Rusia Kembangkan Rudal Balistik Hipersonik Sarmat dan Avangard, Begini Kemampuan & Simulasinya!

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan bahwa Rusia baru saja menguji coba rudal balistik antar-benua (ICBM) terbaru

PAU168.COM
Vladimir Putin 

SURYA.co.id - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan bahwa Rusia baru saja menguji coba rudal balistik antar-benua (ICBM) terbaru.

Pernyataan tersebut diucapkan oleh Putin dalam pertemuan Dewan Federal Rusia, sebagaimana dilaporkan oleh The Independent Kamis (1/3/2018).

Baca: Abaikan Respon Negatif NATO, Inilah Kehebatan S-400 Rusia yang Bikin Turki Tertarik Memilikinya!

Baca: AS Ancam India & Turki Agar Tak Beli Sistem Pertahanan S-400 Rusia, Amerika Serikat Mulai Khawatir?

Putin menjelaskan, rudal balistik yang baru itu diberi kode "Sarmat", dan mempunyai bobot 200 ton. Misil tersebut diklaim bisa melaju hingga kecepatan supersonik.

"Tidak ada sistem pertahanan udara dunia manapun yang bisa mengejarnya," ujar Putin.

Diberitakan oleh Russian Today, Putin menjelaskan kalau dia berkeinginan untuk membangun rudal balistik yang bisa menangkal sistem pertahanan udara milik Amerika Serikat ( AS).

Pengerjaan tersebut mulai dilakukan awal 2004. Meski telah mendapat peringatan, namun Washington dilaporkan masih mengabaikannya.

"Kalian (AS) bakal mendengarkan dan memperhatikan kami sekarang," beber presiden 65 tahun tersebut.

Pekan lalu, Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin menjelaskan bahwa sistem pertahanan udara AS mampu dihancurkan oleh Sarmat.

"Saat ini, perisai AS bukan lagi sebuah ancaman bagi kami. Lebih kepada sebuah bentuk provokasi," beber Rogozin.

Russian Today memberitakan, rencananya Sarmat bakal menggantikan rudal balistik era Uni Soviet R-36M2 Voevoda, atau SS-18 Satan.

RS-28 Sarmat
RS-28 Sarmat (military-today.com)

Baca: Video: Kapal Selam Rusia Uji Coba Rudal Balistik R 30 Bulava, NATO Harus Lebih Berhati-hati!

DIlansir dari Military-today.com, RS-28 Sarmat merupakan rudal balistik yang berbasis Silo (Silo-based).

Rudal ini memiliki panjang mencapai 36,3 meter, diameter hingga 3 meter, dan memiliki bobot 210 Ton.

Mampu membawa hulu ledak 10 MIRVs (muatan yang berisi beberapa hulu ledak) yang mampu menyebar dengan daya ledak masing-masing 750 kT (Kiloton)

Memiliki daya jangkau (Range of Fire) sejauh 11.000 Km dan Tingkat akurasi (CEP) 10 meter.

Berikut video simulasinya:

Selain rudal Sarmat, Rusia juga tengah mengembangkan senjata baru serupa tapi lebih canggih lagi.

Dilansir dari Russian Today, Putin dalam pidato kenegaraanya awal Maret berujar bahwa Rusia telah berhasil mengembangkan senjata baru lagi.

Antara lain RS-28 Sarmat dan rudal balistik antar-benua (ICBM) berkecepatan hipersonik, atau 20 kali kecepatan suara, yang diberi nama "Avangard".

Rudal ini diyakini mampu melesat 20 kali kecepatan suara, atau lebih dari 15.000 mph. Itu hampir sama cepatnya dengan kecepatan pesawat ulang-alik saat masuk kembali atmosfer, yaitu 25 Mach atau 17.000 mph.

Menurut Leonkov, mantan karyawan dari 30 Central Research Institute of Aerospace Force Rusia, rudal anti-balistik yang digunakan AS untuk pertahanan hanya dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan Mach 5, atau hanya di bawah 4.000 mph.

Berikut Video simulasinya:

Baca: Dari Sembilan Istrinya, Ternyata Wanita Inilah yang Menemani Presiden Soekarno Sampai Ajal Menjemput

Baca: Terungkap Rahasia Dari Naoko Nemoto, Istri Presiden Soekarno yang Masih Awet Muda di Usia 70 Tahun

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved