Bom Surabaya
VIDEO: Risma Menangis hingga Tak Sanggup Berdiri, Ucapan Kapolrestabes Surabaya Bikin Merinding
Serangan bom yang mengguncang tiga gereja dan markas Polrestabes Surabaya 13-14 Mei 2018 membuat duka mendalam Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Penulis: Musahadah | Editor: Parmin
Dalam wawancara dengan wartawan Risma mengaku tidak habis pikir bagaimana seorang ayah dan ibu tega mengajak anaknya melakukan aksi bom bunuh diri.
"Nalarku gak sampai. Kita yang mengandung, disusui, disuapi kemudian diajak mati. Sakit saja (anak) saya susahnya setengah mati. Gak masuk di nalar saya," kata Risma, Senin (15/5/2018).
Risma sangat menyesalkan para pelaku teroris yang melibatkan anak-anak mempunyai kepercayaan yang menyesatkan.
"Apa yang ada di balik itu. Saya hanya mikir untuk apa dia dibesarkan. Doktrin apa yg disampaikan hingga anak pun harus ikut," kata walikota perempuan tersebut.
Sekalipun ada yang mengatakan anak pelaku tersebut pernah mengatakan ingin mati syahid, bagi Risma, anak tersebut sesungguhnya tidak mengerti arti mati syahid.
"Anakku sampai sudah punya anak itu kalau dia sakit, aku nangis. Kok malah diajak mati," tandasnya.
Menurutnya, agama tidak ada yang mengajarkan kekerasan walaupun dulu ada perang disebabkan alasan yang jelas.
"Dulu juga perangnya ada lawan, hadap-hadapan ini gak ada perang, perang lawan siapa saya gak ngerti," kata Risma.
Seperti diketahui serangan bom ini mengakibatkan 25 orang tewas dan 57 dirawat di rumah sakit.
Data yang diperoleh Surya.co.id menyebutkan, dari 25 orang itu, 13 di antaranya adalah pelaku.
Rinciannya, 6 orang tewas bom bunuh diri di 3 gereja, 4 orang tewas bom di Polrestabes Surabaya dan 3 orang tewas di Rusun Wonocolo, Sepanjang Sidoarjo.
Sementara 12 korban tewas lainnya adalah warga sekitar ledakan.
Rinciannya di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jl Ngagel sebanyak 5 orang dan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) sebanyak 7 orang.
"Semua jenazah korban masyarakat yang meninggal sudah diserahkan ke keluarga, ada 12 orang," sebut Kabid Huas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin (14/5/2018) malam.
Sedangkan untuk korban yang dirawat di rumah sakit, lanjut Barung, ada 57 orang.