Berita Surabaya
EKI Dance Company dan Anak-anak YPAC Siap Beberkan Isu Generasi Millenial lewat Nyanyian dan Tarian
EKI Dance Company akan menyuguhkan tampilan seni musikal dengan skala yang lebih besar, di Surabaya, mulai tanggal 27-29 Juli 2018.
Penulis: Delya Octovie | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA – EKI Dance Company akan menyuguhkan tampilan seni musikal dengan skala yang lebih besar dari sebelumnya, di Convention Centre Tunjungan Plaza Surabaya, mulai tanggal 27-29 Juli 2018.
Jika di Jakarta kursi penonton menampung 400 orang dengan panggung yang lebih sempit, di Surabaya jumlah penonton untuk acara nantinya mencapai 2-3 kali lebih banyak.
Selain itu, ukuran panggung lebih luas dan sound system lebih mumpuni.
EKI Dance Company tak sendirian, mereka menggandeng murid-murid Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Jakarta dalam konser bertajuk ‘EKI Update 3.1’ ini.
“Soal pemilihan anggota dari YPAC, yang memilih guru-guru karena mereka yang lebih tahu. Ada yang mungkin bisa menyanyi tapi suka kejang-kejang, atau tidak mau bertemu orang banyak,” tutur Aoki Senosoenoto, Direktur Utama EKI Dance Company pada press conference sekaligus gladi resik EKI Update 3.1, Kamis (26/7/2018).
Permasalahan mental memang menjadi perhatian utama Aoki, karena adanya pengalaman ketika konser di Institut Kesenian Jakarta, kursi penonton tak disorot kursi sehingga anak-anak YPAC tak grogi.
Namun ketika tampil dalam acara ‘Kick Andy’, mereka bisa melihat penonton dengan jelas, dan langsung diam karena demam panggung.
“Tetapi selama kami latihan tiga bulan, mereka cepat sekali mengikuti kami. Yang susah mungkin yang melatih menyanyi, tapi pendidikan YPAC cukup bagus jadi mereka tetap bisa berkegiatan dengan baik,” ujarnya.
Dalam ‘EKI Update 3.1’, EKI Dance Company dan YPAC akan mengangkat beberapa isu generasi milenial, lewat tarian, paduan suara dan drama musikal.
Sehingga, tarian, kostum hingga dekorasi dibuat bernuansa millenial, satu di antaranya lewat sebuah mini musikal komedi yang memaparkan kehidupan anak muda Indonesia dari berbagai latar belakang, yang tinggal di Amerika.
“Generasi ini terlanjur dipahami penting karena jumlahnya besar dan sebagai pemegang masa depan bangsa. Namun apa kita benar-benar mau mendengar, memahami dan mengerti mereka? Atau malah menghakimi dengan memberi cap generasi instan, cuek dan sebagainya?” imbuh ibu empat anak ini.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/pertunjukan-eki-dance-company_20180726_212151.jpg)