Bom Surabaya
Kelakuan Wanita Pengebom Polrestabes Surabaya ke Warga Sebelum Beraksi Sungguh Tak Disangka
Sosok pelaku pengeboman markas Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) ternyata tak terduga.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi dan Nur Ika Anisa
SURYA.co.id I SIDOARJO - Sosok pelaku pengeboman markas Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) ternyata tak terduga.
Serangan bom ini dilakukan satu keluarga yakni Tri Murtiono (ayah), Tri Ernawati (ibu), MDS dan MDA (anak) serta Ais (anak).
Tri Murtiono, Tri Ernawati, MDS dan MDA tewas dalam peristiwa yang berlangsung di gerbang masuk Polrestabes, Jalan Sikatan Surabaya.
Sementara AIs lolos dari maut setelah ditolong polisi.
Sosok Tri Ernawati ternyata cukup ramah.
Hal ini diakui Ahmad (49), warga Krukah Selatan 11B, Sidoarjo yang menjadi tetangga orangtua Tri Ernawati.
Menurut Ahmad, ketika Tri Ernawati pulang ke rumah orangtuanya yang berada tak jauh dari kediamannya, wanita yang akrap disapa Erna itu selalu menyapa warga sekitar.
"Dia (Erna) ramah, sering komunikasi dengan warga," kata Ahmad sembari Kalau suaminya itu yang jarang, pendiam,” ujar Ahmad pada TribunJatim.com saat berada di Gapura Krukah Selatan 11B Surabaya, Selasa (15/5/2018).
Baca: Astaga Masih Ada Bom Lagi? Terindikasi Ada Bahan Peledak di Rumah Kontrakan Tri Murtiono
Baca: Miris! Pelaku Bom Polrestabes Surabaya Tinggalkan Utang Belasan Juta, Pengakuan Tetangga Bikin Syok
Erna juga terlihat akrab dengan ibu-ibu di sekitar rumahnya.
Sesekali, Erna dan ibu-ibu sekitar rumah ibunya terlihat berbincang santai disana.
Lalu, ketika ditanya apakah Ahmad mengenal suami Erna, Tri Murdiono (50) , Ahmad mengaku jarang bertemu dengan Murdiono.
Kata Ahmad, Murdiono jarang datang berkunjung ke rumah mertuanya itu.
"Kalau suaminya (Tri Murtiono) saya kira sangat tertutup, jarang bertegur sapa dan ngobrol bareng warga sini," kata Ahmad.

Senada dengan Ahmad, Ruli, warga lain membeberkan dirinya sempat mengetahui Murdiono dan Erna memiliki sebuah usaha.
"Kalau tidak salah punya usaha kusen, tapi kurang tau tempatnya dimana, yang pasti nggak dirumahnya yang sini (Krukah Selatan 11b)," papar wanita yang saat itu mengenakan daster berwarna hijau dengan motif bunga-bunga kepada TribunJatim.com.
Bahkan, Ruli sempat bertanya juga pada Murdiono tentang apa profesinya sehingga membuatnya sulit untuk bergaul dengan warga sekitar rumah mertuanya.
"Sempat saya sapa mereka (Murdiono dan Erna), mereka berhenti, lalu saya tanya lagi repot apa akhir-akhir ini, dia (Murdiono) jawabnya cuma ada proyek, saya tanya proyek apa dia malah diem aja," ungkapnya sembari mengikat rambutnya yang terurai.
Dari informasi yang dihimpun TribunJatim.com pada warga sekitar Krukah Selatan 11B menyebutkan, sepasang suami istri pelaku peledakan bom di Polrestabes Surabaya itu memang tidak banyak bergaul dengan warga.
Bahkan, sesekali Murdiono terlihat memiliki gelagat yang mencurigakan.
Sementara itu, warga di Jalan Tambak Medokan Ayu VI Surabaya, tempat Tri Murtiono tinggal mengungkapkan fakta-fakta mencengangkan.
1. Tertutup
Pelaku bom bunuh diri adalah Tri Murtiono bersama istri dan tiga anaknya.
Tri Murtiono, istri dan dua anaknya tewas seketika usai meledakkan diri.
Sementara anak perempuan berinisial Ais (8) selamat.
Selama ini keluarga Tri Murtiono tinggal di Jalan Tambak Medokan Ayu VI Surabaya.
Mereka terkenal cukup tertutup dari tetangganya.
Suwito Ketua RT 08 RW 02 mengatakan keluarga ini baru tinggal sekitar empat bulan di Medokan Ayu.
Sehari-hari dia bekerja sebagai pengusaha teralis besi.
"Orangnya biasa aja, kesehariannya interaksi juga kurang, jadi tertutup," kata Suwito.
Dalam kesehariannya yang tertutup, Tri Murtiono sempat sesekali terlihat di kegiatan warga seperti

penjagaan siskamling.
2. Kerap Keluar Usai Maghrib
Saat ditanya perihal aktifitas di rumahnya, Suwito mengatakan tidak pernah melihat ada pengajian ataupun perkumpulan orang di rumah berwarna orange tersebut.
"Tidak pernah mengundang orang, disamping itu ada mushalla dan gak pernah terlihat," kata Suwito.
Selama ini, warga sekitar tidak menaruh curiga lantaran menurut mereka aktifitas mereka biasa saja.
"Setahu saya mereka justru keluar. Setelah maghrib keluar dan ga tau pulangnya kapan," pungkas Suwito.
3. Belum Lunasi Kontrak Rumah
Rumah Tri Murtiono di Jalan Tambak Medokan Ayu VI Surabaya. (Tribun Jatim/Nur Ika Anisa)
Hamid, Ketua RW 02 Medokan Ayumengungkapkan, keluarga Tri Murtiono mengontrak rumah di Jalan Tambak Medokan Ayu Gang VI seharga Rp 32 juta untuk dua tahun.

Tri Murtiono mengontrak rumah melalui situs jual beli online.
"Ngontrak dua tahun seharga Rp 32 juta tapi baru dibayar sekitar Rp 16 sampai 20 juta. Lewat jual beli online, ketemu sekali sama pemilik rumahnya," kata Hamid saat ditemui di lokasi.
Rumah tersebut milik pelaku bom bunuh diri bernama Tri Murdiono (40), Tri Ernawati (43), ADAM (19), MDS (14) meninggal dunia dan Ais (8) berhasil diselamatkan polisi dari ledakan bom di Polrestabes Surabaya.
Mereka ditetapkan sebagai pelaku peledakan bom Polrestabes Surabaya kemarin pagi sekitar pukul 08.50 WIB, senin (14/5/2018) kemarin.
Hari ini, rencananya tim datasemen khusus (Densus) 88 akan melakukan penggeledahan di rumah pelaku tersebut, selasa (15/5/2108).
Namun hingga saat ini area masih steril sembari menunggu Densus 88 dan Brimob Polda Jatim.