Berita Blitar

Harga Telur Ayam di Blitar Melambung Tinggi, Sentuh Angka Rp 27 Ribu Per Kilogram

Sebelumnya, harga normal telur dari peternak hanya Rp 17.500 per kilogram. Setelah Lebaran, harga telur mengalami kenaikan secara bertahap.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
surya/samsul hadi
Suriono, peternak ayam petelur asal Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, menunjukkan telur yang baru dipanen di kandangnya, Senin (9/7/2018). 

SURYA.co.id | BLITAR - Harga telur ayam di Blitar melambung tinggi.

Sekarang, harga telur dari peternak mencapai Rp 23.800 per kilogram sampai Rp 24.500 per kilogram.

Sedangkan harga telur di pasaran tembus Rp 27.000 per kilogram.

Suriono, peternak ayam petelur asal Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, mengatakan kenaikkan harga telur ayam terjadi sejak dua pekan ini.

Sebelumnya, harga normal telur dari peternak hanya Rp 17.500 per kilogram.

Setelah Lebaran, harga telur mengalami kenaikan secara bertahap.

Awalnya, harga telur dari peternak naik menjadi Rp 21.500 per kilogram.

Lalu, harga naik lagi menjadi Rp 22.800 per kilogram. Harga itu bertahan selama dua pekan ini.

"Sekarang harga dari peternak sudah tembus Rp 23.800 per kilogram sampai Rp 24.500 per kilogram. Kalau harga di pasaran bisa tembus Rp 25.000 per kilogram sampai Rp 27.000 per kilogram. Ini merupakan harga tertinggi selama ini," ujarnya, Senin (9/7/2018).

Suriono, peternak ayam petelur asal Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, menunjukkan telur yang baru dipanen di kandangnya, Senin (9/7/2018).
Suriono, peternak ayam petelur asal Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, menunjukkan telur yang baru dipanen di kandangnya, Senin (9/7/2018). (surya/samsul hadi)

Peternak lain, Imam Safi'i mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi kenaikkan harga telur.

Salah satunya harga pakan ternak juga naik.

Harga pakan mengalami kenaikan sekitar Rp 15.000 per zak.

Awalnya, harga pakan Rp 340.500 per zak, sekarang menjadi Rp 355.500 per zak.

Selaim itu, produksi telur di beberapa peternak juga mengalami penurunan.

Turunnya produksi telur dipengaruhi jenis pakan ternak.

Sekarang, para peternak tidak boleh menggunakan antibiotik untuk campuran pakan ternak.
Padahal antibiotik ini untuk meningkatkan produksi telur.

"Sekarang peternak tidak boleh memakai antibiotik, kembali menggunakan herbal. Akhirnya produksi telur kurang maksimal," kata Imam Safi'i.

Aprilia, ibu rumah tangga asal Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar mengatakan sekarang harga telur di pasaran sudah tembus Rp 27.000 per kilogram.

Menurutnya, harga telur di pasaran juga terus mengalami kenaikkan.

Sebelumnya, dia membeli telur masih dengan harga Rp 26.000 per kilogram.

"Hari ini tadi, saya beli telur di Pasar Templek, harganya sudah Rp 27.000 per kilogram. Beberapa hari lalu, beli masih harga Rp 26.000 per kilogram," kata pemilik warung makan ini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved