Berita Surabaya
Tangis Haru Emak Supriadi saat Risma Sebut Nama Anaknya : Dulu Sering Bawa Termos Dekat Gawang
Tangis haru emak Supriadi saat Wali Kota Risma sebut nama anaknya : dulu sering bawa termos dekat gawang
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | SURABAYA - Ibu Supriadi, Kalsum (58), warga Kedungasem, Gang Sekolahan, Kelurahan Kedungbaruk, Kecamatan Rungkut, Surabaya, ikut hadir dalam pemberian penghargaan kepada Supriadi, Jumat (17/8/2018).
Dia mendampingi anaknya yang mendapat penghargaan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Ibu empat anak ini terus terharu saat Risma menyebut nama anaknya sebagai pahlawan bangsa.

Baca: Sifat Asli Ibu Negara Iriana Jokowi Diungkap MUA Laode Yusuf, Gak Nyangka, Katanya
"Kami bangga ada anak kita berprestasi. Yang istimewa dari Supriadi adalah dia anak dari keluarga kurang mampu. Dari keluarga sederhana tapi bisa berprestasi luar biasa," kata Risma.
Mendengar pernyataan ini, Kalsum yang hadir dalam Upacara Kemerdekaan itu makin terharu.
Baca: Jelang Terima Penghargaan dari Wali Kota Surabaya, Supriadi Terharu : Terima Kasih Emak!
Baca: Cerita Supriadi Sebelum Main di Timnas U-16 - Diasah oleh Pelatih Lokal, Selalu Pakai Sepatu Rusak
Dia tampak mengeluarkan sesuatu dari dalam tas yang dia bawa.
Dia terus menyeka air mata dengan kerudung yang dia kenakan.

Tangan perempuan empat anak ini gemetar sambil menggenggam medali Juara U-16 AFF 2018.
Dia menatap dari kejauhan Risma yang terus menyebut Supriadi, anaknya.
"Supriadi patut dicontoh," tandas Risma.
"Bangga. Dulu tanpa baju Supri bawa termos di dekat gawang. Saya suruh bawakan untuk jualan rujak," ucap Kalsum saat ditemui SURYA.co.id.
Tampak Supri kembali melirik emaknya yang dengan bangga menyaksikan dirinya sebagai pahlawan.
"Saya hanya sama emak saya. Bapak di rumah," kata Supri.
Ibunda Supriadi, Kalsum, hanya bisa menatap bangga saat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan penghargaan khusus kepada pemain Timnas U-16 itu di lapangan Balai Kota Surabaya, Jumat (17/8/2018).
Dari kejauhan tampak Supriadi juga disalami banyak pejabat Kota Surabaya.
Hampir semua pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya memberi ucapan selamat kepada Supriadi.
Ada Ketua DPRD Surabaya Armuji, Kaolrestabes Surabaya, Danrem, dan banyak pejabat teras lainnya.
Mereka juga mengajak foto Supriadi.

Kalsum yang duduk di kursi undangan terus menatap haru melihat putra bungsunya itu direbutkan banyak orang.
"Lha kok banyak yang memfoto," ucap Kalsum.
Perempuan penjual rujak dan lontong sayur ini masih ingat empat tahun lalu menjadi masa memilukan bagi Supriadi.
Orang tuanya menggadaikan baju untuk mendaftarkan anaknya masuk sekolah sepakbola.
"Gombal kulo lebokno geden (menggadaikan baju) agar anak saya bisa mendaftar SSB. Saat itu dapat Rp 60.000 untuk mendaftarkan Supri di SSB," kenang Kalsum.
Dia mendaftar setelah sebelumnya menjadi pupuk bawang (pra pemain) dengan sekali ikut latihan membayar Rp 1.000.
Di SSB Rungkut FC, Supriyadi di bawah asuhan pelatih Khoiron.
Pelatih kampung inilah yang mengarahkan bakat dan mengasah Skill istimewa Supriadi.
Kalsum tidak percaya dengan prestasi dan kemampuan olah bola sang anak hingga menjadi Timnas, mengantarkan U-16 menjuarai AFF 2018.
Berbagai rintangan dan tantangan di hadapan Supriadi. Bocah ini dibesarkan dari keluarga sederhana.
Ayahnya, Denan, seorang pekerja kasar menjadi tukang batu.
Ibunya atau Supri memanggilnya Emak, membuka rombong rujak dan lontong sayur di depan gang kecil rumahnya.
Persis di samping lapangan Kedungbaruk Rungkut.
"Saya sampai larang dia bermain bola. Darimana mendapat uang untuk ikut turnamen.

Tapi tekad anak saya memang sangat kuat," kata Denan, saat ditemui di rumahnya di Kampung Kesungasem, Keluruhan Kedungbaruk.
Kini Supriadi telah menunjukkan pada dunia di tengah keterbatasan keluarga tidak menghalangi dirinya menjadi pemain handal.
Dia juga menjadi siswa di sekolah Ragunan. Dia juga tak peduli apalagi malu memakai sepatu seharga Rp 30.000.
Kalsum pun menuturkan saat pertama mewakili Indonesia dalam turnamen di Thailand juara.
Saat itu, emaknya dibelikan baju baru.
Begitu juga saat juara AFF U-16 di Stadion Deltras Sidoarjo mendapat hadiah baju lagi.
"Lha iyo, saiki aku malah dibelikan baju. Supri memang waktu masih SD tahu saya Gadaikan baju untuk biayai sepakbola.
Saya sering berantem sama bapaknya Supri karena Supri pengen tetap sepakbola.
Ya beberapa kali saya Gadaikan barang," ucap Kalsum yang merunduk terharu mengingat pejuangan Supri.
Baca: Maia Estianty Pamer Foto Rumah Mewah di Paris, Sindir Ahmad Dhani?
Baca: Rencana Balas Dendam Saipul Jamil Setelah Bebas dari Penjara
Baca: Pesan Menohok Ustadz Abdul Somad (UAS) di Hari Kemerdekaan, Ungkap Undangan Sultan Malaysia
Baca: Perbedaan Wajah Roy Kiyoshi Pengasuh Karma Sebelum dan Setelah Dikabarkan Operasi Plastik