0) seperti yang disarankan Xiaomi, dan masalah kamera yang membeku teratasi.

Awalnya, masalah pada kamera Pocophone F1 pertama kali dilaporkan oleh seorang pembeli bernama Kumar melalui akun Instagram-nya (@k2gadgets)

Lantas ia pun meminta penukaran unit hingga tiga kali, tapi ketiga unit yang ia coba tetap eror ketika membuka aplikasi kamera.

“Setelah tiga kali menukar unit @pocophoneid POCO F1 6/128 (2x blue dan 1x black), duit saya di-refund karena kameranya “FAIL” alias eror dan bermasalah,” kata dia via Instagram Story.

Ia pun mengaku impresi awalnya cukup buruk terhadap sang flagship murah Pocophone F1.

Namun, kata dia, tak menutup kemungkinan ada perbaikan untuk unit-unit setelah ini.

“Mungkin ke depannya nggak begini, tetapi impresi awal penting,” ujarnya.

Persoalan kamera ini pun dirasakan ketika KompasTekno menjajal unit Pocophone F1 versi ritel Indonesia.

Beberapa kali ketika membuka kamera, muncul pemberitahuan bahwa kamera tak bisa diakses dan ponsel perlu di-restart.

Meski demikian tidak semua unit Pocophone F1 yang dijual di Indonesia bermasalah.

Sejumlah pembeli melaporkan unit yang dibelinya tidak ada kendala sama sekali.