Asian Games 2018

4 Fakta Bambang Hartono, Atlet Tertua di Asian Games 2018 yang Kekayaannya Tembus Ratusan Triliun

Konglomerat Bambang Hartono yang juga bos PT Djarum adalah atlet Bridge yang mewakili Indonesia di Asian Games 2018. Ini fakta menarik tentangnya

Penulis: Akira Tandika | Editor: Eben Haezer Panca
ist
Bambang Hartono 

SURYA.co.id | JAKARTA - Mewakili Indonesia pada cabang olahraga bridge di Asian Games 2018, Bambang Hartono, sukses meraih medali perunggu. 

Atet tertua dari kontingen Indonesia yang juga merupakan bos PT Djarum itu berhasil menempati peringkat keempat di nomor supermiexed team di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (26/8/2018) kemarin.

Bersama teman satu timnya, Bert Toar Polii (64), keduanya berhasil mengumpulkan total 60 ribu poin.

Manajer tim Bridge Indonesia sekaligus Ketum PB Gabsi, Ekawahyu Kasih mengatakan dirinya salah ambil keputusan.

"Setelah kami menang begitu banyak, saya mengganti pasangan terbaik Indonesia, untuk supermix. Sehingga ronde terakhir kalah banyak," jelas Ekawahyu dikutip dari Pos Belitung dalam artikel berjudul "Bos PT Djarum Bambang Hartono Akhirnya Raih Medali Perunggu".

Baca: ITS Luncurkan 2 Mobil Formula Untuk Berlaga di Jepang

Baca: Museum Surabaya Dapat Hibah Koleksi Uang Kuno. Paling Tua Terbit Tahun 1855

Selain menjadi atlet tertua di ajang Asian Games 2018, banyak yang belum mengetahui siapa sosok Bambang Hartono lebih jelasnya.

Dilansir dari Tribun Style, berikut 4 fakta menarik mengenai Bambang Hartono yang membuktikan bila olahraga tak mengenal usia.

1. Orang Terkaya di Indonesia

Selain sebagai atlet, Bambang diketahui menjadi seorang konglomerat terkemuka di Indonesia.

Bambang Hartono merupakan pemilik perusahaan dari produsen rokok terkemuka di Indonesia ytiu, PT Djarum.

Tak hanya itu, ia juga menjadi pimpinan Bank BCA bersama adiknya, Budi Hartono.

Menurut data yang dirangkum Forbes tahun 2011, Bambang memiliki kekayaan mencapai $14 miliar atau setara dengan Rp 204,6 Triliun.

2. Bermain Bridge Sejak Usia 6 Tahun

Pemilik nama asli Oe Hwie Siang ini, diketahui telah menggeluti cabang olahraga bridge sejak usianya baru menginjak enam tahun.

Bambang juga pernah menerima penghargaan medali emas dari World Bridge Federation (WBF).

Bukan tanpa alasan, Bambang memutuskan untuk melakukan olahraga permainan kartu untuk menjaga memori otaknya.

"Saya bermain bridge untuk menjaga memori saya tetap tajam," tuturnya.

3. Hobi Senam Tai Chi

Menjadi atlet bridge, bukan berarti Bambang tak memiliki hobi lain yang ia jalani secara serius.

Bambang diketahui telah menekuni hobi senam Tai Chi yang menurutnya dapat membantu diri untuk tetap fokus.

"Hobi saya yang lain adalah Tai Chi, yang membantuku untuk tetap fokus," tandas Bambang.

4. Tak Mengharapkan Medali Emas

Sejak awal, Bambang sempat mengatakan bahwa dirinya tak begitu ngoyo untuk mendapat medali emas.

Namun, ia sempat berjanji bila mendapat medali emas, ia akan menyumbangkan bonus tersebut kepada pemerintah.

"Bila saya berhasil raih emas, saya akan sumbangkan bonus pemerintah untuk program latihan atlet," ucapnya.

Bonus sebesar Rp 1,5 miliar itu akan ia sumbangkan sebagai bentuk kepeduliannya untuk kemajuan olahrga Indonesia.

Pada saat laga yang digelar Minggu (26/7/2018) kemarin, tim bridge Indonesia harus puas mendapat perunggu dan menduduki posisi keempat setelah kalah dari China.

Di posisi kedua cabang olahraga bridge, ditempati oleh Hong Kong.

Sementara posisi ketiga diduduki oleh Taiwan yang juga mendapat medali perunggu.

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved