Ini 5 Fakta Mengenai Razan Najjar, Perawat yang Tewas Tertembak Oleh Tentara Israel
Dunia tengah dihebohkan oleh tewasnya seorang relawan perawat yang tengah bertugas di perbatasan jalur Gaza.
Setiap hari, Najjar selalu datang untuk merawat warga sipil yang terluka.
Dalam sehari, Najjar bekerja sampai 13 jam.
Dirinya mulai bekerja pukul 7 pagi hingga 8 malam.
Setidaknya, ada 70 korban luka yang dirawat Najjar dalam sehari.
3. Sempat diwawancara Times

Sebelum meninggal dunia, Najjar pernah melakukan wawancara dengan majalah Times bulan Mei lalu.
Dalam wawancara tersebut, dia menegaskan bahwa wanita juga memiliki peran dalam masyarakat Palestina, terutama Gaza.
"Perempuan dalam masyarakat kita dihakimi, dipandang sebelah mata. Tapi mereka harus menerima kami karena kami memiliki kekuatan yang lebih dari siapa pun," ucap Najjar.
"Kami melakukan ini karena mencintai negara kami. Ini pekerjaan kemanusiaan," imbuhnya.
4. Pesan terakhir pada sang ayah

Sebelum meninggal dunia, Najjar sempat memberikan pesan terakhir pada ayahnya.
"Kami memiliki satu tujuan, untuk menyelamatkan nyawa dan mengevakuasi orang. Dan mengirim pesan ke dunia: Tanpa senjata, kita bisa melakukan apa saja," ujar ayah Najjar.
Baca: Foto Bareng Ayu Ting Ting, Ekspresi Tyas Mirasih Jadi Sorotan Netizen Kepaksa Disuruh Foto Bareng
Baca: Ngaku Hamil, Beredar Video USG Lucinta Luna di Akun Fans, Kondisi Kepala dan Jantung Janin Disoroti
Baca: Badan Melar dan Perut Buncit, Bella Shofie Dikabarkan Hamil, Suaminya yang Mana?, tanya Netter
Seperti diketahui, Najjar merupakan penduduk Khuzza, sebuah desa pertanian yang terletak di perbatasan Palestina-Israel.
5. Pemakamannya dihadiri ribuan orang

Najjar dimakamkan pada Sabtu (2/6/2018).