Berita Surabaya
UPT Bahasa dan Budaya ITS Ditunjuk Jadi Penyelenggara Tes Bahasa Sertifikasi Dosen
Direktorat Karier dan Kompetensi SDM Kemenristekdikti menunjuk UPT Bahasa dan Budaya ITS sebagai penyelenggara TKBI Serdos se-Indonesia.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Direktorat Karier dan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenristekdikti menunjuk UPT Bahasa dan Budaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sebagai penyelenggara Tes Kemampuan Berbahasa Inggris (TKBI) sebagai syarat untuk Sertifikasi Dosen (Serdos) se-Indonesia.
Penunjukkan tersebut ditetapkan melalui surat keputusan pada 15 Mei 2018 lalu. Sebelumnya, pelaksanaan TKBI ini hanya boleh diselenggarakan oleh Pusat Layanan Tes Indonesia (PLTI) yang ada di Jakarta.
Kepala UPT Bahasa dan Budaya ITS, Ratna Rintaningrum, mengungkapkan kondisi ini menyulitkan dosen yang berasal dari daerah. Bahkan, antrean untuk mengikuti tes ini pun harus panjang, karena kuotanya tidak mencukupi untuk sekali tes.
“Penunjukan ITS sebagai salah satu tempat penyelenggara TKBI serdos ini karena UPT Bahasa dan Budaya ITS sudah memiliki ISO sejak tahun 2006. Ini menjadi salah satu kriteria yang patut dimiliki oleh penyelenggara, untuk saat ini kami akan memperpanjang standard tersebut,” tuturnya dikonfirmasi SURYA.co.id, Sabtu (21/7/2018).
Bahkan, menurut Ratna, ITS selama ini sudah terbukti mampu memberikan tes untuk sekitar 4.000 mahasiswa baru (maba) dalam lima hari dan juga mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp 3,5 miliar setahun.
Ratna pun mengklaim nilai tersebut belum bisa dicapai oleh pusat bahasa di PTN mana pun di Indonesia.
Perempuan berjilbab itu pun menjelaskan, UPT Bahasa dan Budaya ITS juga memiliki berbagai fasilitas dalam klasifikasi amat baik.
“Kami memiliki ruang kelas dan tes serta peralatan pendukung kebahasaan dengan kualitas dan standard internasional, SDM berpengalaman, dan ruang parkir yang cukup luas,” bebernya.
Tak hanya itu, lanjut Ratna, UPT Bahasa dan Budaya ITS pun memiliki key partner seluruh Indonesia, bahkan telah menjalin kerjasama dengan International Test Center.
Dari 52 pusat bahasa PTN se-Indonesia, yang berani mengajukan diri sebagai penyelenggara TKBI tersebut hanya 19 PTN.
Namun dari jumlah tersebut yang akhirnya disetujui dan dipercaya hanya dua PTN, yakni ITS dan UGM.
Sehingga saat ini, selain PLTI, kedua PTN tersebut juga diperbolehkan untuk menyelenggarakan TKBI serdos. Tidak lagi hanya sebagai tempat tes seperti sebelumnya.
Dijelaskan Ratna, langkah awal yang diambil guna menyikapi amanah tersebut, yaitu konsolidasi internal yang dilanjutkan dengan penyebaran berita ke pimpinan serta seluruh karyawan untuk merumuskan sikap lebih lanjut.
Ratna pun menyatakan siap mengemban amanah dengan menyediakan layanan dan fasilitas terbaiknya.
“Saya bersama staf akan berusaha mempermudah TKBI serdos rekan-rekan dosen baik dari PTN maupun PTS se-Indonesia,” tandasnya.