5 Fakta Pilu Bocah 8 Tahun Tewas di Tangan Ibu Kandungnya Gara-gara Uang Rp 51 Ribu

Kasus tewasnya bocah berusia 8 tahun di Malang, di tangan ibu kandungnya sendiri, menyesakkan dada para orangtua.

Penulis: Benni Indo | Editor: Tri Mulyono
Ilustrasi ibu bunuh anak. 

SURYA.CO.ID, MALANG - Kasus tewasnya bocah berusia 8 tahun di Malang, Jawa Timur, di tangan ibu kandungnya sendiri, menyesakkan dada para orangtua.

Sang ibu tega menghajar anak semata wayangnya gara-gara korban mencuri uang Rp 51 ribu untuk membeli layang-layang.

Dirangkum wartawan Surya.co.id, inilah fakta-fakta memilukan yang dialami anak berusia 8 tahun berinisial SA yang tewas dipukuli ibu kandungnya, MS.

1. Curi uang untuk beli layang-layang

Peristiwa tragis itu terjadi di Tempursari, Pagak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (19/6/2018).

Polisi mendapat laporan pada Rabu (20/6/2018) sekitar pukul 04.00 wib.

Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Adrian Wimbarda saat dikonfirmasi menerangkan, MS marah begitu mengetahui anaknya mengambil uang sebanyak Rp 51 ribu.

"Rp 26 ribu untuk membeli layang-layang. Sisanya disimpan sendiri," kata Adrian, Rabu (20/6/2018).

2. Korban dipukuli pakai gayung

Begitu mengetahui anaknya yang semata wayang itu mencuri, MS lalu memukuli si bocah dengan gayung.

Kata Adrian, terdapat luka di beberapa bagian tubuh mulai kaki hingga kepala.

3.  Korban alami gegar otak

Akibat dipukuli itu juga, SA terjatuh dan kepalanya terbentur ke lantai.

Di kepala SA juga terdapat cairan yang keluar akibat luka benda tumpul. Diduga korban mengalami gegar otak.

Diduga faktor itulah yang menyebabkan SA meninggal.

"Korban kemudian dilarikan ke RSUD Kepanjen. Namun saat perawatan di sana dinyatakan meninggal sekitar pukul 02.00 wib," imbuh Adrian.

4. Polisi menunggu hasil autopsi 

Polisi telah memeriksa empat saksi di antaranya adalah paman korban dan tetangga korban.

Kasus ini kini ditangani PPA Polres Malang sembari menunggu hasil autopsi di RSSA.

"Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari dokter," papar Adrian.

5. Pelaku sering memukuli anaknya

Ditambahkan Adrian, MS diketahui memang sering memukuli anaknya itu.

Namun kali ini adalah yang terparah.

MS juga tidak terindikasi mengalami gangguan mental atau sedang mengalami stres berat.

"Kabarnya si ibu memang temperamen," imbuh Adrian.

Dari informasi yang dihimpun, tetangga mengetahu peristiwa itu setelah mendengar suara gaduh dari rumah korban.

Warga langsung melerai MS dan segera menyelamatkan SA yang sudah kejang-kejang.

"Ayah korban sudah mengetahui kasus ini. Namun kondisinya masih berduka," tutup Ardian.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved